Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat 47 Poin ke Level 7,003

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 January 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Menguat 47 Poin ke Level 7,003

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 47 poin atau naik 0,68 persen ke level 7,003 pada perdagangan Rabu, 15 Januari 2025. Berdasarkan data perdagangan RTI Business, sebanyak 198 saham menguat, 53 saham di zona merah, dan 212 saham mengalami stagnan.

Mengutip data Stockbit, pergerakan saham unggulan hari ini didominasi oleh sektor energi dan infrastruktur. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 24,78 persen ke level Rp4.330. Kenaikan ini tak pelak membuat saham RATU menjadi primadona di papan bursa.

Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) juga menunjukkan performa luar biasa dengan lonjakan 19,75 persen hingga mencapai Rp7.275 per lembar saham. Di sektor infrastruktur, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menutup perdagangan dengan kenaikan 17,80 persen ke level Rp695.

Tak mau kalah, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 1,84 persen ke level Rp3.870. Sementara itu, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) juga mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,29 persen ke level Rp8.750.

Di sisi lain, saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) mengalami kenaikan 4,70 persen hingga menyentuh Rp6.125 per lembar. Pergerakan saham sektor energi dan sumber daya alam seperti ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang sektor tersebut.

Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) tercatat naik 0,91 persen ke level Rp16.650. Sedangkan, PT Petrosea Tbk (PTRO), salah satu emiten sektor konstruksi dan pertambangan, ikut menguat 1,42 persen menjadi Rp3.570.

Di sisi lain, Reliance Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan melemah dengan support pada level 6,897 dan resistance pada level 7,046 dengan katalis utama datang dari keputusan Bank Indonesia mengenai arah BI rate dan Neraca Perdagangan bulan Desember 2024.

"Secara teknikal, candle IHSG membentuk bearish candle serta indikator Stochastic dead cross. Ini mengartikan IHSG masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan melemah," tulis Reliance dalam risetnya.

Adapun Reliance mempunyai beberapa saham pilihan untuk perdagangan hari ini seperti MDKA, MPPA, EMTK, dan ESSA.

Bursa Asia Menghijau

[caption id="attachment_112797" align="alignnone" width="2560"] Miniatur (Souivenir) Patung Banteng Ikon BEI di depan Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2025). Panah Merah terlihat di Papan Pantau. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji.[/caption]

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Bursa Asia dan Pasifik bergerak positif pada Rabu, 15 Januari 2025, pagi setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan membawa angin segar bagi Wall Street. Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks harga produsen (PPI)—yang mencerminkan inflasi di tingkat grosir—hanya naik 0,2 persen sepanjang Desember 2024.

Angka ini lebih rendah dari proyeksi para ekonom Dow Jones yang memprediksi kenaikan sebesar 0,4 persen. Sementara itu, PPI inti—yang tidak memasukkan komponen pangan dan energi—tercatat stagnan alias nol persen.

Di Jepang, sentimen bisnis manufaktur besar kembali bangkit dengan indeks Tankan mencatat angka +2, setelah pada Desember sempat menyentuh -1, posisi negatif pertama dalam 10 bulan. Optimisme sektor non-manufaktur juga meningkat menjadi +31, naik tipis dari +30 di bulan sebelumnya.

Dilansir dari Consumer News and Business Channel International di Jakarta, Rabu, Hong Kong’s Hang Seng Index dibuka turun 0,2 persen, sementara CSI300 China—yang melacak 300 saham paling aktif di Bursa Shanghai dan Shenzhen—melemah 0,27 persen.

Manajer portofolio di balik exchange traded fund (ETF) yang terdaftar di Hong Kong juga mencetak kinerja gemilang memperkirakan reli pertumbuhan AI akan terus berlanjut hingga 2025.

Chief Investment Officer Pando CMS Innovation ETF, Beck Lee, mengatakan strategi pemilihan saham dalam dana tersebut mengandalkan riset internal yang menggabungkan faktor makroekonomi dengan fundamental perusahaan. ETF ini membukukan keuntungan sebesar 80 persen sepanjang tahun 2024.

Di Jepang, Nikkei 225 melanjutkan tren pelemahan dengan penurunan 0,11 persen, tetapi indeks Topix justru naik 0,3 persen.

Sementara itu, bursa Korea Selatan menunjukkan tren beragam. Kospi menguat 0,45 persen, tetapi indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil terkoreksi 0,23 persen.

Australia juga ikut meramaikan penguatan regional dengan S&P/ASX 200 naik 0,26 persen.

Wall Street Berbalik Menguat

Di Amerika, Dow Jones Industrial Average naik 0,52 persen dan S&P 500 bertambah 0,11 persen ke level 5.842,91 setelah laporan PPI yang menyejukkan. Namun, Nasdaq Composite, yang sarat emiten teknologi, turun tipis 0,23 persen.

Saham perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries, melonjak hingga 9,45 persen dan mencapai level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Meski tidak jelas apa pemicunya, laporan Reuters menyebut bahwa rencana Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk meningkatkan produksi minyak dan gas serta melonggarkan aturan ekspor menjadi katalis positif bagi industri galangan kapal. Saham perusahaan kapal HMM, sebelumnya dikenal sebagai Hyundai Merchant Marine, juga naik 5,7 persen.

Namun, di tengah euforia pasar saham, data ekonomi Korea Selatan menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 3,7 persen pada Desember 2024, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Jumlah pengangguran naik 171.000 orang, atau 18,1 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi 1,12 juta orang. Meski begitu, jumlah angkatan kerja secara keseluruhan meningkat 0,4 persen menjadi 29,16 juta.(*)