KABARBURSA.COM - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), sebuah perusahaan agro input yang berfokus pada ketahanan pangan, telah memiliki rencana ekspansi usai mencatatkan saham perdananya atau IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 13 Januari 2025.
President Direktur DGWG David Yaory, mengatakan pasca melantai di Bursa, Perseroan akan melakukan ekspansi pabrik pupuk di Palembang.
"Kami berencana untuk ekspansi pabrik pupuk di Palembang. Kalau saat ini, kami sedang menjalankan ekspansi untuk pembuatan raw material untuk agrochamical," ujar dia kepada awak media di Gedung BEI Jakarta, Senin, 13 Januari 2025.
David menuturkan, ekspansi pabrik di Palembang tersebut diharapkan bisa terselesaikan pada awal 2026. Adapun pabrik ini memiliki kapasitas sekitar 120 ton pupuk.
Di sisi lain, David juga membeberkan sejumlah target pertumbuhan dari DGWG pada 2025. Dia bilang, pihaknya menargetkan pertumbuhan sales sebesar 15 sampai 20 persen.
"Untuk pendapatan, kita menargetkan sekitar 25 persen. Sedangkan untuk laba, sekitar 25 persen dan penjualan antara 15 sampai 20 persen," jelasnya.
Seperti diketahui, melalui penawaran umum perdana saham atau IPO, DGWG menawarkan 882.353.000 saham baru dengan harga Rp230 per saham.
Saham yang diterbitkan berasal dari portepel Perseroan, yang mewakili 15 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Diketahui, sejak melaksanakan IPO hingga pukul 13.00 WIB di hari yang sama, saham DGWG langsung melesat sebesar 22,61 persen atau naik 52 poin dan berada di posisi Rp282 per lembar sahamnya.
PT Delta Giri Wacana Tbk berencana memanfaatkan dana hasil penawaran umum tersebut untuk penyertaan modal kerja yang difokuskan pada pembelian bahan baku produk dalam memenuhi permintaan pasar.
Ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input turut berperan penting dalam mendukung program ketahanan pangan yang saat ini digagas pemerintah.
Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran yang menembus Rp159 triliun.
“Sejalan dengan program pemerintah, DGWG tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk-produk agro input kami” ujar David.
Per 30 Juni 2024, DGWG mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp32 miliar. Perusahaan optimis dapat mempertahankan pertumbuhan yang positif berkat ekspansi dan strategi investasi yang solid.
“Kami menargetkan pada akhir 2024 total revenue yang kami dapatkan sebesar Rp3,4 triliun naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3 triliun. Dengan pencapaian tersebut kami masih yakin dapat membukukan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp180 miliar.” terang Danny Jo Putra, Direktur Keuangan PT Delta Giri Wacana Tbk.
PT Delta Giri Wacana Tbk berdiri pada tahun 2001 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang agrokimia. Di awal pendiriannya, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha perdagangan pestisida dengan merk Supremo.
Pada tahun 2005, perusahaan meningkatkan aktivitasnya dengan kegiatan bottling. Lalu, pada 2009 ditingkatkan kembali dengan kegiatan mixing dan bottling di fasilitas baru yang terletak di Jababeka III, Bekasi.
Seiring sambutan pasar yang baik terhadap produk-produknya, perusahaan merasa perlu untuk mendirikan kegiatan distribusi internal pada tahun 2010.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan rantai pasok dan upaya menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2011, perusahaan melebarkan sayap bisnisnya di bidang agro input dengan mulai memperdagangkan pupuk premium NPK impor dengan teknologi manufaktur compaction compound yang masih sangat terbatas di Indonesia.
Atas respon positif dari pasar serta dalam rangka mengefisiensikan produksi dan distribusi, pada tahun 2018 perusahaan mulai memproduksi sendiri pupuk premium NPK yang ditandai dengan pendirian fasilitas produksi di Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas produksi mencapai 300.000 ton per tahun.
Pengembangan bisnis agro input juga terus dilakukan perusahaan dalam rangka melengkapi pilar bisnis dan menciptakan one stop solution di bidang agro input.
Dalam rangka mengurangi ketergantungan penuh kegiatan produksi agrochemical perusahaan dengan bahan baku/bahan aktif impor, di tahun 2023 perusahaan mulai membangun pabrik karbamasi di lokasi baru di Cikande, Banten.
Fasilitas produksi lini pertama ini diproyeksikan akan mulai beroperasi di awal tahun 2025. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal, kapasitas produksi yang disiapkan nanti juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Sebagai bagian dari langkah ekspansi, DGWG juga akan melakukan penambahan sarana produksi produk-produk agrochemical-nya sampai dengan tahun 2027 melalui penambahan lini produksi pabrik bahan baku serta membangun beberapa pabrik pupuk premium di beberapa daerah di Sumatera.
Hal tersebut dilakukan DGWG dalam rangka memenuhi permintaan serta membangun rantai pasok yang strategis bagi konsumen perkebunan maupun ritel di Sumatera. Langkah ini akan memperkuat posisi DGWG sebagai pemain utama dalam industri agro input.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.