KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengeluarkan surat untuk meminta klarifikasi kepada PT Satria Antaran Prima Tbk atau SAPX terkait harga saham yang terus menerus anjlok selama tiga bulan terakhir. BEI menganggap telah terjadi volatilitas tinggi pada saham perusahaan dan hal tersebut mesti dijelaskan oleh SAPX.
Lebih lanjut, BEI meminta SAPX untuk mengadakan Public Expose Insidentil pada 8 Januari 2025, di mana perusahaan akan memaparkan alasan turunnya harga saham, situasi bisnis terkini, dan langkah-langkah strategis yang akan diambil.
Menjawab ini, SAPX mengungkapkan bahwa penurunan harga saham yang signifikan pada perusahaan disebabkan oleh menurunnya kinerja pada Kuartal III-2024 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, serta pengaruh sejumlah faktor eksternal yang membuat pasar tertekan.
Berdasarkan laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SAPX merosot hingga 40,4 persen dalam sebulan terakhir dan mencatatkan penurunan lebih dari 48 persen selama tiga bulan terakhir.
Dalam surat balasan kepada BEI, SAPX mengakui adanya penurunan kinerja yang lebih rendah pada Kuartal III-2024, yang turut berperan dalam merosotnya saham perusahaan.
Selain faktor kinerja internal, perusahaan juga mengaitkan penurunan harga saham dengan sentimen negatif yang dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global, termasuk gejolak geopolitik, inflasi yang meningkat, dan kenaikan suku bunga yang mempengaruhi daya beli konsumen dan stabilitas pasar.
Meski menghadapi tantangan yang cukup berat, SAPX tidak hanya berfokus pada upaya pemulihan harga saham, tetapi juga tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menguatkan posisi perusahaan di pasar.
Perseroan telah merencanakan bisnis untuk tahun 2025, yang difokuskan pada penguatan core business mereka, terutama di segmen B to B, dengan tujuan menciptakan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.
Salah satu langkah besar adalah memperkuat kerja sama dengan platform agregator untuk meningkatkan volume pengiriman dan memperluas jaringan distribusi.
Selain itu, SAPX juga berencana untuk memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin pasar dalam segmen COD (cash on delivery) dengan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Fokus pada kepuasan pelanggan melalui perbaikan operasional menjadi prioritas utama perusahaan, termasuk untuk mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi.
Untuk mendukung pertumbuhan di masa depan, perusahaan berencana mengintegrasikan beberapa fasilitas sortasi utama dalam satu area, yang diyakini akan memberikan efisiensi biaya yang lebih baik.
Selain itu, perbaikan sistem teknologi informasi dan digital juga menjadi fokus SAPX guna memperkuat operasional perusahaan, meningkatkan ketepatan pengiriman, serta mempermudah aksesibilitas layanan bagi pelanggan.
Dengan langkah-langkah ini, SAPX berharap dapat kembali mendapatkan kepercayaan dari investor dan mengembalikan stabilitas harga saham yang tertekan.
Sebagai perusahaan yang memiliki ambisi untuk menjadi pemain dominan di bidangnya, SAPX optimis rencana-rencana tersebut dapat mempercepat pemulihan dan memposisikan mereka untuk meraih keuntungan yang lebih besar di masa mendatang.
Pada akhir perdagangan saham hari ini, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) mengalami pergerakan harga yang cukup signifikan. Saham SAPX dibuka pada level Rp1.200 dan mencatatkan harga penutupan pada Rp1.615, mengalami kenaikan sebesar 60 poin atau 3,86 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya yang tercatat pada Rp1.555.
Meskipun tertekan pada sesi pertama, saham SAPX berhasil rebound dan mencatatkan harga tertinggi di level Rp1.630. Namun, pada saat yang sama, harga saham terendah sempat mencapai Rp1.170, menandakan adanya volatilitas yang cukup tinggi di pasar.
Volume transaksi yang tercatat sebanyak 142 ribu lot dengan nilai transaksi sebesar Rp20,3 miliar menunjukkan tingkat likuiditas yang cukup baik. Dalam hal frekuensi transaksi, saham SAPX tercatat melakukan 10.603 transaksi, menggambarkan adanya aktivitas yang tinggi di pasar meskipun ada pergerakan harga yang cukup fluktuatif.
Dalam perdagangan ini, transaksi beli sebesar Rp2,7 miliar dan transaksi jual sebesar Rp3,6 miliar menunjukkan adanya tekanan jual yang lebih besar daripada beli.
Meskipun ada sedikit tekanan jual, saham SAPX masih terlihat menarik bagi sebagian investor dengan nilai rata-rata harga transaksi mencapai Rp1.431. Dalam periode ini, meskipun saham sempat terkoreksi hingga mencapai harga terendah, harga yang lebih tinggi di akhir perdagangan menggambarkan minat beli yang cukup besar, dan menandakan bahwa ada optimisme yang tetap terjaga terhadap prospek perusahaan ke depan.
Kendati begitu, adanya harga saham yang menembus batas bawah di level Rp1.170 mengindikasikan bahwa sentimen pasar terhadap saham ini masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan kinerja perusahaan yang belum sepenuhnya stabil.
Ke depannya, fluktuasi harga saham SAPX ini akan sangat dipengaruhi oleh hasil Public Expose yang akan dilakukan pada 8 Januari 2025, di mana perusahaan diperkirakan akan memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan di pasar.
Pemantauan lebih lanjut terhadap pergerakan saham SAPX akan menentukan arah pergerakan harga saham di masa mendatang, dengan potensi kembalinya tren positif apabila strategi yang diterapkan berhasil memperbaiki kinerja dan meningkatkan sentimen pasar.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.