Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham-saham yang Menarik Dicermati

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 January 2025 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham-saham yang Menarik Dicermati

KABARBURSA.COM – Analis Pasar Modal dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki peluang menguat dalam jangka pendek. Herditya menyebut bahwa saat ini IHSG berada di awal wave B dari wave (2), yang berarti indeks berpotensi menuju level resistance di 7.305 hingga 7.421 poin.

Meski IHSG menguat 0,04 persen ke level 7.083, tekanan jual masih cukup dominan. “Selama IHSG tetap berada di atas support 6.931, peluang penguatan masih terbuka lebar,” jelas Herditya dalam laporan analisis hariannya, Rabu, 8 Januari 2025.

Level support IHSG berada di 6.931 dan 6.843, sementara level resistance ada di 7.182 dan 7.263 poin.

Saham yang menarik dicermati:

1. BULL (PT Buana Lintas Lautan Tbk)

  • Harga Terakhir: Rp755
  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Kisaran Beli: Rp116 – Rp119
  • Target Harga: Rp129 dan Rp134
  • Stoploss: di bawah Rp110

Herditya menilai BULL berada pada bagian wave (ii) dari wave [c] dan masih berpotensi terkoreksi terlebih dahulu sebelum melanjutkan penguatan.

2. ERAA (PT Erajaya Swasembada Tbk)

  • Harga Terakhir: Rp6.650
  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Kisaran Beli: Rp394 – Rp402
  • Target Harga: Rp420 dan Rp436
  • Stoploss: di bawah Rp386

“Tekanan jual masih cukup tinggi pada ERAA. Posisi saham ini berada di bagian wave c dari wave (ii), sehingga masih rawan koreksi,” ujar Herditya.

3. MTEL (PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk)

  • Harga Terakhir: Rp25.800
  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Kisaran Beli: Rp655 – Rp665
  • Target Harga: Rp700 dan Rp720
  • Stoploss: di bawah Rp645

Volume pembelian yang meningkat menjadi indikator positif bagi MTEL, meskipun Herditya memperingatkan adanya kemungkinan koreksi jangka pendek.

4. UNTR (PT United Tractors Tbk)

  • Harga Terakhir: Rp1.140
  • Rekomendasi: Buy on Weakness
  • Kisaran Beli: Rp24.625 – Rp25.450
  • Target Harga: Rp26.275 dan Rp27.325
  • Stoploss: di bawah Rp24.450

Herditya menjelaskan bahwa UNTR berada pada wave [c] dari wave B. “Saham ini memiliki potensi penguatan, tetapi tetap perlu waspada terhadap koreksi jangka pendek,” katanya.

IHSG Naik Tipis

Kemarin, IHSG ditutup menguat tipis di level 7.083,28, naik sebesar 2,81 poin atau 0,040 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang sempit dengan level tertinggi mencapai 7.100 dan level terendah berada di 7.070.

Meskipun penguatannya terbatas, hasil ini menunjukkan stabilitas pasar di tengah sentimen campuran yang mewarnai bursa saham domestik.

Total volume transaksi hari ini mencapai 165,90 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp9,11 triliun. Frekuensi transaksi menyentuh 1 juta kali, menandakan aktivitas yang cukup tinggi di pasar. Di pasar reguler, volume transaksi mencatat 147 juta lot, dengan nilai transaksi yang hampir sama dengan total keseluruhan.

Sejumlah saham unggulan mencuri perhatian investor. Saham PT Tanah Laut Tbk (INDX) melesat 34,57 persen atau naik 28 poin ke harga Rp109 per saham. Saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 34,21 persen ke level Rp204 per saham, sementara PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) menguat 20,47 persen menjadi Rp306 per saham.

Emiten pariwisata PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) ikut terkerek 20,29 persen ke harga Rp4.150 per saham, didorong optimisme pemulihan sektor pariwisata. Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga membukukan kenaikan 16,33 persen dan ditutup di level Rp3.490.

Namun, tidak semua emiten berakhir positif. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengalami koreksi tajam sebesar 25 persen dan ditutup di level Rp555 per saham. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) turun 11,52 persen menjadi Rp292 per saham, sementara PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) melemah 10,13 persen ke Rp142 per saham. Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga tertekan 9,80 persen ke level Rp690.

Penurunan serupa dialami PT Manggung Polah Raya Tbk (MANG) yang ditutup turun 9,18 persen ke harga Rp89 per saham.

Komposisi pergerakan pasar saham hari ini menunjukkan 239 emiten mengalami kenaikan, 318 saham melemah, dan 232 lainnya stagnan. Pola ini mencerminkan fluktuasi yang cukup merata di berbagai sektor, meskipun tekanan pelemahan masih sedikit lebih dominan.

Dari segi sektoral, hasilnya terbilang campur aduk. Sektor industri, kesehatan, bahan baku, konsumer non-primer, transportasi, dan teknologi berhasil mencatat penguatan hingga sesi siang.

Sektor kesehatan memimpin dengan kenaikan 0,63 persen ke level 1.423, disusul sektor teknologi yang naik 0,6 persen ke posisi 4.212, serta bahan baku yang menguat 0,6 persen ke angka 1.260. Kinerja positif ini menunjukkan adanya optimisme pasar terhadap saham-saham di bidang tersebut.

Namun, beberapa sektor justru tertekan. Sektor energi mencatat penurunan 0,4 persen ke level 2.702, sementara sektor properti turun 0,41 persen ke posisi 750. Koreksi terbesar terjadi di sektor keuangan yang melemah 0,52 persen ke level 1.383, mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap risiko pasar finansial.

 

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan analisis dari MNC Sekuritas dan tidak bertujuan untuk memberikan rekomendasi jual-beli saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Pastikan selalu mempertimbangkan risiko dan melakukan riset lanjutan sebelum berinvestasi.