Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

PANR Kantongi Dividen Rp400 Miliar, Fokus Perkuat Keuangan dan Ekspansi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
PANR Kantongi Dividen Rp400 Miliar, Fokus Perkuat Keuangan dan Ekspansi

KABARBURSA.COM - Emiten biro perjalanan wisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR), melalui entitas anaknya, PT Panorama Ventura Indonesia (PVI), mencatatkan pendapatan luar biasa berupa dividen interim senilai Rp400 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary PANR, Ahmad Bangun Sadewa, mengatakan dividen tersebut berasal dari saldo laba ditahan PVI untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Keputusan pembagian dividen ini diambil berdasarkan keputusan direksi dan persetujuan dewan komisaris PVI pada Selasa, 7 Januari 2025.

"Dari jumlah tersebut, PANR, yang memiliki 99,99 persen saham di PVI, mendapatkan alokasi sebesar Rp399,99 miliar," ujarnya, pada Senin, 13, Januari 2025.

Selain itu, Ahmad menjelaskan, sebagian besar dana yang diterima, sebesar Rp324,34 miliar, akan digunakan untuk melunasi utang bank PANR kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada Jumat, 10 Januari 2025. Pelunasan ini diharapkan dapat memperkuat struktur keuangan perusahaan dengan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) dan mengurangi beban bunga pinjaman.

Lebih lanjut, penerimaan dividen ini memberikan dampak signifikan bagi operasional dan keuangan Panorama Sentrawisata. Dari segi operasional, perusahaan memperoleh kekuatan modal tambahan yang memungkinkan percepatan pertumbuhan bisnis, terutama di sektor pariwisata inbound dan layanan travel & leisure outbound.

Dari aspek hukum, pembagian dividen dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan risiko hukum. Sementara itu, secara keuangan, pelunasan utang akan meningkatkan saldo kas perusahaan sekaligus mengurangi beban keuangan. Hal ini diyakini akan mendukung kelangsungan dan fokus usaha Panorama Sentrawisata di tahun-tahun mendatang.

"Dividen ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat modal kerja dan meningkatkan pertumbuhan usaha, sehingga kami optimis dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendukung ekspansi sektor pariwisata di masa depan," ujar Corporate Secretary PANR itu.

Dengan kondisi keuangan yang lebih sehat, Panorama Sentrawisata siap memanfaatkan peluang di sektor pariwisata yang terus tumbuh pasca-pandemi. Langkah strategis ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri pariwisata di Indonesia.

Komisaris Utama Tambah Saham PANR

Sebelumnya diberitakan, Panorama Sentrawisata melaporkan pembelian saham oleh Komisaris Utama Satrijanto Tirtawisata senilai Rp8,6 miliar sepanjang Januari 2025.

Menurut keterbukaan informasi yang diterima pada Kamis, 9 Januari 2025, Ahmad menyampaikan total saham yang ditransaksikan oleh Satrijanto Tirtawisata adalah 11.700.000 lembar.

Ahmad menjelaskan, proses pembelian saham dilakukan dalam empat tahap. Pada 3 Januari 2025, Satrijanto membeli 500.000 saham dengan harga Rp615 per saham. Selanjutnya, pada 6 Januari 2025, ia menambah 900.000 saham dengan harga Rp650 per saham. Pada 7 Januari 2025, transaksi ketiga dilakukan dengan pembelian 300.000 saham pada harga Rp695 per saham. Terakhir, pada 9 Januari 2025, ia membeli 10.000.000 saham dengan harga Rp750 per saham.

“Seluruh transaksi dilakukan dengan tujuan investasi, dan status kepemilikan saham bersifat langsung,” ungkapnya, Jumat, 10 Januari 2025.

Lebih lanjut, setelah seluruh transaksi tersebut, total kepemilikan saham Satrijanto Tirtawisata bertambah dari 108.416.300 saham (7,81 persen) menjadi 120.116.300 saham (8,66 persen).

Mengintip Fundamental PANR

Sebelumnya diberitakan, PANR mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024, mencapainya Rp2,24 triliun hingga September 2024, naik dari Rp2,03 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan perusahaan mengalami kenaikan, kinerja laba bersih justru menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan di tengah perkembangan bisnisnya.

Laba bruto mengalami sedikit peningkatan dari Rp230,18 miliar menjadi Rp233,37 miliar, namun laba usaha mengalami penurunan drastis, dari Rp106,56 miliar menjadi Rp88,15 miliar. Penurunan laba usaha ini terutama disebabkan oleh lonjakan beban penjualan serta peningkatan beban umum dan administrasi yang mengurangi profitabilitas perusahaan.

Lebih lanjut, perusahaan mencatatkan penurunan pada laba periode berjalan, yang turun dari Rp103,98 miliar menjadi Rp68,29 miliar, dipengaruhi oleh meningkatnya beban pajak yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Dampak dari penurunan laba ini menggerus total laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham, yang berkurang dari Rp58,09 miliar menjadi Rp34,24 miliar. Seiring dengan penurunan laba bersih, laba per saham juga ikut terpangkas dari Rp48 menjadi Rp25 per saham.

Pada 2024, Panorama Sentrawisata menargetkan untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2023. Pada 2023, perusahaan mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan sebesar 87,25 persen, dari Rp 1,5 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,8 triliun.

Begitu pula, laba bersih mengalami peningkatan fantastis sebesar 417 persen, dari Rp 12,2 miliar di 2022 menjadi Rp 63,1 miliar pada 2023. Keberhasilan ini memberikan optimisme terhadap target pertumbuhan yang lebih tinggi di tahun 2024. (*)