Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Rawan Terkoreksi, Beli Saham ini di Harga Rendah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
IHSG Rawan Terkoreksi, Beli Saham ini di Harga Rendah

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat, 24 Januari 2025, diprediksi rentan terkoreksi. Menurut riset MNC Sekuritas hari ini, IHSG kemungkinan akan terkoreksi sebesar 0,34 persen ke level 7.232, seiring dengan munculnya tekanan jual di pasar.

Setelah mencapai target di level 7.323, IHSG diperkirakan akan menguji rentang support 7.097-7.184 dalam jangka pendek. Meskipun ada potensi koreksi, jika IHSG masih mampu bertahan di atas level 7.079 sebagai support terdekat, peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan menuju level 7.341-7.420 dalam wave [c] tetap terbuka. Support terdekat pada 7.079 dan 6.931, sedangkan resistance berada di kisaran 7.341 dan 7.450.

Di sektor perbankan, saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan penguatan sebesar 0,94 persen ke 4.300, meskipun masih terbatas oleh perlawanan dari Moving Average (MA) 60.

BBRI diperkirakan berada pada fase awal dari wave [ii] dalam struktur wave 1. Untuk saham ini, MNC Sekuritas merekomendasikan strategi Buy on Weakness pada rentang harga 4.020 hingga 4.240, dengan target harga 4.480 hingga 4.600, dan stoploss di bawah 3.920.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menunjukkan penguatan sebesar 1,41 persen ke 2.880, meskipun tekanan jual terlihat di akhir pergerakannya. Saat ini, posisi BRIS diperkirakan berada dalam tahap wave iv dari wave (i) dalam wave [iii].

Untuk BRIS, strategi Buy on Weakness pada rentang 2.790 hingga 2.860 masih menarik, dengan target harga 2.970 hingga 3.040, serta stoploss di bawah 2.740.

Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengalami koreksi sebesar 0,88 persen ke 11.275, yang disertai dengan adanya tekanan jual. Posisi ICBP saat ini diperkirakan sedang dalam bagian dari wave [ii] dalam wave 3, yang memungkinkan adanya koreksi lebih lanjut sebelum melanjutkan tren penguatannya.

Untuk ICBP, strategi Buy on Weakness pada rentang harga 10.875 hingga 11.125 layak dipertimbangkan, dengan target harga 11.675 hingga 11.875 dan stoploss di bawah 10.725.

Sedangkan untuk saham PT TPIA (Indo Tambangraya Megah Tbk), yang menguat sebesar 1,08 persen ke level 7.050, terlihat ada peningkatan volume pembelian meskipun penguatan masih terbatas oleh MA 60. Posisi TPIA saat ini berada di bagian awal dari wave C dalam wave (B).

TPIA juga direkomendasikan Buy on Weakness pada rentang harga 6.800 hingga 7.025, dengan target harga di kisaran 7.575 hingga 8.200 dan stoploss di bawah 6.650.

Dengan dinamika pasar yang terus berubah, strategi Buy on Weakness pada saham-saham ini memberi peluang bagi investor untuk memanfaatkan potensi penguatan lebih lanjut setelah koreksi pendek. Ke depan, penting untuk memperhatikan level support dan resistance untuk menentukan waktu terbaik dalam melakukan aksi trading.

Dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi dalam risetnya memproyeksikan IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 7100 hingga 7300, dengan pola pergerakan yang menunjukkan koreksi dari garis resistance MA200 disertai volume transaksi yang rendah. Meski demikian, selama IHSG mampu bertahan di atas garis support MA50, peluang untuk rebound dan breakout dari garis MA200 masih terbuka lebar.

Sebaliknya, jika IHSG melemah di bawah garis MA50, maka indeks diperkirakan akan melanjutkan penurunan untuk menguji support garis MA20.

RHB Sekuritas juga memberikan rekomendasi beberapa saham dengan potensi menarik untuk diperhatikan, antara lain ISAT, PGAS, MAPA, dan BTPS, yang semuanya termasuk saham yang patuh terhadap prinsip syariah.

ISAT, dengan harga saat ini di level 2330, mendapat rekomendasi BUY. Peluang breakout terjadi di atas level 2310, dengan target penguatan menuju 2410 dan 2510. Investor disarankan menetapkan batas risiko di bawah level 2250. Saham ini menunjukkan optimisme berdasarkan teknikal, terutama jika penguatan volume perdagangan mendukung pergerakan harga ke level yang lebih tinggi.

Selanjutnya, PGAS diperdagangkan pada level 1650 dan juga mendapat rekomendasi BUY. Potensi breakout di level 1635 membawa peluang kenaikan menuju level 1690 dan 1720. Namun, jika saham ini bergerak di bawah level 1575, langkah antisipatif untuk keluar disarankan agar risiko tetap terkendali.

MAPA, yang berada di level 935, direkomendasikan untuk dibeli saat terjadi breakout di atas 945. Saham ini diproyeksikan akan melanjutkan penguatan menuju level 1000 dan 1070. Akan tetapi, jika terjadi penurunan hingga menyentuh level 915, investor disarankan untuk segera keluar guna meminimalkan kerugian. Dengan kinerja yang menunjukkan sinyal positif, MAPA menawarkan potensi keuntungan menarik apabila momentum breakout terwujud.

BTPS juga menjadi saham menarik dengan harga saat ini di 935. Rekomendasi BUY diberikan dengan potensi breakout di atas level 920. Target penguatan BTPS berada di level 1035 dan 1125, sementara risiko dapat dikelola dengan menetapkan level cut loss di bawah 880. BTPS menunjukkan potensi kenaikan yang solid, didukung oleh fundamental yang kokoh serta keyakinan pasar terhadap saham syariah ini.

Dengan demikian, para investor disarankan untuk mengevaluasi rekomendasi ini berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing sebelum mengambil keputusan investasi.(*)