Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

RATU Kejar Pendapatan Double Digit-Ekspansi Besar, saatnya Investasi?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
RATU Kejar Pendapatan Double Digit-Ekspansi Besar, saatnya Investasi?

KABARBURSA.COM - PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) optimistis dapat meraup pendapatan double digit pada 2025 setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Rabu, 8 Januari 2025. Keyakinan ini membuka prospek dan peluang positif bagi para investor dalam menilai dan memproyeksikan potensi saham RATU ke depannya.

RATU Berhasil menghimpun dana mencapai Rp624 miliar dengan melepas 543.010.800 saham ke publik pada harga penawaran Rp1.150 per saham. Hal ini juga tampak dari antusiasme pasar ritel yang menunjukkan adanya kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,15 kali dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2–6 Januari 2025.

Perusahaan investasi di sektor minyak dan gas (migas) milik Happy Hapsoro, didirikan pada 2006 dan telah berkembang menjadi salah satu pemain strategis dalam industri energi di Indonesia. Melalui portofolio asetnya yang berfokus pada Blok Cepu dan Blok Jabung, anak usaha PT Rukun Raharja Tbk atau RAJA ini memainkan peran penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada sektor migas.

Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti menegaskan bahwa Raharja Energi Cepu masih fokus pada sektor. Dia meyakini industri migas akan bertumbuh positif pada 2025 sehingga RATU bisa menyabet pendapatan dua digit.

“Mudah-mudahan (pendapatan RATU) double digit ya,” ujar Sinta, tanpa menyebutkan secara spesifik terkait angkanya, kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari 2025.

Namun demikian, Sinta menyadari bahwa industri energi akan menghadapi berbagai tantangan ke depan. Namun, ia menegaskan bahwa Raharja Energi Cepu tetap optimistis dan berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target produksi minyak sebesar satu juta barel per hari. “Kami mendukung pemerintah untuk mencapai target satu juta barel dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Bisnis dan Kinerja RATU 2024

Perusahaan holding migas, RATU, yang dimiliki oleh suami Puan Maharani, mencatatkan kinerja positif pada semester pertama 2024 dengan pendapatan tumbuh signifikan sebesar 143 persen year on year (yoy), mencapai USD28 juta, dan laba bersih sebesar USD7,4 juta, naik 20,3 persen yoy. Salah satu faktor utama yang mendukung kinerja tersebut adalah produksi minyak dari Blok Cepu dan Blok Jabung.

Pada Blok Cepu, di mana RATU memiliki hak partisipasi sebesar 2,2423 persen melalui entitas asosiasi PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), produksi minyak mencapai 144 ribu barel per hari (MBOPD) pada paruh pertama 2024. Blok Cepu menyumbang sekitar 25 persen dari total lifting minyak nasional. Sementara itu, RATU juga memiliki hak partisipasi sebesar 8 persen di Blok Jabung melalui anak usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), yang pada semester pertama 2024 mencatatkan produksi harian sebesar 52 ribu barel setara minyak dan gas per hari (MBOEPD), berkontribusi sekitar 3,5 persen terhadap lifting minyak dan gas nasional.

RATU berhasil menyeimbangkan penurunan produksi di Blok Cepu dengan peningkatan kinerja Blok Jabung. Blok Jabung sendiri menyimpan cadangan terbukti sebesar 17,2 juta barel minyak (MMBO) dan cadangan potensial sebesar 8,8 MMBO. Kontribusi laba dari kedua blok ini terbilang seimbang, dengan 42 persen berasal dari PJUC dan 58 persen dari RETJ.

Meski kinerja organik RATU menunjukkan hasil yang menggembirakan, perusahaan ini tidak hanya mengandalkan pertumbuhan organik. Valuasi perusahaan, yang berada di level 13,1x P/E untuk 1H24 annualized, tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peers-nya seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang memiliki P/E 4,9x dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang mencatatkan P/E 5,5x untuk 9M24 annualized. Oleh karena itu, strategi RATU ke depan lebih difokuskan pada pertumbuhan anorganik melalui akuisisi blok migas baru.

Salah satu langkah strategis RATU adalah akuisisi Blok Jabung pada akhir 2023, di mana perusahaan memperoleh 8 persen hak partisipasi di blok tersebut senilai USD26,5 juta. Akuisisi ini dihargai dengan valuasi yang cukup atraktif, yaitu USD1,3 juta per MMBOE, jauh lebih murah dibandingkan akuisisi blok migas yang dilakukan oleh perusahaan lain. Sebagai contoh, MEDC mengakuisisi 54 persen hak partisipasi di Blok Corridor dengan valuasi USD10,6 juta per MMBOE pada 2022.

RATU kini tengah berada pada tahap akhir pembicaraan untuk mengakuisisi hak partisipasi di blok migas baru yang lebih besar, yang dapat memperbesar portofolio migasnya. Menurut Direktur Utama RATU, Djauhar Maulidi, hak partisipasi di blok tersebut akan lebih besar dibandingkan dengan yang ada di Blok Jabung.

