Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Awal Tahun Berat bagi Saham Eropa, DAX dan FTSE Diperkirakan Turun

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 03 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Awal Tahun Berat bagi Saham Eropa, DAX dan FTSE Diperkirakan Turun

KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka lebih rendah pada Jumat, menandai awal yang berat bagi saham global di tahun 2025.

FTSE 100 di Inggris diproyeksikan turun sekitar delapan poin ke level 8.243, sementara DAX Jerman diperkirakan akan melemah lima poin menjadi 19.988. Indeks CAC 40 Prancis juga diprediksi turun 21 poin, menjadi 7.369. FTSE MIB Italia diperkirakan akan tertekan sekitar 107 poin, ke angka 34.430. Seperti dinukil cnbc di Jakarta, Jumat 3 Januari 2024.

Stoxx 600 yang mencakup saham-saham Eropa berhasil mencatatkan kenaikan pada Kamis, meskipun sesi perdana tahun ini berjalan penuh gejolak.

Para investor kini tengah menghadapi ketidakpastian politik yang menggelayuti pasar, baik di tingkat regional maupun global. Isu-isu seperti ketegangan politik di Prancis, pemilu yang akan datang di Jerman, dan potensi kebijakan tarif dari pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump menjadi sorotan utama.

Dalam hal data ekonomi di Eropa, investor akan mencermati beberapa laporan penting pada hari Jumat. Data inflasi terbaru dari Turki dan Polandia akan menjadi perhatian, demikian pula laporan tingkat pengangguran dari Jerman dan Spanyol, serta data terkait hipotek dari Inggris.

Sementara itu, kontrak berjangka AS hanya sedikit berubah, setelah pasar saham di Amerika Serikat mengalami awal yang berombak untuk tahun 2025 pada Kamis. Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite semuanya ditutup lebih rendah. Bagi dua indeks terakhir, ini menandai penurunan sesi kelima berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjang sejak April lalu.

Di sisi lain, pasar Asia-Pasifik memperlihatkan hasil yang bervariasi. Saham-saham Tiongkok melanjutkan penurunan mereka seiring dengan investor yang menilai kebijakan terbaru dari Beijing, sementara indeks Hang Seng Hong Kong dan pasar saham Korea Selatan berhasil mencatatkan kenaikan.

Menangguhkan Batasan Utang Amerika

Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka dengan pelemahan, karena para investor tengah memantau ketegangan politik di Amerika Serikat serta keputusan-keputusan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh sejumlah negara ekonomi utama.

Menurut data yang dirilis oleh IG, indeks FTSE 100 diperkirakan akan turun 110 poin, bergerak ke level 8.088. Sementara itu, DAX Jerman diprediksi akan merosot sekitar 400 poin, menjadi 19.835, dan CAC 40 Prancis diperkirakan akan turun 140 poin ke angka 7.244. Seperti dinukil dari cnbc di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024.

Ketidakpastian politik di AS semakin memuncak pada Kamis malam, setelah kegagalan RUU belanja yang didukung oleh mantan Presiden Donald Trump. RUU ini sangat krusial untuk mencegah penutupan pemerintahan. Puluhan anggota parlemen dari Partai Republik menentang kesepakatan yang bertujuan mendanai pemerintah selama tiga bulan serta menangguhkan batasan utang AS selama dua tahun. Jika tidak ada kesepakatan, penutupan sebagian pemerintahan AS akan dimulai pada Jumat malam.

Sementara itu, Tiongkok memilih untuk mempertahankan suku bunga utama mereka pada hari Jumat, sesuai dengan ekspektasi pasar. Langkah ini dilakukan di tengah-upaya pelonggaran kebijakan yang sebelumnya dijanjikan oleh pejabat tinggi Beijing pada bulan yang sama.

Keputusan Bank Rakyat Tiongkok ini datang bersamaan dengan pembaruan kebijakan moneter dari Federal Reserve dan Bank of England. Pada Rabu, The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, sedangkan Bank of England mempertahankan suku bunga tanpa perubahan pada pertemuannya pada Kamis.

Keputusan Bank of England, meskipun sudah diperkirakan sebelumnya, tetap memicu reaksi pasar. Perpecahan suara dalam keputusan kebijakan dan komentar Gubernur Andrew Bailey terkait dampak ekonomi dari anggaran pemerintah Buruh yang baru terpilih, mengguncang pasar. Hal ini menyebabkan pelemahan nilai tukar pound Inggris, serta peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris 10 tahun.

Di sisi lain, Rusia juga dijadwalkan untuk memperbarui kebijakan moneternya pada hari Jumat ini.

Selain itu, pasar juga akan mencermati rilis sejumlah data ekonomi, seperti penjualan ritel Inggris untuk bulan November, Indeks Harga Produsen (PPI) Prancis untuk bulan yang sama, serta kondisi keyakinan konsumen terbaru di Italia. Semua informasi tersebut diperkirakan akan memberi dampak signifikan terhadap pergerakan pasar di akhir pekan ini.

Penurunan Pasar Global

Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka lebih rendah pada sesi perdana hari ini, seiring dengan penurunan pasar global setelah Federal Reserve (The Fed) AS memberikan petunjuk bahwa penurunan suku bunga kemungkinan akan segera dilaksanakan.

Indeks FTSE 100 Inggris diperkirakan akan turun 84 poin ke level 8.105, DAX Jerman tertekan 265 poin menjadi 19.993, CAC Prancis merosot 105 poin ke posisi 7.284, sementara FTSE MIB Italia diprediksi akan jatuh 507 poin, mencapai 33.876, menurut data dari IG.

Penurunan tajam ini mengikuti aksi jual besar-besaran pada Rabu lalu di Wall Street, setelah The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen. Lebih lanjut, The Fed memberikan sinyal bahwa hanya akan ada dua kali lagi penurunan suku bunga pada tahun 2025, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan empat pemotongan yang sempat diperkirakan sebelumnya.

“Kami bergerak cepat untuk sampai di titik ini, dan saya rasa ke depan kami akan lebih berhati-hati,” kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut.(*)