Untuk emas Antam, produk yang paling banyak diminati, harganya mulai mengalami kenaikan yang bervariasi tergantung pada ukuran atau pecahan yang dibeli. Pecahan terkecil, emas Antam 0,5 gram, kini dibanderol seharga Rp849.000, mengalami peningkatan sebesar Rp5.000 dari harga sebelumnya.
Kenaikan harga serupa tercatat pada emas Antam 1 gram yang kini dijual dengan harga Rp1.594.000, lebih mahal sebesar Rp9.000 dibandingkan sebelumnya. Seiring dengan meningkatnya ukuran batangan emas, kenaikan harganya juga semakin besar. Misalnya, emas Antam 100 gram sekarang dibanderol Rp153.455.000, yang mengalami lonjakan harga Rp922.000.
UBS, sebagai merek lain yang dijual di Pegadaian, juga mencatatkan kenaikan harga yang serupa. Pecahan 0,5 gram dari UBS yang sebelumnya seharga Rp827.000 kini berada di angka Rp832.000, lebih mahal Rp5.000. Begitu juga untuk emas UBS 1 gram yang meningkat Rp9.000, menjadi Rp1.538.000.
Bahkan, harga untuk pecahan yang lebih besar, seperti UBS 100 gram, yang awalnya dijual dengan harga Rp148.000.000 kini naik Rp951.000, menyentuh angka Rp149.328.000.
Galeri 24, produk emas yang juga dihadirkan di Pegadaian, menunjukkan kecenderungan yang sama. Harga emas Galeri 24 0,5 gram kini berada di Rp832.000, naik Rp5.000, sementara harga emas 10 gram tercatat Rp14.859.000, naik Rp94.000 dibandingkan sebelumnya.
Emas Galeri 24 1.000 gram yang semula dijual Rp1.472.418.000 sekarang naik Rp9.432.000 menjadi Rp1.481.850.000, menunjukkan kenaikan harga yang cukup signifikan pada ukuran besar.
Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah permintaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi global, serta menjadi alternatif investasi yang relatif aman, terutama ketika pasar saham atau mata uang tidak stabil.
Selain itu, kenaikan harga emas ini juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas internasional yang lebih tinggi, diikuti oleh pasokan emas yang mungkin terbatas.
Dalam beberapa waktu terakhir, fenomena kenaikan harga emas di Pegadaian juga mencerminkan perubahan pola perilaku masyarakat yang lebih memilih untuk beralih pada investasi berbasis logam mulia seperti emas, di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan ketidakpastian di pasar keuangan.
Harga emas yang lebih stabil dan cenderung meningkat menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang berencana menyimpan kekayaan dalam bentuk fisik, dengan tujuan menjaga nilai aset mereka di masa depan.
Melihat data harga emas Pegadaian hari ini, jelas menunjukkan tren peningkatan harga di seluruh produk emas, baik dalam pecahan kecil maupun besar. Mengingat kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, harga emas diperkirakan masih akan tetap menjadi pilihan favorit untuk melakukan investasi dengan harapan mendapat keuntungan seiring waktu.
Harga Emas Dunia Catatkan Kinerja Terbaik
Harga emas mencatatkan kinerja terbaik dalam pekan ini sejak pertengahan November tahun lalu. Catatan tersebut dipicu oleh ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden terpilih AS, Donald Trump.
Ketegangan seputar kebijakan ini meningkatkan minat terhadap logam mulia sebagai tempat berlindung (safe haven), memperkuat permintaan untuk bullion emas. Kenaikan harga emas semakin terbantu dengan penantian investor yang tengah menunggu laporan ketenagakerjaan AS untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.
Pada sesi hari ini, harga emas spot tercatat menguat 0,41 persen menjadi USD2.678,13 per ons pada pukul 13:56 WIB. Secara keseluruhan, harga emas melonjak lebih dari 1 persen sepanjang pekan ini dan mencatatkan momentum kenaikan yang cukup signifikan.
Selain itu, harga emas berjangka Amerika Serikat juga mencatatkan kenaikan 0,44 persen, mencapai USD2.702,70 per ons. Investor tengah menunggu dengan cermat data terkait penggajian non-pertanian AS yang dijadwalkan rilis pada malam harinya, di mana diperkirakan akan menunjukkan adanya peningkatan 160.000 pekerjaan pada bulan Desember, meski sedikit menurun dibandingkan lonjakan 227.000 pekerjaan yang tercatat pada bulan November.
Harga emas juga didorong oleh laporan ketenagakerjaan swasta di AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Desember, yang memperkuat spekulasi bahwa The Fed mungkin akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga secara lebih agresif untuk menghadapi ketegangan ekonomi.
Kekecewaan terhadap data tenaga kerja mempertinggi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar. Sementara itu, komentar dari Presiden Federal Reserve Kansas City, Jeff Schmid, yang menunjukkan penolakan terhadap langkah pemangkasan suku bunga lebih lanjut, karena masih adanya tantangan inflasi yang tinggi, memberi perhatian ekstra pada pasar komoditas.
Pasar saat ini sedang bersiap-siap untuk prediksi pemotongan suku bunga pertama yang mungkin terjadi pada pertemuan The Fed di bulan Mei atau Juni 2025, seperti yang dikutip dalam FedWatch Tool CME Group.
Namun, potensi tarif yang lebih tinggi dan kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan AS yang akan datang, yang mencakup potensi perubahan pada kebijakan imigrasi dan perdagangan, berpotensi memperpanjang perang melawan inflasi, yang justru membuat daya tarik terhadap emas semakin besar.
Di sisi lain, perak juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan, naik 0,6 persen menjadi USD30,3 per ons, serta kontrak COMEX yang diperdagangkan pada USD31,17. Kedua harga tersebut hampir mencapai puncak tertingginya dalam satu bulan terakhir.
Menurut Deutsche Bank, prospek masa depan untuk perak diprediksi cerah, dengan nilai perak yang berpotensi kembali pulih pada paruh kedua 2025, diperkirakan mencapai USD35 per ons seiring dengan perbaikan ekonomi yang diharapkan.
Sementara itu, harga platinum sedikit mengalami penurunan 0,1 persen menjadi USD957,28 per ons, meskipun trennya masih memperlihatkan potensi kenaikan dalam minggu ini. Sebaliknya, harga paladium mencatatkan lonjakan yang mengesankan, naik 1,2 persen menjadi USD937,82 per ons.
Di pasar logam mulia secara keseluruhan, baik emas, perak, platinum, maupun paladium menunjukkan tren penguatan mingguan, memperlihatkan optimism terhadap potensi kenaikan harga lebih lanjut.
Secara keseluruhan, meskipun harga emas mencatatkan kenaikan dalam pekan ini, ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi, tingkat inflasi, dan arah suku bunga The Fed akan terus memainkan peran besar dalam menentukan arah harga emas serta logam mulia lainnya ke depan.(*)