Keberhasilan RATU dalam mengeksekusi strategi akuisisi ini akan menentukan apakah perusahaan bisa diperdagangkan dengan valuasi premium, seiring dengan upaya memperbesar portofolio migas secara signifikan. Dengan terus melakukan akuisisi dengan valuasi yang wajar, RATU berpotensi memperkuat posisinya sebagai perusahaan growth stock di industri migas Indonesia.

Prospek Saham RATU

RATU tengah mempersiapkan langkah besar melalui penawaran umum perdana saham (IPO) yang diharapkan dapat memberikan suntikan dana untuk mempercepat ekspansi dan pengembangan bisnis perusahaan. Salah satu alokasi utama dana yang diperoleh dari IPO ini akan difokuskan pada dua blok migas besar yang dikelola oleh RATU, yaitu Blok Cepu dan Blok Jabung.

Dana IPO akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, serta pengembangan cadangan migas di Blok Jabung. Sebagian besar dana, sekitar Rp157,36 miliar, akan dialokasikan untuk anak perusahaan RATU, Raharja Energi Tanjung Jabung. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran cash call kepada PetroChina International Jabung Ltd., yang menjadi bagian dari pengelolaan Blok Jabung.

Selain itu, RATU juga akan mengalokasikan dana IPO untuk kebutuhan operasional perusahaan guna memastikan kelangsungan dan keberlanjutan operasionalnya. Melalui alokasi dana ini, RATU bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam sektor energi Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi nasional.

Berdasarkan hasil riset Stockbit Sekuritas, RATU juga mengincar peluang untuk melakukan akuisisi blok migas baru, yang diyakini dapat memperbesar portofolio migas perusahaan secara signifikan. Meskipun rincian akuisisi ini masih belum terungkap, pengamat industri meyakini bahwa langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi RATU, terutama jika dilakukan dengan valuasi yang atraktif. Kapasitas keuangan perusahaan cukup kuat, dengan net gearing yang rendah di level 0,15x pasca-IPO, memberikan RATU modal awal yang baik untuk melanjutkan ekspansi.

"Namun, seperti pisau bermata dua, langkah akuisisi ini juga membawa risiko. Jika RATU gagal memperbesar portofolio migas dengan valuasi yang wajar, risiko bagi investor bisa cukup besar, mengingat valuasi saham RATU yang premium. Hal ini dapat menyebabkan kekecewaan jika ekspansi yang diharapkan tidak terwujud sesuai dengan ekspektasi pasar," tulis Riset Stockbit Sekuritas, Rabu, 8 Januari 2025.

Dengan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik dan penggunaan dana IPO untuk keperluan strategis, RATU berharap dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan memperkuat posisinya di industri energi yang terus berkembang. Namun, investor tetap harus mempertimbangkan potensi risiko yang ada terkait dengan valuasi yang tinggi dan ketidakpastian dalam akuisisi blok migas baru.

Sentimen Positif bagi RATU

RAJA tengah bersiap menghadapi fase baru dalam pengembangan bisnisnya, didukung oleh peringkat kredit idA+ dengan prospek stabil yang diberikan oleh Pefindo. Peringkat ini mencerminkan posisi pasar perusahaan yang kokoh, didorong oleh kontrak-kontrak yang terjamin dan profil keuangan yang sehat. Pefindo menilai bahwa RAJA memiliki fondasi yang solid dalam menghadapi tantangan di industri energi.

Namun, meski mendapatkan peringkat yang mengesankan, Pefindo juga menyoroti adanya tantangan yang perlu diantisipasi oleh RAJA. Risiko fluktuasi harga komoditas dan konsentrasi profil pelanggan menjadi faktor yang perlu dicermati, mengingat dampaknya terhadap kestabilan bisnis dan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam laporan terbarunya, Pefindo menegaskan bahwa potensi peningkatan peringkat RAJA akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperkuat bisnis di segmen hilir dan menengah. Fokus pengembangan ini penting untuk menjaga diversifikasi portofolio dan memperkuat sumber pendapatan perusahaan di masa depan. Selain itu, RAJA juga harus mempertahankan profil keuangan yang solid agar tetap dapat bertahan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Sebaliknya, penurunan peringkat bisa terjadi jika RAJA mengambil utang yang tidak terencana, yang dapat melemahkan struktur modal dan perlindungan arus kas perusahaan. Pefindo juga memperingatkan bahwa kegagalan dalam menjaga kontrak-kontrak bisnis yang memberikan kestabilan operasional perusahaan dapat menjadi faktor yang merugikan. Fluktuasi ekonomi makro dan harga komoditas, yang sering kali sulit diprediksi, juga dianggap sebagai faktor risiko yang dapat memengaruhi kinerja bisnis dan keuangan RAJA.

Dengan berbagai tantangan tersebut, RAJA harus cermat dalam merencanakan langkah-langkah strategis untuk menjaga pertumbuhannya, menjaga keseimbangan antara risiko dan peluang, serta memastikan ketahanan keuangannya. Prospek stabil yang diberikan oleh Pefindo mencerminkan bahwa perusahaan masih berada di jalur yang tepat, namun perhatian pada faktor risiko eksternal dan internal tetap menjadi kunci dalam menjaga kestabilan dan kredibilitas perusahaan di pasar. (*)