Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Hari Pertama Menjabat: Trump Akan Bentuk Dewan Penasihat Kripto

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Hari Pertama Menjabat: Trump Akan Bentuk Dewan Penasihat Kripto

KABARBURSA.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan resmi dilantik pada 20 Januari 2025 waktu setempat. Sebagai langkah pertama dan terpenting di hari pertama masa jabatannya, Trump akan mengurangi hambatan regulasi yang selama ini dihadapi perusahaan kripto.

Mengutip Reuters, Minggu, 19 Januari 2025, Trump akan menggunakan perintah eksekutif guna mengurangi hambatan regulasi yang selama ini dihadapi oleh perusahaan cryptocurrency. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai negara yang ramah terhadap aset digital.

Salah satu perintah eksekutif yang dikabarkan akan ditandatangani Trump adalah pembentukan dewan penasihat cryptocurrency. Gagasan ini pertama kali muncul pada Juli lalu dan diharapkan dewan tersebut beranggotakan hingga 20 pakar di bidang aset digital.

Tugas utamanya adalah memberikan saran kepada pemerintah mengenai kebijakan pro-crypto yang bisa memacu pertumbuhan industri ini.

Selain itu, tim Trump juga berencana mencabut panduan akuntansi 2022 yang dikenal sebagai "SAB 121." Panduan ini dianggap membebani perusahaan, khususnya bank, yang ingin menyimpan cryptocurrency atas nama pihak ketiga.

Langkah lainnya adalah menghentikan kebijakan yang disebut para eksekutif crypto sebagai "Operation Choke Point 2.0." Kebijakan ini dituding sebagai upaya terkoordinasi dari regulator bank untuk menghambat perusahaan cryptocurrency mendapatkan akses layanan finansial tradisional.

Meski pihak regulator membantah tuduhan ini, Trump ingin mengakhiri praktik tersebut melalui perintah eksekutif.

Langkah-langkah ini menunjukkan pendekatan yang jauh berbeda dibandingkan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya. Di bawah Biden, regulator mengambil tindakan keras terhadap perusahaan crypto, termasuk menggugat beberapa bursa utama seperti Coinbase, Binance, dan Kraken atas tuduhan penipuan dan pencucian uang.

Sementara Trump, justru ingin mendorong industri ini menjadi lebih mainstream dengan kebijakan proaktifnya.

Namun, kebijakan ini juga memicu kontroversi. Kritikus mengingatkan bahaya dari sektor cryptocurrency dengan merujuk pada kasus-kasus besar, seperti runtuhnya Sam Bankman-Fried yang dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena penipuan, dan pelanggaran hukum oleh pendiri Binance Changpeng Zhao.

Akan tetapi, tim Trump, yang diketahui memiliki banyak pendukung dari kalangan advokat crypto, percaya bahwa langkah ini bisa mempercepat adopsi aset digital secara luas di Amerika Serikat. Meski demikian, hingga kini, perincian lebih lanjut mengenai perintah eksekutif tersebut belum diungkapkan secara resmi.

Selain kebijakan crypto, tim Trump juga telah menjanjikan serangkaian perintah eksekutif di berbagai bidang, termasuk produksi energi dan imigrasi ilegal. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan sinyal kuat tentang arah kebijakan pemerintahannya di awal masa jabatan keduanya.

Bitcoin Melonjak Lampaui USD100.000 

Harga bitcoin kembali menembus rekor tertinggi, melampaui USD100.000 pada Jumat, 17 Januari 2025, waktu AS, atau Sabtu, 18 Januari 2025, dini hari WIB. Peningkatan tajam ini terjadi sepekan sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Trump, yang sebelumnya skeptis terhadap cryptocurrency dan sempat menyamakannya dengan penipuan, kini tampil sebagai pendukung utama sektor aset digital.

Dalam kampanyenya, Trump berjanji menjadikan AS sebagai pusat global bagi industri cryptocurrency. Janji itu mencakup pembentukan cadangan kripto nasional, penerapan regulasi yang ramah industri, serta menunjuk seorang “czar kripto” di dalam pemerintahannya. Pada sebuah konferensi bitcoin musim panas lalu, Trump bahkan berkata,

“Kalian akan sangat senang dengan saya,” kepada ribuan pendukung aset digital, seperti dilaporkan Associated Press.

Bitcoin, yang diciptakan pada 2009 sebagai uang elektronik independen dari kendali bank atau pemerintah, telah bertransformasi dari alat transaksi pinggiran menjadi bagian arus utama sistem keuangan global. Meski sering diwarnai volatilitas ekstrem dan kritik atas penggunaannya dalam aktivitas ilegal, sektor kripto terus berkembang dan berhasil melawan keraguan para skeptis.

Dukungan dari industri kripto terhadap Trump juga sangat terlihat. Selama pemerintahan Joe Biden, komunitas kripto merasa terpinggirkan oleh regulasi ketat yang diterapkan. Karena itu, mereka menggelontorkan dana besar untuk mendukung kemenangan Trump dalam pemilu November lalu.

Hasilnya, setelah kemenangan tersebut, harga bitcoin melonjak, mencapai USD100.000 untuk pertama kalinya pada akhir tahun lalu, sebelum turun ke kisaran USD90.000. Sebagai perbandingan, dua tahun lalu bitcoin hanya diperdagangkan pada harga USD20.000.

Pada Jumat ini, data dari CoinDesk mencatat kenaikan harga bitcoin sekitar 5 persen, mencapai level USD104.000 (sekitar Rp1,66 miliar). Lonjakan harga ini juga dipengaruhi oleh susunan kabinet Trump, yang dipenuhi pendukung kripto, termasuk para calon pejabat di Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Sebagai bentuk perayaan atas momentum ini, komunitas kripto menggelar acara bertajuk Crypto Ball pada Jumat malam. Acara yang dirancang sebagai perayaan “presiden kripto pertama” tersebut menawarkan hiburan kelas atas, dengan harga tiket yang mencapai ribuan dolar. Semua tiket terjual habis, menunjukkan tingginya antusiasme komunitas terhadap kebijakan kripto yang diusung Trump.

Dengan pelantikan Trump yang dijadwalkan minggu depan, para pengamat menilai kepemimpinan barunya dapat menjadi era baru bagi industri cryptocurrency, membawa aset digital ke panggung utama perekonomian global.(*)