Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Emiten Milik Aguan Terjun Bebas, Semua Mentok ARB!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Saham Emiten Milik Aguan Terjun Bebas, Semua Mentok ARB!

KABARBURSA.COM - Saham emiten milik Sugianto Kusuma atau Aguan mengalami penurunan tajam, terjun bebas dengan harga yang mentok pada Auto Rejection Bawah (ARB) pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025.

Seperti dilihat dari data perdagangan Stockbit, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) jatuh ke area ARB di level Rp11.075. Harga saham PANI turun signifikan sebesar Rp2.750 atau 19,89 persen dibandingkan harga sebelumnya, mencatatkan level terendah pada hari tersebut. Saham ini tercatat dengan volume perdagangan mencapai 61,83 juta lot, jauh di atas rata-rata volume harian yang hanya 15,13 juta lot.

Saham PANI yang sebelumnya diperdagangkan pada level Rp13.700 di pembukaan, sempat menyentuh harga tertinggi Rp14.075, namun akhirnya berakhir di posisi ARB dengan nilai transaksi mencapai Rp753,5 miliar. Penurunan harga saham ini menandakan adanya tekanan jual yang signifikan, dengan distribusi penjualan yang merata di harga yang lebih tinggi. Hal ini mencerminkan potensi aksi ambil untung yang besar oleh investor besar.

Di saat yang sama, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) juga mengalami penurunan yang sangat tajam pada hari yang sama. Pada sesi pertama perdagangan, saham CBDK tercatat turun sebesar 11,41 persen atau Rp1.075 ke level Rp8.350 per saham. Penurunan ini terjadi di tengah volume perdagangan yang sangat tinggi, mencapai 48,4 juta lot, jauh lebih besar dari rata-rata volume harian yang hanya 12,34 juta lot.

Meskipun sempat dibuka di level Rp9.225, saham ini merosot hingga mencapai level terendah di Rp8.225, dengan total transaksi sebesar Rp422,5 miliar. Angka ini menjadikannya salah satu saham dengan nilai transaksi terbesar pada hari tersebut. Dengan harga yang semakin mendekati level ARB di Rp7.550, potensi untuk penurunan lebih lanjut sangat mungkin terjadi, dan investor disarankan untuk berhati-hati dalam melangkah.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, berita tentang pagar laut di PIK 2 menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham PANI.

“Pihak PIK 2 ini tidak mengakui bahwa pagar laut itu adalah miliknya. Ini yang sebenarnya menimbulkan ketidakpastian sehingga membuat investor kecewa. Ini berbeda dengan di Bekasi, di mana pemilik (pagar laut) itu menjawab kalau pagar tersebut akan digunakan untuk membuat dermaga untuk nelayan,” ujarnya saat dihubungi Kabarbursa.com, Kamis, 16 Januari 2025.

Ibrahim menilai, jika seandainya pihak PANI bertanggung jawab atas hal tersebut, kemungkinan besar saham PANI hanya mengalami koreksi yang lebih sedikit.

“Kita juga harus melihat ke belakang pada saat truk-truk pengangkut tanah di proyek tersebut kemudian menabrak anak kecil. Hal ini yang menyebabkan saham-saham PANI pun juga berguguran, tapi di saat bersamaan PIK 2 memberikan statement bertanggung jawab untuk memberi pengobatan dan lain-lain, sehingga saham tersebut juga kembali naik,” ucapnya.

Meski begitu Ibrahim menilai, penurunan harga saham PANI masih terbilang wajar. Sebab harga sahamnya dianggap sudah terlalu tinggi bagi para investor.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan kepada Kabarbursa.com bahwa lonjakan saham CBDK lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk proyek pengembangan kawasan setara dengan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), yang menjadi salah satu unggulan perusahaan.

Kinerja top line CBDK masih negatif, meskipun bottom line perusahaan menunjukkan perbaikan. Sentimen positif dari grup induknya yang baru-baru ini mencatatkan penguatan saham juga turut mempengaruhi kenaikan harga saham ini.

Dengan kondisi pasar yang sangat volatile, baik untuk saham PANI maupun CBDK, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam membuat keputusan investasi. Meskipun ada potensi keuntungan dalam periode volatilitas tinggi, penting untuk memperhatikan analisis fundamental dan situasi pasar yang lebih luas untuk meminimalisir potensi kerugian.

Ke Depan Masih Cuan?

Jika melihat struktur pemegang sahamnya, anak usaha Pantai Indah Kapuk Dua alias PANI mengalami perubahan. Kepemilikan saham PANI di CBDK terdilusi dari 51 persen menjadi 45,9 persen, meskipun jumlah saham yang dimiliki tetap sebanyak 2,602 miliar lembar saham.

Selain itu, PT Agung Sedayu juga menggenggam 1,25 miliar saham CBDK, tetapi porsi kepemilikannya menyusut dari 24,5 persen menjadi 22,05 persen setelah IPO. Hal serupa terjadi pada PT Tunas Mekar Jaya, yang tetap memiliki 1,25 miliar saham namun porsi kepemilikannya turun dari 24,5 persen menjadi 22,05 persen pasca-IPO.

Sementara itu, publik kini memiliki 566,894 juta saham CBDK, yang setara dengan 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO sebesar 5,669 miliar saham. Selain itu, CBDK masih memiliki saham yang belum diterbitkan (unissued stocks) sebanyak 15,306 miliar lembar saham.

Stockbit Sekuritas dalam analisisnya menyatakan, CBDK, yang menawarkan hingga 566,89 juta saham baru kepada publik, setara dengan 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, pada kisaran harga Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham. Dengan rentang harga IPO tersebut, kapitalisasi pasar CBDK mencapai 23 triliun. Valuasi ini menarik, karena menawarkan discount to NAV (nilai aset bersih) sebesar 80–85 persen.

“Berdasarkan prospektus, nilai NAV CBDK mencapai Rp113 triliun, terutama didukung oleh landbank premium yang tersebar di kawasan strategis, seperti CBD PIK 2,” tulis riset tersebut, dikutip Jumat, 17 Januari 2025.

CBDK bergerak di sektor real estate, mengelola lahan konsolidasi seluas 735,2 hektar, dengan 50 persen di antaranya belum dikembangkan. Kolaborasi strategis antara Agung Sedayu Group dan Salim Group menjadikan CBDK salah satu pemain utama di kawasan PIK 2, yang dikenal sebagai pusat pengembangan infrastruktur modern di utara Jakarta.

Dari total landbank, aset utama CBDK berada di dua distrik utama, yaitu Kosambi (164 hektar) dan Teluknaga (570 hektar). Dalam kawasan ini, CBDK berpotensi menghasilkan nilai properti signifikan dengan average selling price (ASP) berkisar Rp40,5–Rp51 juta per meter persegi. (*)