Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Performa PANI 2024: Keuangan dan Saham Solid hingga Isu Pagar Laut

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Performa PANI 2024: Keuangan dan Saham Solid hingga Isu Pagar Laut

KABARBURSA.COM - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK 2 berhasil mencatatkan performa gemilang sepanjang tahun 2024. Dua indikator, yakni kinerja keuangan yang solid dan performa harga saham yang ciamik, menjadi buktinya. Selain itu, kontribusi berbagai proyek inovatif yang menjadi daya tarik bagi konsumen semakin memperkokoh posisi PANI sebagai pemain utama dalam industri properti nasional. Dukungan dari proyek strategis berskala besar yang dikelola perusahaan turut mendukung hal ini.

Momentum positif ini semakin diperkuat dengan pengembangan kawasan hijau dan kota berkelanjutan di PIK 2, yang telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2024.

Pencapaian Keuangan PANI yang Solid

PANI mencatatkan prapenjualan mencapai Rp1,5 triliun hingga kuartal I 2024, setara dengan 27 persen dari target tahunan sebesar Rp5,5 triliun. Selain itu, PANI juga mencatatkan marketing sales sebesar Rp534 miliar, yang naik 177 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Perusahaan mengatakan bahwa unit bisnis segmentasi kavling memberikan kontribusi positif terhadap kinerja pada paruh pertama tahun ini. Proyek-proyek yang mencakup produk rumah tapak antara lain Bukit Nirmala, Pantai Bukit Villa, Ilona Pasadena Hills, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Pasir Putih Residence, Permata Golf Residence, dan The Golf Signature. Sementara itu, produk komersial mencakup Rukan Marina Bay, SOHO The Bund, Bizpark PIK2, Rukan Petak Sembilan (Cin Te Yen), dan Rukan Lau Pa Sat.

Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma alias Aguan, mengatakan, “Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK2 dan profitabilitas yang sustain tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.”

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah ditetapkan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2024. Pemerintah memastikan bahwa seluruh pembiayaan untuk PSN baru tersebut akan bersumber dari investor swasta tanpa memerlukan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Salah satu PSN baru yang diunggulkan pemerintah adalah Pengembangan Green Area dan Eco-City di kawasan PIK 2, Banten. Kawasan ini, yang dikenal sebagai Tropical Coastland, dirancang sebagai destinasi pariwisata hijau yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik bagi para wisatawan.

Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap ribuan tenaga kerja langsung dan sebagai efek pengganda. Kawasan PIK 2 akan terhubung dengan jalan tol yang sedang dalam pengembangan, yaitu Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg.

Selanjutnya, Pantai Indah Kapuk Dua mencatatkan prapenjualan sebesar Rp3,3 triliun pada enam bulan pertama tahun 2024. Angka tersebut setara dengan 60 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp5,5 triliun.

Dilihat dari kinerja masing-masing unit bisnis, lahan komersial masih menjadi kontributor terbesar dengan prapenjualan sebesar Rp1,6 triliun (49 persen), diikuti oleh penjualan residensial sebesar Rp895 miliar (27 persen), dan produk komersial termasuk ruko, SOHO, dan gudang komersial yang menyelesaikan prapenjualan senilai Rp801 miliar (24 persen).

Dibandingkan dengan marketing sales pada paruh pertama tahun 2023, PANI mencatatkan peningkatan signifikan sebesar 191 persen yoy. Peningkatan substansial ini terutama disebabkan oleh penambahan 12 proyek baru pascaselesainya HMETD II, di mana PANI mengakuisisi 7 anak perusahaan baru dengan total 850 hektare lahan bank yang mulai memberikan kontribusi prapenjualan pada tahun 2024.

Sebagai kontributor terbesar, lahan komersial membukukan Rp1,6 triliun, meningkat 194 persen yoy dibandingkan kontribusi semester I 2023 sebesar Rp545 miliar. Sementara itu, residensial meningkat 562 persen yoy, mencerminkan kemajuan pembangunan terkini dan pemberian fasilitas di sekitar PIK 2.

Produk komersial membukukan Rp801 miliar, meningkat sekitar 76 persen yoy, seiring dengan tingginya jumlah pengunjung PIK 2 yang mencapai hampir 1 juta orang pada masa liburan.

Secara kuartal ke kuartal, marketing sales kuartal II 2024 sebesar Rp1,8 triliun, meningkat 23 persen atau Rp341 miliar dibandingkan kuartal I 2024, karena permintaan properti yang tetap terjaga. Penjualan kavling komersial menunjukkan peningkatan tertinggi sebesar 48 persen qoq, diikuti oleh produk komersial yang terjual 6 persen qoq.

Pertumbuhan Keuangan dan Target 2024

PANI mencatatkan pertumbuhan prapenjualan yang konsisten sejak tahun 2021 hingga 2023. Prapenjualan tercatat sebesar Rp1,7 triliun pada tahun 2021, Rp1,9 triliun pada tahun 2022, dan Rp2,4 triliun pada tahun 2023, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 16,05 persen. Dengan dukungan berbagai produk inovatif di PIK 2, PANI menargetkan pertumbuhan pesat pada tahun 2024 dengan target sebesar Rp5,5 triliun, atau tumbuh lebih dari dua kali lipat yoy.

