KABARBURSA.COM - PT Meratus Jasa Prima Tbk (Perseroan) kembali menjadi sorotan pasar modal usai merilis laporan insidentil kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan ini dirilis sebagai respons terhadap pengumuman Unusual Market Activity (UMA) yang dikeluarkan BEI sepanjang tahun 2024, terkait lonjakan aktivitas perdagangan saham Perseroan yang signifikan.
Dalam pengumuman BEI No. Peng-UMA-00231/BEI.WAS/11-2024 tertanggal 15 November 2024, BEI mendeteksi pergerakan saham Perseroan yang tidak wajar.
“Bursa mengumumkan bahwa aktivitas perdagangan saham Perseroan mengalami peningkatan yang tidak biasa yang ditunjukkan dengan surat no. Peng-UMA-00231/BEI.WAS/11-2024 tanggal 15 November 2024 mengenai Unusual Market Activity (UMA),” tulis Sekretaris PT Meratus Jasa Prima Tbk Ike Andriani dikutip dari laman keterbukaan publik Bursa Efek Indonesia, Minggu 5 Januari 2025.
Lonjakan volume dan harga saham memuncak pada 1 September 2024, dengan total volume mencapai 124,3 juta saham—angka yang jauh di atas rata-rata. Kondisi ini memicu penghentian sementara perdagangan saham Perseroan pada 22 November 2024 berdasarkan surat Peng-SPT-00146/BEI.WAS/11-2024.
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi pasar modal, Perseroan menyelenggarakan Public Expose Insidentil untuk menjelaskan kondisi terkini perusahaan sekaligus menanggapi berbagai spekulasi di pasar.
Volatilitas tinggi mencatatkan saham Perseroan pada berbagai level harga sepanjang 2024, mulai dari Rp50 per saham pada Januari hingga mencapai Rp7.850 per saham pada September. Meski menjadi pusat perhatian investor, kenaikan tajam ini turut membawa Perseroan masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus akibat laporan ekuitas negatif per April 2024.
Melalui laporan insidentilnya, Perseroan menegaskan tidak mengetahui penyebab utama lonjakan harga saham. Namun, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan bekerja sama dengan otoritas terkait dalam menjaga integritas pasar.
“Berkenaan dengan peningkatan harga saham yang cukum signifikan, sampai saat ini Perseroan tidak mengetahui hal-hal yang menyebabkan peningkatan nilai saham tersebut. Namun demikian, hingga saat ini Perseroan sedang memfokuskan dirinya untuk meningkatkan kinerja Perseroan” tutupnya.
Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) targetkan pertumbuhan kinerja keuangan double digit untuk lima tahun ke depan. Finance Controller Meratus Group Heru Adiwaskito mengungkap Meratus Group mengatakan pihaknya akan menjalankan sejumlah aksi korporasi usai ganti pengendali.
Dia mengatakan KARW bakal mengoptimalisasi sumber daya dan pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja bisnis dan profitabilitas KARW.
“Estimasi pendapatan dan laba yang ingin dicapai KARW hingga tahun 2029,” katanya dalam paparan publik insidentil, Selasa 23 April 2024.
Sebagai informasi, sejak 1 Februari 2024 pemegang saham pengendali KARW adalah PT Saranakelola Investa dari Group Meratus. Saranakelola menjadi pengendali KARW usai mengambilalih 80,19 persen kepemilikan saham dari ICTSI Far East Pte. Ltd.
Lanjutnya, dia membeberkan dalam upaya mencapai target tersebut, KARW akan mempertahankan kerja sama dengan customer eksisting, sembari aktif mengejar tambahan pelanggan baru.
Emiten yang bergelut di sektor bisnis logistik maritim ini pun akan mengejar potensi lainnya, seperti panggilan ad hoc atau pelayanan ekstra terhadap customer yang melakukan on the spot bisnis.
“Tentu itu harus dibarengi dengan peningkatan produktivitas dan volume. Optimalisasi sumber daya dan pengalaman yang (Grup Meratus) punya ingin kami bawa, dan diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas,” ungkapnya.
Kendati demikian, dia tidak merinci investasi yang disiapkan KARW maupun Group Meratus. Dia hanya memberikan gambaran, belanja modal atau capital expenditure (capex) KARW tidak melebihi USD500.000 dalam setahun.
Adapun pada tahun ini, capex KARW akan difokuskan untuk merevitalisasi alat-alat. Teruatma crane yang menjadi peralatan penting bagi operasional bisnis KARW. “Sudah kami rencanakan di dalam pertumbuhan tersebut, capex sifatnya merevitalisasi aset dan alat yang sudah cukup berumur,” imbuh Heru.
Pada tahun 2024 KARW mengestimasikan pendapatan sebesar USD6,86 juta dengan laba bersih senilai USD1,66 juta. Estimasi tersebut mencerminkan pertumbuhan masing-masing 1,18 persen dan 38,33 persen dibandingkan capaian tahun 2023.
Diketahui, ada tahun 2023 KARW meraup pendapatan senilai USD6,78 juta atau mengalami penurunan 4,90 persen dibandingkan capaian tahun 2022. Sedangkan laba bersih KARW tumbuh 25,77 persendari USD955.392 menjadi USD1,20 juta.(*)