KABARBURSA.COM - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan, menargetkan pertumbuhan penjualan double digit pada 2025. Optimisme tersebut muncul karena Perseoran meyakini jika industri air minum dalam kemasan di Indonesia akan terus bertumbuh pada tahun ini.
CEO CLEO Melisa Patricia, mengatakan kegiatan ekspansi akan terus dilakukan pihaknya secara berkelanjutan di semua lini, baik itu di sisi produksi, pemasaran, maupun distribusi.
"Sehingga bisa mendukung pencapaian target pertumbuhan dobel digit," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, dikutip pada Kamis, 16 Januari 2025.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun ini, CLEO akan mengejar penambahan pabrik di beberapa wilayah seperti Pekanbaru, Pontianak hingga Palu.
Ketiga pabrik tersebut sudah mulai dibangun sejak tahun lalu, dan direncanakan akan mulai beroperasi tahun ini, sehingga dapat mendorong pertumbuhan penjualan CLEO tahun 2025.
Dengan penambahan pabrik baru di tiga kota tersebut, total pabrik yang dimiliki CLEO di tahun ini akan menjadi 35 pabrik.
Penambahan pabrik tersebut juga diikuti dengan penambahan jaringan distribusi CLEO. Dengan demikian, produk dari ketiga pabrik baru ini akan dapat didistribusikan dengan lancar.
Perlu diketahui, Perseroan menunjukan konsistensi selama beberapa tahun dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 20,3 persen sejak 2017.
Mengenai tahun buku 2024, CLEO optimis akan membukukan kinerja yang positif. Keyakinan ini sangat didukung oleh laporan keuangan terakhir untuk kuartal III, yang menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan baik dalam penjualan maupun laba bersih, didorong oleh upaya ekspansi dan efisiensi yang terus berlangsung.
Pada kuartal III tersebut Perseroan mencatatkan penjualan hingga Rp1,97 triliun atau meningkat 31,5 persen YoY dan laba bersih melonjak 60,8 persen YoY menjadi Rp336,5 miliar.
Sementara itu, hasil kuartal IV belum dirilis namun secara historis merupakan yang tertinggi, didorong oleh peningkatan penjualan dari acara-acara akhir tahun seperti konser, perayaan Natal, dan liburan Tahun Baru.
Diberitakan sebelumnya, pertumbuhan pendapatan pada kuartal III CLEO didukung oleh efisiensi operasional yang menghasilkan margin kotor sebesar 60,0 persen dan margin EBITDA sebesar 30,8 persen. Laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp1,16 triliun, naik 43,9 persen dibandingkan Rp834,0 miliar di tahun sebelumnya.
EBITDA juga tumbuh signifikan 46,9 persen, dari Rp419,6 miliar pada kuartal ketiga 2023 menjadi Rp616,4 miliar di periode yang sama tahun ini. Dengan margin laba bersih mencapai 16,6 persen, CLEO berhasil mempertahankan profitabilitas tinggi di tengah persaingan ketat industri AMDK.
Valuasi saham CLEO diperdagangkan dengan price-to-earnings ratio (PER) 45,87x dan price-to-book value ratio (PBV) 8,48x, menunjukkan tingkat kepercayaan pasar yang tinggi terhadap prospek pertumbuhan perusahaan.
CLEO memiliki total aset sebesar Rp2,6 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp1,79 triliun. Posisi kas perusahaan tercatat sebesar Rp65,8 miliar, sementara total utang jangka pendek dan panjang masing-masing sebesar Rp432,9 miliar dan Rp376,8 miliar. Dengan rasio utang terhadap total modal (Debt/Total Capital) sebesar 0,31, CLEO tetap menjaga struktur modal yang stabil.
Pertumbuhan positif ini tidak lepas dari strategi CLEO yang fokus pada diversifikasi produk, jaminan kualitas, serta inovasi teknologi. Dengan menerapkan teknologi nano filter dan menggunakan galon bebas BPA, CLEO terus menegaskan komitmennya dalam menyediakan produk yang aman dan berkualitas tinggi.
Perusahaan ini juga mencatatkan rasio utang terhadap EBITDA (Debt/EBITDA) sebesar 1,31 kali, menunjukkan bahwa CLEO memiliki kemampuan yang baik untuk mengelola utang dari pendapatan operasional.
Optimisme perusahaan terlihat dari target mempertahankan pertumbuhan penjualan dua digit hingga akhir tahun 2024, sejalan dengan pencapaian kuartal ketiga.
Sebagai salah satu produsen AMDK terbesar di Indonesia, CLEO tetap konsisten menghadirkan produk yang sehat dan aman dikonsumsi masyarakat. “Pengolahan dengan teknologi nano filter dan penggunaan galon bebas BPA menjadi keunggulan kami. Hal ini meminimalisir risiko penyakit bagi konsumen. Ke depan, kami akan terus melanjutkan komitmen ini,” ujar Melisa Patricia, CEO CLEO, dalam pernyataan resmi, Sabtu, 23 November 2024.
Pemahaman CLEO terhadap kebutuhan konsumen yang beragam menjadi landasan utama dalam menciptakan portofolio produk yang bervariasi. Dari produk air dalam kemasan cup, botol, hingga galon berbagai ukuran, Sariguna Primatirta juga menghadirkan produk premium seperti Cleo Platine dan Sparkling Water.
Pada November 2024, CLEO kembali memperluas portofolionya dengan meluncurkan produk baru, Cleo 1 liter. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan gaya hidup aktif di luar ruangan, berkat kemasannya yang praktis dan mudah dibawa. CLEO berharap inovasi ini dapat menjadi alternatif yang menarik bagi pelanggan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.