Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Investasi Apple di RI: Celios Tekankan Regulasi, Energi, dan Infrastruktur

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Investasi Apple di RI: Celios Tekankan Regulasi, Energi, dan Infrastruktur

KABARBURSA.COM - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan pemerintah untuk memperkuat empat aspek penting menjelang negosiasi dengan Apple yang dijadwalkan pada 7-8 Januari mendatang. Keempat hal tersebut mencakup regulasi impor, kepastian penyediaan energi, penguatan sumber daya manusia, serta pembangunan infrastruktur pendukung.

Bhima menilai bahwa kepastian regulasi impor menjadi krusial, mengingat perusahaan teknologi besar seperti Apple sangat membutuhkan stabilitas hukum yang jelas. "Dalam lima bulan terakhir, pemerintah telah mengubah regulasi impor hingga tiga kali, terakhir Permendag 8/2024. Hal ini tentu menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha. Regulasi mengenai impor harus lebih jelas dan pengawasannya perlu lebih tegas," ujarnya di Jakarta pada Senin 6 Januari 2024.

Selain itu, Bhima menyarankan agar perusahaan seperti Apple yang berencana berinvestasi di Indonesia harus berkomitmen pada prinsip produksi rendah karbon. Sebelum menentukan lokasi pabrik, perusahaan perlu mempertimbangkan dampak lingkungan. "Pemerintah juga harus melibatkan PLN dalam negosiasi ini untuk memastikan pasokan energi terbarukan bagi kawasan industri yang akan dibangun," tambahnya.

Bhima juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia untuk menyongsong investasi besar ini. Menurutnya, materi pelatihan kerja di sekolah-sekolah vokasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri. "Keterampilan yang relevan sangat diperlukan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai," jelasnya.

Terakhir, Bhima mengingatkan agar infrastruktur pendukung juga diperhatikan. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk melakukan revitalisasi kawasan industri yang ada. "Infrastruktur di kawasan industri masih banyak yang belum memadai, ditambah dengan biaya logistik yang tinggi. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah harus lebih dioptimalkan, terutama dalam meningkatkan fasilitas di kawasan industri yang sudah ada," tutupnya.

Proposal Investasi Apple

Keseriusan Apple untuk mendirikan pabrik di Indonesia dipertanyakan. Hingga kini, Apple belum menyampaikan secara resmi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya masih mempelajari proposal investasi Apple di Indonesia.

Meski sudah membaca dokumen tersebut, Agus menyatakan proposal tersebut belum disampaikan secara resmi kepada pemerintah Indonesia.

Menurut Agus, produsen iPhone 16 itu hanya menyampaikan proposal melalui jalur nonformal, tanpa ada rencana konkret untuk membangun pabrik di Indonesia.

“Belum secara resmi, jadi belum tertulis. Masih melalui jalur nonformal. Namun, yang ingin saya tekankan, berdasarkan informasi yang saya terima, belum ada rencana dari mereka untuk membangun pabrik,” jelas Agus di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

Agus menegaskan, Apple bakal mengalami kerugian jika tidak segera berinvestasi di Indonesia. Selain itu, distribusi resmi produk terbaru mereka, iPhone 16, terancam terganggu jika tidak ada investasi yang dilakukan.

“Yang rugi kan mereka,” ucap Agus.

Terkait kabar bahwa Apple berencana membangun pabrik pada 2026, Agus menyebut dirinya belum mendapatkan informasi resmi. Kata dia, informasi tersebut masih berasal dari sumber tidak resmi dan belum tertuang dalam dokumen formal.

“Belum tahu. Perlu digarisbawahi, kabar itu datang dari sumber yang tidak resmi, meski mungkin memiliki hubungan dengan Apple. Namun, hingga saat ini tidak ada dokumen resmi yang saya terima,” pungkasnya.

Janji Investasi Senilai Rp15,8 Triliun

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana terbaru terkait investasi Apple di Indonesia.

Setelah proposal investasi senilai USD100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun (kurs Rp15.800) dari produsen iPhone itu sebelumnya ditolak pemerintah, kini perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut berencana membangun fasilitas produksi di Indonesia.

Agus menyatakan, rencana ini sejalan dengan harapan pemerintah Indonesia yang mendorong Apple mendirikan pabrik di dalam negeri.

“iPhone, Insya Allah, mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia,” kata Agus di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 5 Desember 2024.

Menurut Agus, Apple telah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM terkait rencana investasi tersebut. Nilai investasi yang diajukan mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp15,8 triliun.

“Mereka sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi, dan angka yang mereka sampaikan untuk rencana investasi ke depan sekitar USD1 miliar. Saya enggak tahu kurs pastinya sekarang,” ujarnya.(*)