Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Optimistis, Segini Target Pertumbuhan Kredit BBNI Tahun 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 January 2025 | Penulis: Cicilia Ocha | Editor: Redaksi
Optimistis, Segini Target Pertumbuhan Kredit BBNI Tahun 2025

KABARBURSA.COMPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen pada 2025, dengan fokus pada segmen korporasi dan konsumer. Adapun, target ini di bawah pencapaian kredit BNI pada 2024 yang mencapai 11,9 persen, dan proyeksi Bank Indonesia (BI) yang menetapkan kredit industri perbankan mencapai 11-13 persen.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan bahwa BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 8-10 persen. BNI juga menetapkan proyeksi untuk segmen kredit konsumer.

"Kemudian pertumbuhan di segmen korporasi itu di sekitar 10-12 persen, angka yang sama juga kami tetapkan untuk segmen kredit konsumer," ujar Novita dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 yang diadakan secara daring, Rabu, 22 Januari 2025.

Menurut Novita, BNI masih melihat peluang di segmen korporasi yang terlihat memiliki prospek positif, terutama di sektor komunikasi, infrastruktur, dan perindustrian. "Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk pemerataan pembangunan juga industri," katanya.

Sementara itu, di segmen konsumer, BNI mengandalkan tiga produk utama, yakni kredit payroll, kredit pemilikan rumah (KPR), dan pembiayaan bersama (joint financing) dengan salah satu anak perusahaan, yakni BNI Finance. "Jadi, peluang untuk tumbuh di segmen korporasi ini dengan tiga produk unggulan seperti yang saya sebutkan tadi, masih cukup tinggi," terang Novita.

BBNI Bukukan Laba 21,46 Triliun pada 2024

BNI berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp21,46 triliun, atau naik sebesar 2,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini meningkat dari Rp20,9 triliun pada tahun sebelumnya.

Adapun, BBNI memperkirakan net interest margin (NIM) di tahun 2025 akan berada di kisaran 4,0 hingga 4,2 persen, sedikit menurun dari capaian NIM tahun 2024 yang tercatat pada 4,24 persen. Bank ini berkomitmen untuk tetap mempertahankan kinerja positif meskipun harus berhadapan dengan tantangan likuiditas yang mempengaruhi biaya pendanaan.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyebut bahwa pencapaian ini didorong oleh langkah-langkah strategis dan transformasi digital yang berdampak pada kenaikan nilai tabungan sebesar 11 persen dari Rp232 triliun pada 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.

“Kemampuan BNI menjaga pertumbuhan tabungan di tengah tantangan likuiditas, mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global. Pencapaian yang kami raih pada tahun 2024 menjadi momentum penting untuk menghadapi masa depan BNI,” ujar Royke dalam paparan kinerja 2024 yang diadakan secara daring, Rabu, 21 Januari 2025.

Bos BNI itu menilai peluncuran aplikasi digital terbaru, yaitu Wondr by BNI untuk segmen ritel dan BNI Direct untuk segmen bisnis korporasi, menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mendorong peningkatan transaksi berbasis data.

BNI mencatat total dana pihak ketiga (DPK) BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun, pertumbuhan nilai tabungan disebut naik dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkannya wondr by BNI.

Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024, wondr by BNI berhasil menarik 5,3 juta pengguna hingga akhir Desember 2024 dengan tingkat aktivitas lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, yakni BNI Mobile Banking.

“Transaksi perbankan melalui wondr by BNI selama kurang dari enam bulan sejak diluncurkan mencapai Rp191 triliun dengan Rp195 juta transaksi. Peningkatan transaksi ini juga mendorong kenaikan non-interest-income (NII) sebesar 11,9 persen yoy menjadi R24,04 triliun,” ujar Wahju.

Sementara itu, BNI Direct yang mendukung layanan perbankan segmen wholesale banking juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Hingga akhir 2024, nilai transaksi melalui BNI Direct meningkat sebesar 23,3 persen yoy menjadi Rp7.931 triliun, dengan jumlah transaksi naik 36,5 persen menjadi 1,2 miliar.

“Pengguna BNI Direct mencapai 173 ribu user atau naik 15 persen yoy, sejalan dengan tujuan BNI untuk meningkatkan rekening giro transaksional menjadi 72 persen dari total rekening giro dibandingkan tahun 2023 yang hanya 66 persen,” jelasnya.

Saham BBNI Hari ini

Saham BBNI menutup perdagangan hari ini dengan penurunan signifikan sebesar 2,92 persen atau 140 poin, menjadi Rp4.650,00 per lembar saham. Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi pasar yang cukup tajam.

Pada pembukaan perdagangan, saham BBNI sempat berada di level Rp4.790,00. Namun, tekanan jual yang intens sepanjang sesi membuat harga saham terus merosot hingga menyentuh level terendah hari ini di Rp4.650,00. Di sisi lain, level tertinggi yang sempat dicapai saham ini adalah Rp4.820,00.

Dengan penutupan hari ini, kapitalisasi pasar BBNI tercatat sebesar Rp171,70 triliun. Rasio harga terhadap laba (Price-to-Earnings Ratio) perusahaan berada di angka 8,07, yang mencerminkan valuasi perusahaan relatif murah dibandingkan dengan rata-rata sektor sejenis. Selain itu, saham ini menawarkan imbal hasil dividen (dividend yield) sebesar 6,03 persen, yang menjadi salah satu daya tarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif. (*)