KABARBURSA.COM - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 30 Januari 2025. Agenda ini diadakan di BFI Tower, Tangerang Selatan, mulai pukul 14.00 WIB.
Sekretaris Perusahaan BFIN Sudjono mengatakan, RUPSLB ini secara khusus akan membahas perubahan penting dalam struktur kepemimpinan perusahaan, antara lain pengundur diri pengurus dan perpanjangan pengurus baru, serta perpanjang masa jabatan komisaris.
"Francis Lay Sioe Ho akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur sedangkan Andrew Adiwijanto juga mengajukan pengunduran diri dari posisi Direktur," ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Senin, 6 Januari 2025.
Adapun, ujar Sudjono, dua sosok yang akan diangat adalah Francis Lay Sioe Ho diusulkan menjadi Presiden Komisaris menggantikan Kusmayanto Kadiman dan Sutadi diusulkan untuk menduduki posisi sebagai Presiden Direktur.
"Sunata Tjiterosampurno, yang masa jabatannya sebagai Komisaris akan berakhir, diusulkan untuk diangkat kembali," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, BFI Finance Indonesia telah memutuskan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024 sebesar Rp28 per saham, yang totalnya mencapai Rp421 miliar.
Keputusan ini ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris pada 29 November 2024.
Dividen ini akan didistribusikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 13 Desember 2024 pukul 16.00 WIB, sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keputusan pembagian dividen interim ini didasarkan pada data keuangan BFIN per 30 September 2024, yang mencatat laba bersih sebesar Rp1,11 triliun, saldo laba ditahan sebesar Rp9,24 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp10,24 triliun.
Pembagian dividen ini mencerminkan solidnya kinerja keuangan perusahaan, menunjukkan kemampuan untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham sekaligus mempertahankan posisi ekuitas yang kuat.
Berikut adalah jadwal terkait pembagian dividen interim BFIN:
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi investor, karena menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengalokasikan laba kepada pemegang saham di tengah pertumbuhan yang stabil.
BFIN sukses menutup akhir tahun 2024 dengan gemilang. Pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024, emiten yang fokus di bidang pembiayaan ini ditutup menguat 5 poin atau naik 0,35 persen ke level 945.
Perlu diketahui, BFIN memang menunjukkan kinerja gemilang dalam satu pekan terakhir dengan mencatatkan performa sebesar 4,42 persen.
Merujuk data perdagangan Stockbit, Selasa, 31 Desember 2024, emiten yang melantai di bursa efek pada 1990 silam ini mencatatkan performa keuangan yang stabil berdasarkan data terbaru.
Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 6,56 persen untuk periode TTM (Trailing Twelve Months). Angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan keuntungan.
Return on Equity (ROE) Berada di angka 15,44 persen, menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola modal pemegang saham.
Sementara Operating Profit Margin (quarter) margin laba operasi kuartalan mencapai 39,74 persen, sedangkan Net Profit Margin (quarter) tercatat sebesar 33,85 persen, mencerminkan tingkat efisiensi operasional yang cukup tinggi.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa BFIN memiliki kinerja yang solid, dengan pengelolaan aset dan modal yang baik. Hal ini dapat menjadi pertimbangan positif bagi calon investor yang mencari stabilitas dan potensi keuntungan jangka panjang.
Namun, data ini hanya bersifat informatif dan tidak menjadi saran investasi langsung. Investor disarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut.
Pada perdagangan hari ini, Senin, 6 Januari 2025), saham BFIN mencatat pergerakan yang relatif stabil. Saham BFIN ditutup di level 905, tidak mengalami perubahan (0,00 persen) dibandingkan harga penutupan sebelumnya.
Saham BFIN hari ini diperdagangkan dalam rentang 895–910 dengan harga rata-rata 903. Level Auto Rejection Atas (ARA) tercatat di 1.130, sedangkan Auto Rejection Bawah (ARB) berada di 680.
Stabilnya harga saham BFIN menunjukkan adanya keseimbangan antara tekanan jual dan minat beli di pasar. Volume perdagangan hari ini sebanyak 3,2 juta saham tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata volume harian sebesar 8,86 juta saham, menandakan aktivitas perdagangan yang cenderung sepi.
Stabilitas harga saham BFIN pada level 905 mencerminkan sentimen investor yang masih menunggu katalis positif, seperti perkembangan lebih lanjut terkait Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Januari 2025 mendatang. Dalam rapat tersebut, perubahan struktur pengurus diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja perusahaan di masa depan. (*)