Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kerja Sama HRTA dan Pegadaian Tak Terafiliasi Pasar Modal

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 January 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Redaksi
Kerja Sama HRTA dan Pegadaian Tak Terafiliasi Pasar Modal

KABARBURSA.COM - PT Hartadinata Abadi Tbk atau dalam kode saham HRTA baru saja mengumumkan penandatanganan kerja sama strategis dengan PT Pegadaian dalam bidang jual beli produk EMASKU.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025 kerja sama itu resmi dilaksanakan pada 13 Januari 2025 lalu.

Kedua perusahaan itu fokus pada pembelian emas batangan bermerek EMASKU dengan kadar 99,99 persen.

Chief Marketing Officer PT Hartadinata Abadi Tbk dalam laporan tersebut menyatakan tujuan kolaborasi untuk memperkuat posisi kedua belah pihak dalam pasar logam mulia Indonesia serta mendukung pengembangan kegiatan usaha mereka. Dia berharap dapat memperkuat kinerja operasional perusahaan.

Dalam laporan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mengonfirmasi bahwa transaksi tersebut tidak melibatkan hubungan afiliasi ataupun benturan kepentingan antara PT Hartadinata Abadi Tbk dan PT Pegadaian, sehingga tidak termasuk dalam kategori transaksi afiliasi yang diatur dalam peraturan pasar modal.

"Hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi bahwa antara Perseroan, dengan Pegadaian tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasarmodal," isi laporan dalam keterbukaan informasi BEI.

Kerja sama itu diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam pasar logam mulia dan membantu memperluas jaringan distribusi produk EMASKU di Indonesia.

HRTA juga menargetkan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk emas berkualitas dengan harga yang terjangkau, mendukung ekosistem industri emas dalam negeri, serta memperkuat daya saing perusahaan di pasar logam mulia.

Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, menyatakan, langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi industri emas nasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pasar emas terbesar di dunia. “Kami sangat antusias bekerja sama dengan PT Pegadaian untuk mendukung ekosistem emas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Januari 2025.

Usaha Bullion Bank

Sebelumnya, PT Pegadaian ditetapkan sebagai bank emas. Pegadaian merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh izin menjalankan usaha Bullion bank.

Penetapan PT Pegadaian sebagai bank emas memungkinkan perusahaan ini melaksanakan berbagai kegiatan usaha bullion seperti deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi dan perdagangan emas.

Pada November 2024, Pegadaian mencatatkan omset sekitar Rp230 triliun, dengan total barang jaminan berupa emas mencapai 92 ton, serta saldo tabungan emas yang mencapai 10,3 ton.

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik pendapatan di tahun 2024 sebesar Rp18 tirliun. Sementara untuk laba bersih, HRTA menargetkan sebesar Rp410 miliar sepanjang tahun 2024.

Adapun di semester I tahun 2024, HRTA sendiri membukukan laba bersih sebesar Rp205,63 miliar atau naik 10,83 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp185,53 miliar.

“Target top line perusahaan tahun ini sebesar Rp18 triliun dengan bottom line sebesar Rp410 miliar,” ungkap Direktur Keuangan HRTA, Ong Deny dalam Public Expose, Jum’at, 30 Agustus 2024.

Dari sisi penjualan, Deny menuturkan terdapat perbedaan angka pendapatan dari masin-masing segmen penjualan perhiasan. Dia menyebut, emas batangan lebih mendominasi penjualan perhiasan HRTA.

“Tahun ini perbandingan antara penjualan emas batangan itu 62 persen kira-kira. Untuk ekspor sebesar 18 persen dan untuk perhiasan pasar domestik sebesar 20 persen,” jelasnya.

Di sisi lain, Deny juga tidak menutup kemungkinan Perseroan akan menambah porsi hutangnya hingga akhir 2024. Hal tersebut berkaitan dengan upaya peningkatan volume penjualan di segmen logam mulia dan kinerja ekspor.

“Rencana kami untuk tetap meningkatkan volume penjualan khususnya dari sisi logam mulia dan juga mengekspor yang mana memang modal kerja yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut masih tinggi. Jadi dalam waktu dekat ini kemungkinannya memang kami masih akan menambah porsi hutang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO HRTA, Sandra Sunanto menuturkan, Perseroan tengah melakukan inovasi tidak hanya pada produk yang dihasilkan, melainkan juga pada metode kerja, proses produksi hingga pelayanan.

Sandra menyebut, inovasi yang dilakukan HRTA saat ini untuk meningkatkan margin laba Perseroan ke depan. Selain itu, dia juga mengungkap HRTA tengah meningkatkan dan memperluas cakupannya di pasar domestik.

”Dari sisi operasional perusahaan terutama untuk kita dapat meningkatkan margin dan salah satunya strategi yang bagi kami cukup efektif meningkatkan margin adalah memperluas dan memperluas pasar ritel domestik kami di Indonesia,” ungkapnya.

Targetkan 100 Gerai

Dalam rangka memperluas cakupan di pasar domestik, kata Sandra, HRTA sendiri berencana melanjutkan ekspansinya tahun ini dengan menargetkan 100 gerai dari 85 gerai yang resmi dibuka pada 2023.

Sandra juga mengungkap pembelian perhiasan, khususnya emas, saat ini telah kembali menemukan geliatnya. Pasalnya, pada masa pandemi Covid-19 geliat pasar perhiasan mengalami penurunan terhitung sejak tahun 2020 hingga 2023.

“Kita melihat pada saat situasi pandemi di mana masyarakat memang sangat terbatas mobilitasnya. Konsumsi pada perhiasan mereka anggap sebagai sesuatu yang memang tidak terlalu diperlukan pada saat itu,” jelasnya.

Kendati demikian, prospek bisnis emas batangan masih tetap stabil lantaran konsumen melihatnya sebagai investasi yang tahan terhadap resesi dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. “Masyarakat Indonesia mulai mengalihkan konsumsi produk emasnya dari perhiasan ke produksi emas batangan karena melihat dari sisi investasi,” ungkapnya.

Lebih jauh, Sandra mengungkap, perseroan tengah fokus melakukan re-branding dan terus berinovasi untuk mendongkrak konsumsi emas dan perhiasan di pasar domestik. Apalagi, kata dia, minat pasar terhadap emas dan perhiasan kembali menggeliat paska Covid-19.(*)