Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Eropa Menguat saat Sektor Otomotif Melonjak

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Saham Eropa Menguat saat Sektor Otomotif Melonjak

KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa mencatat penguatan signifikan pada Senin, 6 Januari 2025, setelah laporan menyebutkan bahwa tarif impor Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump kemungkinan lebih moderat dari yang sebelumnya dikhawatirkan. Sentimen positif ini mendorong lonjakan pada sektor otomotif dan teknologi.

Seperti dikutip dari Reuters, indeks STOXX 600, yang mewakili saham-saham unggulan di Eropa, ditutup naik 0,9 persen, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu terakhir. Lonjakan serupa terlihat pada bursa utama di kawasan Eropa, termasuk CAC 40 Prancis yang naik 2,2 persen, DAX Jerman yang menguat 1,5 persen, dan IBEX 35 Spanyol yang meningkat 1,3 persen.

Sektor otomotif melonjak hampir 3 persen, mencatat performa terbaiknya dalam lebih dari setahun. Kenaikan ini didorong oleh laporan dari Washington Post yang mengindikasikan bahwa tim ekonomi Donald Trump sedang mempertimbangkan tarif impor yang hanya akan berlaku untuk barang-barang esensial. Meskipun Trump kemudian membantah laporan tersebut, pasar menyambut baik prospek tarif yang lebih terukur.

"Sepertinya para pejabat sedang bersiap untuk mengurangi dampak negatif dari janji kampanye Trump dengan mempersempit cakupan tarif," ujar Kyle Chapman, analis pasar di Ballinger Group.

Optimisme ini juga menguntungkan saham perusahaan mewah yang memiliki eksposur besar ke pasar China, seperti LVMH, Hermes, Kering, dan Richemont, yang masing-masing mencatat kenaikan antara 2,4 persen hingga 4,5 persen.

Sektor teknologi juga menunjukkan kinerja kuat, dengan kenaikan sebesar 3,9 persen. Saham ASML, ASMI, dan STMicroelectronics memimpin lonjakan setelah Microsoft mengumumkan rencana investasi besar senilai USD 80 miliar untuk pengembangan pusat data berbasis kecerdasan buatan hingga 2025.

Para investor kini menantikan rilis data ekonomi penting minggu ini. Laporan inflasi dari berbagai negara Eropa diharapkan memberikan pandangan lebih jelas mengenai prospek ekonomi regional. Data awal dari Jerman menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, sementara sektor jasa negara tersebut mengalami sedikit peningkatan meski zona euro secara keseluruhan mencatat kontraksi aktivitas selama dua bulan berturut-turut.

Di tingkat global, perhatian pasar tertuju pada laporan penggajian non-pertanian (nonfarm payrolls) AS yang dijadwalkan rilis pada Jumat. Data ini dipandang sebagai indikator kunci untuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve di 2025.

FTSE 100 Inggris Menguat Meski Tertekan Downgrade

Di Inggris, FTSE 100 naik 0,3 persen pada penutupan perdagangan, mengikuti tren positif pasar Eropa. Namun, saham Rolls-Royce dan Unilever menekan kinerja indeks ini setelah kedua perusahaan menerima penurunan peringkat.

Rolls-Royce melemah 2,6 persen setelah Citigroup menurunkan peringkatnya dari "beli" menjadi "netral." Unilever juga tertekan, turun 2,5 persen, setelah RBC menurunkan peringkatnya menjadi "underperform."

Indeks FTSE 250, yang lebih berfokus pada pasar domestik, naik tipis 0,1 persen. Namun, survei terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas bisnis Inggris melambat pada Desember, dengan pemutusan hubungan kerja mencapai tingkat tertinggi dalam hampir empat tahun.

Meski demikian, FTSE 100 mencatat kenaikan hampir 6 persen sepanjang 2024, menjadi tahun keempat berturut-turut dengan kinerja positif. Namun, investor tetap waspada terhadap dampak kebijakan Menteri Keuangan Rachel Reeves serta kemungkinan kebijakan baru dari pemerintahan Donald Trump.

Setelah libur Tahun Baru, volume perdagangan mulai menunjukkan peningkatan. Minggu ini diperkirakan menjadi periode aktif di pasar saham global, dengan investor kembali fokus pada data ekonomi dan perkembangan kebijakan yang akan memengaruhi pergerakan pasar sepanjang tahun 2025.

Wall Street Catat Rekor Baru

Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menunjukkan performa gemilang pada Senin, 6 Januari 2025. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan level tertinggi dalam lebih dari satu minggu, didorong oleh kenaikan saham semikonduktor dan harapan kebijakan tarif yang lebih moderat dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

Dow Jones Industrial Average melemah tipis sebesar 25,57 poin (0,06 persen) ke 42.706,56. Sebaliknya, S&P 500 menguat 32,91 poin (0,55 persen) ke level 5.975,38, sementara Nasdaq Composite melonjak 243,30 poin (1,24 persen) ke 19.864,98. Dari 11 sektor S&P 500, tujuh sektor mengalami penurunan, namun sektor teknologi dan layanan komunikasi mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,44 persen dan 2,13 persen.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 17,36 miliar saham, jauh di atas rata-rata 12,37 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. Saham yang naik mengungguli yang turun dengan rasio 1,01:1 di NYSE dan 1,1:1 di Nasdaq. S&P 500 mencatatkan delapan titik tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir, sementara Nasdaq Composite mencatatkan 97 titik tertinggi baru. (*)