Pada enam bulan pertama 2024, PANI meraih pendapatan sebesar Rp1,3 triliun, yang menunjukkan perkembangan stabil dan menjanjikan dari tahun sebelumnya. Selain itu, laba usaha tercatat sebesar Rp574 miliar, meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih yang diatribusikan kepada PANI melonjak 35 persen menjadi Rp286 miliar dibandingkan dengan Rp211 miliar pada Semester 1 Tahun 2023.

Hingga kuartal III 2024, PANI mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun, meningkat 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba operasi mencapai Rp934 miliar, naik 36 persen dari periode yang sama tahun lalu. Laba bersih yang diatribusikan kepada PANI melonjak tajam sebesar 91 persen yoy menjadi Rp487 miliar.

Peningkatan signifikan juga tercermin pada total persediaan, yang tumbuh 31 persen dari Rp26,22 triliun (per 31 Desember 2023) menjadi Rp34,3 triliun, didorong oleh ekspansi bank tanah melalui PMTHMETD yang menambah ±232 hektar di anak usaha PT Panorama Eka Tunggal (PET). Dengan pencapaian ini, total bank tanah PANI kini mencapai 1.876 hektar.

Kas dan setara kas perusahaan meningkat 247 persen dari Rp1 triliun (31 Desember 2023) menjadi Rp3,7 triliun pada 30 September 2024. Total aset perusahaan juga melonjak 31 persen menjadi Rp44,1 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp33,7 triliun.

Status PSN Emiten PANI

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyoroti polemik dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2) yang dikembangkan oleh Emiten properti Grup Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Nusron mengungkapkan, kelanjutan status proyek masih dalam pengawasan pemerintah. Proyek PIK 2 yang berada dalam kawasan strategis nasional tersebut mendapat perhatian besar karena berpotensi menjadi salah satu kawasan utama yang akan mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Banten dan sekitarnya. Nusron juga menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh prosedur dan regulasi yang terkait dengan pengembangan kawasan ini dipatuhi dengan baik.

Pengembangan PIK 2 sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi pengembang dan investor, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Kehadiran proyek ini diperkirakan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja langsung, baik dalam konstruksi maupun operasional, dan memberikan efek pengganda yang bermanfaat bagi ekonomi lokal. Proyek ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.

Dengan pengembangan kawasan hijau dan eco-city yang menjadi bagian utama dari PIK 2, area ini akan menawarkan kualitas hidup yang lebih baik, dengan infrastruktur modern, area hijau yang luas, dan berbagai fasilitas pendukung yang ramah lingkungan. Proyek ini juga bertujuan untuk menjadi destinasi pariwisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.

Salah satu faktor penting yang mendukung prospek PIK 2 adalah pengembangan infrastruktur yang terus berjalan. Jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, yang akan menghubungkan kawasan PIK 2 dengan berbagai titik strategis, diperkirakan akan semakin memperlancar akses ke kawasan ini. Pembangunan jalan tol ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, tidak hanya untuk akses menuju PIK 2, tetapi juga untuk pengembangan wilayah sekitarnya.

Pembangunan infrastruktur lain yang mendukung adalah pengembangan fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang direncanakan akan beroperasi pada tahun depan. Fasilitas ini akan mendukung aktivitas bisnis, pertemuan internasional, dan berbagai acara

Pagar Laut di Wilayah PIK 2

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan mendesak Pemerintah untuk membongkar pagar laut sepanjang 30,16 km yang diduga milik pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Agung Sedayu Group di perairan Tanggerang, Banten.

“Pemerintah harus tegas, bongkar pagar laut yang merugikan warga. Kasihan mereka (nelayan) tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Masyarakat jangan dirugikan dengan alasan pembangunan. Masyarakat lah yang memiliki negara, bukan satu-dua orang atau perusahaan,” ujar Yohan dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.

Lanjutnya, Yohan menekankan agar pemerintah tidak boleh kalah oleh satu-dua orang, atau perusahaan pengembang kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. “Kalau benar dugaan pagar laut ini dibangun oleh pihak pengembang PSN PIK 2, Agung Sedayu Group, saya tegaskan negara tidak boleh kalah oleh mereka,” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.

Ia juga mendesak pembangunan PSN PIK 2 dievaluasi dalam rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebagai informasi, Agung Sedayu Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) juga menanggapi nasib proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang kini terancam akibat masalah tata ruang.

Proyek yang dikembangkan oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bagian Agung Sedayu Group itu masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Untuk menyelesaikan masalah ini, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan diskusi antara PANI dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyelesaikan permasalahan lahan, termasuk dengan Kementerian Kehutanan. “Kami akan memfasilitasi diskusi mengenai pelepasan kawasan, khususnya hutan lindung yang menjadi isu utama,” ujar Susiwijono saat ditemui di Kompleks DPR RI.

Menurut Susi, status PSN diberikan untuk mempercepat proses perizinan dan penyelesaian masalah lahan di proyek Tropical Coastland. Ia menegaskan bahwa proyek ini sejak awal dirancang dengan mempertimbangkan aspek legalitas lahan. “PSN ini tidak memberikan insentif fiskal, tapi mempercepat proses administrasi seperti pelepasan kawasan hutan lindung,” tambahnya. (*)