KABARBURSA.COM - Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk atau CBDK terus menunjukkan tren positif dengan menguat signifikan 3,59 persen pada perdagangan Senin pagi, 20 Januari 2025.
Uniknya, kenaikan ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham sektor properti ini ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) karena pergerakan sahamnya yang dianggap tidak biasa.
Harga saham CBDK tercatat mencapai Rp10.825 per lembar hingga pukul 09.30 WIB. Hal ini memperlihatkan kapitalisasi pasar yang melonjak hingga Rp51,12 triliun pada pagi. Angka ini juga mencerminkan kenaikan yang luar biasa dalam beberapa waktu terakhir, dengan saham CBDK melonjak 78,60 persen dalam sepekan dan menanjak hingga 113,79 persen sepanjang tahun berjalan 2025.
Sejak awal tahun, saham ini telah menarik perhatian besar, tidak hanya karena performa saham yang gemilang, tetapi juga karena status perusahaan yang baru saja go public. Pada 13 Januari 2025, CBDK resmi melantai di BEI melalui penawaran umum perdana (IPO) dengan total nilai yang sangat besar, yakni Rp2,3 triliun.
Dalam IPO tersebut, perusahaan melepas 566.894.500 saham kepada publik dengan harga Rp4.060 per saham, yang kemudian membuat sahamnya menjadi sangat diminati. Tingginya permintaan saham ini tercermin dari oversubscribed yang mencapai hingga 344 kali, yang mengindikasikan kepercayaan yang besar dari investor terhadap prospek perusahaan ini.
Keberhasilan IPO CBDK tak terlepas dari rekam jejak kuat para pengendali perusahaan, seperti Agung Sedayu Group dan Salim Group, yang sudah lama dikenal di sektor properti.
Namun, seiring dengan lonjakan harga saham yang mencuri perhatian pasar, BEI menyelidiki pergerakan saham CBDK karena dinilai tidak biasa. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resminya pada Jumat, 17 Januari 2025, mengungkapkan bahwa pergerakan saham yang tajam ini tengah diamati lebih lanjut, meskipun hingga kini belum ada indikasi pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.
BEI pun mengimbau investor untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut, khususnya mengenai transparansi informasi dari manajemen perusahaan. Investor disarankan untuk mempertimbangkan dengan cermat setiap keputusan investasi mengingat tingginya volatilitas saham ini.
Pentingnya menjaga keterbukaan informasi di pasar modal kembali ditegaskan oleh Yulianto, mengingat pentingnya menganalisis rencana aksi korporasi, terutama yang melibatkan keputusan dari rapat umum pemegang saham (RUPS). Hal ini menjadi penting agar investor tidak terjebak dalam pola investasi yang berisiko di masa depan.
Adapun, struktur kepemilikan perusahaan ini juga turut menjadi perhatian.
Dalam prospektusnya, CBDK menjelaskan bahwa perusahaan dimiliki oleh empat pengendali utama yang memiliki kaitan kuat dengan Agung Sedayu Group, salah satunya adalah Susanto Kusumo, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PANI.
Juga terdapat sosok-sosok kunci lainnya, seperti Alexander Halim Kusuma dan Richard Halim Kusuma, yang merupakan anak dari pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, yang tercatat sebagai sosok besar di dunia properti Indonesia.
Kinerja saham CBDK, yang terpantau mengalami lonjakan pesat, mencerminkan kepercayaan besar yang diberikan investor, terlebih dengan dukungan dari Agung Sedayu Group dan Salim Group yang dikenal memiliki rekam jejak bisnis yang mengesankan.
Keputusan IPO yang diterima dengan sangat positif, serta pengawasan dan perhatian yang diberikan oleh BEI, akan semakin menentukan bagaimana perjalanan saham ini ke depannya, serta bagaimana dampaknya terhadap pasar modal Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai investor, berhati-hati dalam mengamati fluktuasi harga saham dan mempertimbangkan segala informasi yang ada akan menjadi langkah yang bijaksana dalam merespons pergerakan harga saham ini.
Saham CBDK tercatat stabil pada harga Rp10.450 pada perdagangan hari ini, dengan tidak adanya perubahan harga dibandingkan dengan sesi sebelumnya, Jumat, 17 Januari 2025.
Saham ini dibuka pada harga Rp10.800 dan mencatatkan harga tertinggi di Rp11.450, sedangkan harga terendah berada di Rp10.250. Volume transaksi mencapai 793.000 lot, dengan nilai transaksi total sekitar Rp845,6 miliar, menunjukkan aktivitas pasar yang cukup intens.
Kinerja harga saham CBDK dalam jangka pendek menunjukkan lonjakan yang sangat impresif, dengan return mingguan yang tercatat mencapai 105,91 persen. Artinya, ada sentimen positif di kalangan investor dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun demikian, data harga saham untuk periode yang lebih panjang, seperti sebulan atau setahun terakhir, belum tersedia, yang membuat analisis tren harga dalam periode jangka panjang sulit dilakukan.
Selain itu, saham ini bergerak dengan fluktuasi harga yang cukup signifikan, dengan selisih antara harga tertinggi dan terendah dalam sehari yang mencerminkan volatilitas pasar yang cukup besar.
Sejak IPO, harga saham CBDK berada pada kisaran yang cukup menonjol, dengan harga tertinggi mencapai Rp10.450, yang kebetulan juga menjadi harga saham pada hari ini, dan harga terendah tercatat di angka Rp5.075.
Mengamati data ini, penting bagi investor untuk memperhatikan risiko fluktuasi tinggi dalam saham ini, terutama di pasar yang sangat dinamis. Adanya lonjakan harga yang tajam dalam waktu singkat bisa menjadi peluang, tetapi juga menandakan ketidakpastian yang tinggi.
Oleh karena itu, investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan dalam jangka pendek.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.