Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

ASMI Berupaya Pulihkan Kinerja Lewat RUPSLB Februari 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
ASMI Berupaya Pulihkan Kinerja Lewat RUPSLB Februari 2025

KABARBURSA.COM - PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) mengumumkan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025.

Sekretaris Perusahaan ASMI Norvin Osel mengatakan, dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin, 6 Januari 2025, acara tersebut akan diselenggarakan di 18 Parc Place, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan, mulai pukul 14.00 WIB.

Lebih lanjut, Norvin menyampaikan pemegang saham yang berhak menghadiri rapat adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 20 Januari 2025 hingga pukul 16.00 WIB, termasuk pemilik saham pada sub-rekening efek PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada waktu yang sama.

Adapun pemanggilan resmi untuk RUPS-LB ini akan diumumkan pada 21 Januari 2025 melalui situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), situs web perseroan, dan platform eASY.KSEI dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Rencana penyelenggaraan RUPSLB Asuransi Maximus Graha Persada pada Februari 2025 menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk mencari solusi atas tren kinerja keuangan yang terus menunjukkan penurunan.

Asuransi Maximus Graha Persada melaporkan hasil keuangan untuk kuartal ketiga 2024 dengan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp17,0 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana perusahaan berhasil meraih laba bersih Rp12,6 miliar. Kerugian bersih per saham tercatat sebesar Rp1,89 per lembar, yang mencerminkan tekanan pada kinerja operasional perusahaan.

Pendapatan ASMI selama sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp291,4 miliar, naik tipis 2,9 persen secara yoy dibandingkan Rp283,3 miliar pada periode yang sama di tahun 2023. Namun, EBITDA perusahaan menunjukkan penurunan drastis dengan kerugian sebesar Rp14,4 miliar dibandingkan keuntungan Rp 15,9 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu. EBITDA Margin pun negatif sebesar 4,9 persen, menunjukkan lemahnya efisiensi operasional.

Laporan keuangan kuartal III 2024 juga mengindikasikan beban operasional yang terus menekan profitabilitas. Kerugian operasi mencapai Rp17,5 miliar, sementara margin bersih tercatat di angka negatif 5,8 persen. Secara qoq, kerugian bersih melonjak 180 persen dari Rp7,2 miliar pada kuartal sebelumnya menjadi Rp17,0 miliar pada kuartal III 2024.

Dari sisi neraca, ASMI memiliki total aset sebesar Rp1,06 triliun, namun proporsi utang jangka panjang mencapai Rp695,9 miliar, dengan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) sebesar 1,89 kali. Kas dan setara kas perusahaan hanya Rp14,9 miliar, mengindikasikan potensi tantangan dalam mempertahankan likuiditas jangka pendek.

RUPSLB ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis yang mampu memperbaiki struktur keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk membalikkan keadaan. Keputusan dalam RUPSLB akan menjadi sinyal penting bagi pemegang saham dan pelaku pasar mengenai komitmen perusahaan dalam menghadapi tantangan yang ada.

ASMI Berupaya Kelola Kerugian

Asuransi Maximus Graha Persada pada 30 Mei 2024 mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda rapat ini menjadi sorotan mengingat tantangan yang dihadapi perusahaan, terutama dalam mengelola kinerja keuangan yang tengah dalam tekanan.

RUPST dihadiri pemegang saham yang mewakili 55,23 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah. Beberapa keputusan utama yang dihasilkan antara lain pemegang saham sepakat menerima dan mengesahkan laporan tahunan, termasuk laporan keuangan tahun buku 2023. Direksi dan Dewan Komisaris juga diberikan pelunasan tanggung jawab penuh atas tindakan mereka selama periode tersebut.

Selain itu, perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Sebesar Rp 50 juta dialokasikan sebagai cadangan, sementara sisanya dicatat sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja.

Wewenang diberikan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan tahun buku 2024. Pemegang saham menyetujui pemberian kuasa kepada wakil pemegang saham utama untuk menetapkan gaji, honorarium, dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Rapat ini juga mengukuhkan susunan Direksi dan Komisaris yang saat ini menjabat. Jemmy Atmadja melanjutkan perannya sebagai Direktur Utama, didampingi oleh Norvin Osel dan Lianny sebagai Direktur. Sementara itu, Dewan Komisaris dipimpin oleh Magit Les Denny Tewu sebagai Komisaris Utama.

Keputusan dalam RUPST dan RUPSLB menunjukkan fokus ASMI pada efisiensi dan penguatan modal kerja untuk menghadapi tekanan finansial. Meski tidak membagikan dividen, alokasi laba sebagai cadangan dan laba ditahan mencerminkan upaya perusahaan dalam menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pertumbuhan di masa depan. (*)