KABARBURSA.COM - PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan peningkatan kepemilikan saham pada PT Energia Prima Nusantara (EPN), melalui anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Berdasarkan keterbukaan informasi United Tractors dan PAMA masing-masing menambah kepemilikan saham di EPN sebesar 151.733 lembar saham dan 145.783 lembar saham. Berdasarkan surat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang diterima pada 31 Desember 2024, peningkatan kepemilikan saham ini telah berlaku efektif.
Sekretaris Perusahan UNTR Sara K. Loebis mengatakan, pascatransaksi, perseroan kini memiliki 261.018 lembar saham di EPN senilai Rp2,61 triliun, sementara PAMA memegang 250.782 lembar saham senilai Rp2,51 triliun.
"Total investasi dari kedua entitas ini mencapai Rp5,12 triliun," ujar Sara pada Jumat, 3 Januari 2025.
Lebih lanjut, Sara menjelaskan, transaksi ini dilakukan dalam lingkup afiliasi. UNTR memiliki hubungan langsung dengan EPN melalui kepemilikan saham dan kesamaan manajemen.
Dalam informasi yang disampaikan oleh perusahaan, United Tractors transaksi ini bertujuan memenuhi kebutuhan pendanaan modal kerja EPN. Dengan langkah ini, perseroan berharap dapat mendukung operasional dan pertumbuhan EPN secara berkelanjutan.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan telah mengungkapkan semua informasi material yang relevan kepada publik dan memastikan tidak ada fakta yang disembunyikan atau menyesatkan.
Sebelumnya, UNTR mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada PT Bina Pertiwi Energi (BPE).
Menurut Sara, langkah ini dilakukan melalui pengeluaran 88.944 saham baru, yang seluruhnya diambil oleh EPN, sehingga meningkatkan kepemilikan saham EPN di BPE..
Dengan peningkatan kepemilikan saham ini, EPN kini memiliki 391.499 lembar saham atau setara dengan Rp176.174.550.000 di BPE. “Tujuan dari transaksi ini adalah untuk menyediakan tambahan modal bagi operasional BPE,” ujar Sara dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Januari 2025.
United Tractors menjelaskan bahwa tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 42/POJK.04/2020, dan transaksi ini tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen.
Selain itu, nilai transaksi ini juga tidak memenuhi ambang batas yang ditetapkan dalam POJK No. 17/POJK.04/2020, sehingga tidak tergolong sebagai transaksi material.
“Seperti yang diatur dalam POJK 42/2020, kami telah melakukan keterbukaan informasi kepada publik dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memastikan bahwa seluruh informasi yang relevan telah disampaikan secara transparan dan tidak ada fakta material yang disembunyikan,” sambung Sara.
United Tractors, EPN, dan BPE terjalin melalui kepemilikan saham EPN di BPE dan kesamaan manajemen yang terlibat dalam transaksi ini. Beberapa nama yang tercatat dalam jajaran direksi dan komisaris antara lain Frans Kesuma, Iwan Hadiantoro, dan Vilihati Surya yang memiliki peran serupa di ketiga perusahaan tersebut.
Perusahaan terkemuka di sektor alat berat dan energi, mengumumkan revisi target kinerja untuk 2024 sekaligus merilis proyeksi optimistis untuk tahun 2025 dalam analyst meeting yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.
Revisi ini mencerminkan langkah strategis perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar serta memanfaatkan peluang pertumbuhan di tahun mendatang.
UNTR merevisi target penjualan alat berat merek Komatsu untuk 2024 dari 4.500 unit menjadi 4.350 unit, akibat adanya keterlambatan pengiriman.
Sebelumnya, pada September 2024, UNTR justru menaikkan target penjualan dari 4.000 unit menjadi 4.500 unit, berkat prospek pasar yang lebih baik. Namun, kendala logistik yang muncul belakangan ini memaksa perusahaan menyesuaikan kembali target tersebut.
Di sisi lain, produksi batu bara justru mengalami revisi naik dari 144 juta ton menjadi 147 juta ton. Hal ini menunjukkan kemampuan operasional perusahaan yang solid di tengah permintaan pasar yang stabil.
Menghadapi tahun 2025, UNTR menetapkan target yang lebih ambisius di berbagai lini bisnisnya. Hal tersebut terinci dalam proyeksi kinerja UNTR.
Pertama adalah penjualan alat berat Komatsu. Target ini naik menjadi 4.600 unit, meningkat 5,7 persen dibandingkan target revisi tahun ini. Selanjutnya proyeksi produksi batu bara, yang ditargetkan mencapai 150 juta ton, naik 2 persen dari target 2024.
Dari kenaikan target itu, maka penjualan batu bara diproyeksikan mencapai 14 juta ton, tumbuh 6,1 persen dibandingkan tahun ini. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada volume overburden removal dengan target sebesar 1,25 miliar bcm, meningkat 2 persen secara tahunan.
Selain alat berat, UNTR juga memiliki sektor pertambangan emas yang signifikan memberikan dampak besar pada kinerja keuangan.
Untuk tahun deoan, UNTR memiliki target penjualan emas mencapai 240.000 ons, naik 2,1 persen dari target 2024. Sedangkan untuk penjualan bijih nikels ebagai bagian dari ekspansi ke sektor nikel, memiliki target penjualan sebesar 2 juta ton, meningkat 5,3 persen dari tahun sebelumnya. (*)