KABARBURSA.COM - PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) dan PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) menandatangani perjanjian pinjaman dengan plafon maksimal sebesar Rp20 miliar. Transaksi ini bertujuan mendukung modal kerja POOL.
Direktur Utama Pool Advista Indonesia, Marhaendra, menjelaskan bahwa dana pinjaman akan dicatat dan digunakan secara eksklusif untuk mendukung operasional usaha peminjam, yakni POOL.
"Dari total plafon Rp20 miliar, saat ini outstanding pokok yang telah disetujui sebesar Rp13,765 miliar," ujar Marhaendra dalam keterbukaan informasi, Kamis, 9 Januari 2025.
Adapun sebagian pinjaman yang harus dibayar antara lain sebesar Rp1,18 miliar yang jatuh tempo pada 19 November 2024, sebesar Rp3,6 miliar yang jatuh tempo pada 2 November 2024, dan Rp885 juta yang harus dilunasi pada 11 November 2024.
Selain itu, peminjam mendapat kelonggaran tarik sebesar Rp6,235 miliar yang dapat digunakan hingga tiga bulan sebelum fasilitas berakhir pada 31 Oktober 2025.
Marhaendra menambahkan, POOL akan mencairkan Rp890 juta pada tanggal penandatanganan, dan Rp478,75 juta dalam tahap berikutnya sesuai kesepakatan. Pemberi pinjaman memiliki hak meninjau ulang dan membatalkan fasilitas jika ditemukan alasan yang sah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis Pool Advista Indonesia untuk memperkuat modal kerja dalam menghadapi tantangan bisnis. Sementara itu, POLA diharapkan dapat memastikan penggunaan dana sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
POOL menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang membahas empat agenda utama. Dalam agenda pertama, rapat menyetujui dan mengesahkan Laporan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan pada tahun buku 2021.
Selain itu, laporan kegiatan pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang sama juga disetujui. Pemegang saham memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dilakukan pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021.
Pada agenda kedua, pemegang saham menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk dan menetapkan Akuntan Publik Heliantono dari Kantor Akuntan Publik Heliantono & Rekan.
Akuntan tersebut akan melakukan audit Pembukuan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 serta periode lainnya di tahun 2022. Dewan Komisaris juga diberi wewenang untuk menetapkan honorarium serta syarat-syarat penunjukan, termasuk kemungkinan pemberhentian Akuntan Publik.
Agenda ketiga rapat menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Komite Nominasi yang akan menentukan besarnya honorarium, bonus, dan tunjangan tahun 2022 untuk seluruh anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Agenda terakhir membahas perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan. RUPS menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris yang lama, memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada mereka, serta mengangkat anggota Dewan Komisaris yang baru.
Sebelumnya juga, Pool Advista Indonesiaresmi menambahkan dana talangan sebesar Rp6,235 miliar kepada perusahaan afiliasinya, Pool Advista Finance. Penandatanganan perjanjian penambahan pinjaman dilakukan pada 15 Oktober 2024 oleh Direktur Utama POOL, Marhaendra, dan Direktur POLA, Andi Sulaiman Syah.
Dengan penambahan dana ini, total pinjaman yang diberikan oleh POOL kepada POLA kini mencapai Rp20 miliar. Total outstanding pokok yang tercatat dalam nota perjanjian pinjaman tersebut adalah Rp13,765 miliar, sementara jangka waktu pinjaman juga diperpanjang hingga 31 Oktober 2025.
Pinjaman tambahan yang diterima POLA akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Dalam perjanjian tersebut, bunga yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar 14 persen efektif per tahun.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya POOL untuk mendukung pertumbuhan dan operasional POLA, sekaligus memperkuat hubungan keuangan antara keduanya.
POLA membukukan kerugian bersih sebesar Rp10,8 miliar pada kuartal III 2024, meskipun angka ini lebih baik dibandingkan dengan kerugian Rp12,8 miliar yang tercatat pada periode yang sama di tahun 2023. Dengan kerugian ini, rugi bersih per saham POLA pada kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp3,18 per lembar saham.
Dari sisi pendapatan, POLA mencatatkan revenue sebesar Rp13,6 miliar, mengalami kenaikan 28,3 persen dibandingkan dengan Rp10,6 miliar pada 9M23. Namun, perusahaan masih tercatat mengalami rugi operasional dengan EBITDA sebesar Rp2,2 miliar, meskipun ada penurunan margin EBITDA sebesar 4,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan keuangan yang dirilis, POLA juga mencatatkan margin laba bersih yang cukup signifikan, yakni 79,4 persen, menunjukkan tantangan perusahaan dalam mencapai profitabilitas. Meskipun ada peningkatan pada pendapatan, margin kotor tetap tercatat 0 persen dan perusahaan tidak menghasilkan laba kotor atau laba operasional.
Dari sisi struktur keuangan, POLA memiliki total aset sebesar Rp232,1 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp225,7 miliar. POLA juga memiliki kas sebesar Rp19,6 miliar, sementara beban utang jangka panjang yang tercatat adalah Rp6,4 miliar, dengan tidak ada utang jangka pendek yang perlu dilunasi. (*)