KABARBURSA.COM - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada kuartal III 2024, dengan laba bersih meningkat 46,58 persen menjadi Rp1,61 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan terbaru, emiten minyak sawit dan karet ini menunjukkan bahwa perusahaan terus melanjutkan jalur pertumbuhannya, dengan mencatatkan pendapatan mencapai Rp6,24 triliun. Pendapatan ini meningkat 3,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sektor kelapa sawit dan produk turunannya masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan TAPG, dengan angka mencapai Rp6,22 triliun atau hampir seluruh pendapatannya. Sisanya, sekitar Rp22,06 miliar, berasal dari segmen karet dan turunannya.
Kinerja segmen kelapa sawit ini tentu sangat signifikan, mengingat permintaan untuk produk berbahan dasar kelapa sawit terus menjadi salah satu komoditas utama di pasar global.
Salah satu poin yang patut dicermati adalah kontribusi dari berbagai pelanggan utama yang memberikan dampak besar pada pendapatan perusahaan. TAPG banyak bertransaksi dengan PT Sinar Alam Permai, yang memberikan sumbangan sebesar Rp 1,6 triliun, setara dengan 25,68 persen dari total penjualannya.
Tidak ketinggalan, PT Kutai Refinery Nusantara dengan kontribusi Rp1,52 triliun atau 24,46 persen dari total penjualan, serta PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang turut memberikan sumbangan signifikan dengan angka penjualan mencapai Rp811,93 miliar atau 13,01 persen dari total pendapatan TAPG.
Selain pendapatan yang bertumbuh, TAPG juga berhasil mengendalikan beban pokok penjualannya, yang tercatat sebesar Rp4,23 triliun, menurun dari angka Rp4,53 triliun pada kuartal III 2023. Penurunan ini berimbas pada peningkatan laba bruto yang tercatat sebesar Rp 2 triliun, mengalami kenaikan 33,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba bruto ini mencerminkan efisiensi yang dilakukan TAPG dalam operasionalnya, meskipun pendapatan utama mereka sebagian besar bergantung pada faktor eksternal seperti harga kelapa sawit yang berfluktuasi.
Tak kalah menarik, TAPG mencatatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp130,91 miliar pada 30 September 2024, berbalik dari kerugian sebesar Rp21,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Keuntungan ini menjadi indikator penting bahwa perusahaan dapat mengelola nilai aset biologisnya dengan baik dalam kondisi pasar yang bergerak dinamis.
TAPG juga berhasil menurunkan biaya keuangannya, yang tercatat hanya sebesar Rp54,26 miliar di kuartal III 2024, jauh lebih rendah dibandingkan Rp119,96 miliar pada tahun sebelumnya.
Ini menunjukkan pengelolaan utang yang lebih efisien dan menjadi faktor pendukung pertumbuhan laba bersih yang mencatatkan angka Rp1,61 triliun, melonjak 46,58 persen dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III 2023 yang hanya sebesar Rp 1,1 triliun.
Sebagai hasil dari kinerja solid ini, laba per saham dasar TAPG tercatat sebesar Rp81, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan angka Rp56 pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini tidak hanya memberikan gambaran positif tentang kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan indikasi bahwa TAPG memiliki potensi pertumbuhan yang baik di masa depan.
Berdasarkan analisis teknikal Maybank Sekuritas, Senin, 13 Januari 2025, secara keseluruhan, kinerja TAPG hingga kuartal III 2024 menggambarkan perusahaan yang mampu bertumbuh secara konsisten di tengah tantangan pasar global. Meskipun menghadapi tekanan dari fluktuasi harga komoditas, TAPG berhasil mencatatkan laba yang signifikan, berkat pengelolaan biaya yang efisien dan kinerja operasional yang solid. Dengan tren positif ini, TAPG berpotensi menjadi salah satu perusahaan yang layak diperhatikan oleh para investor, mengingat prospeknya yang terus berkembang.
Secara teknikal, saham TAPG saat ini berada di kisaran harga Rp830, dengan level resistance di sekitar Rp835 hingga Rp860, serta support di Rp770 hingga Rp750. Jika harga berhasil menembus level resistance di Rp835 dan Rp860, ini dapat menjadi indikasi potensi kenaikan lebih lanjut menuju target harga yang lebih tinggi.
Analisis pola grafik menunjukkan bahwa TAPG berpotensi membentuk pola ascending triangle, yang biasanya diikuti oleh pergerakan harga naik setelah menembus resistance. Namun, volume perdagangan saat ini masih relatif kecil, yang dapat mempengaruhi kekuatan tren ini.
Berdasarkan kriteria Minervini Trend Score, TAPG memperoleh skor 6 dari 8, menunjukkan bahwa saham ini memiliki tren yang kuat dan layak untuk dipertimbangkan dalam portofolio investasi.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa analisis teknikal tidak dapat menjamin hasil yang pasti. Disarankan untuk selalu melakukan riset lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental sebelum membuat keputusan investasi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.