KABARBURSA.COM - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaporkan adanya kebakaran yang terjadi pada salah satu aset entitas anak perusahaan, PT TCP Internusa, yaitu Gedung Glodok Plaza, pada Rabu, 15 Januari 2025.
Melalui laporan informasi atau fakta material yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSIA menjelaskan bahwa kebakaran diduga berasal dari lantai 8 gedung tersebut.
"Surya Semesta Internusa menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak pemadam kebakaran dan otoritas terkait untuk menangani kebakaran secara cepat dan maksimal," terang Sekretaris Perusahaan SSIA Yulean, dalam keterbukaan informasi, Sabtu, 18 Januari 2025.
Meskipun upaya penanggulangan telah dilakukan, Yulean menambahkan, penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi oleh pihak berwenang.
Dampak dari kejadian ini terhadap kegiatan operasional perusahaan cukup signifikan, mengingat kebakaran menyebabkan kerusakan fisik pada bangunan.
Akibatnya, operasional Gedung Glodok Plaza dihentikan sementara hingga kondisi dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang.
Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa kejadian ini tidak berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha perseroan. PT Surya Semesta Internusa juga menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat menghitung kerugian secara pasti akibat kebakaran tersebut.
Saat ini, PT TCP Internusa, yang mengelola aset tersebut, sedang memulai proses klaim asuransi atas kerugian yang terjadi, karena gedung yang terbakar telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran.
"Perusahaan menjelaskan bahwa mereka akan terus mengupdate perkembangan lebih lanjut mengenai penyelidikan dan dampak dari insiden ini," tukas Yulean.
Sementara dari lantai bursa, saham SSIA mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Jumat, 17 Januari 2025, turun 2,74 persen atau 30 poin, dan ditutup pada level Rp1.065 per saham. Penurunan ini terjadi setelah saham SSIA dibuka di harga Rp1.085, lebih rendah dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya di Rp1.095.
Perdagangan hari ini tercatat dengan volume transaksi mencapai 22,94 juta lot, yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume harian yang sebesar 30,46 juta lot. Total nilai transaksi untuk saham SSIA tercatat sebesar Rp24,6 miliar dengan frekuensi perdagangan sebanyak 2.512 kali.
Selama sesi perdagangan, saham SSIA sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp1.100, namun tidak mampu bertahan dan akhirnya ditutup di posisi lebih rendah. Saham ini memiliki batas atas harga (ARA) di Rp1.365 dan batas bawah harga (ARB) di Rp825.
Dalam perdagangan tersebut, tercatat adanya transaksi jual asing (foreign sell) yang lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi beli asing (foreign buy), dengan nilai jual asing mencapai Rp6,9 miliar dan nilai beli asing hanya Rp6,4 miliar.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, membenarkan bahwa kebakaran terjadi di Gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada malam hari Rabu, 15 Januari 2025.
"Iya, benar ada kebakaran di Glodok Plaza. Sebentar, kami sedang dalam perjalanan menuju lokasi," kata Syarif kepada Antara, seperti yang dikutip pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Berdasarkan informasi dari Command Center Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, kebakaran tersebut melanda diskotek yang terletak di lantai 7 Gedung Glodok Plaza. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.22 WIB.
Saat ini, Sudin Gulkarmat Jakarta Barat telah mengerahkan beberapa unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar bagian atas gedung tersebut.
Proses pemadaman kebakaran di Gedung Glodok Plaza dinyatakan selesai pada sore hari Jumat, 17 Januari 2025.
"Pemadaman sudah selesai, kami nyatakan telah berhasil mengatasi kebakaran ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Namun, Satriadi menambahkan, pencarian korban atau jenazah masih terus dilakukan. "Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian dan pengelola atau pemilik gedung," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa konstruksi bangunan yang sudah rusak membuat proses evakuasi semakin sulit, sehingga mungkin akan diperlukan penanganan khusus.
Puing-puing kebakaran yang tersisa perlu dirapikan terlebih dahulu sehingga proses pengiriman korban kebakaran bisa efektif.
"Harus kita rapikan dulu. Kita benahi dulu potongan besi-besinya. Nah itu perlu waktu yang lama. Karena kita kan juga harus 'safety' untuk mencari korban," ungkap Satriadi.
Hingga kini, terdapat tujuh jenazah yang sudah berhasil dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara itu, 14 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran tersebut, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).
Selain itu Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38). (*)