KABARBURSA.COM - PT Darma Henwa Tbk, dengan kode saham DEWA tengah merancang langkah strategis melalui konversi utang senilai Rp1,1 triliun menjadi saham. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan berencana mengadakan private placement dengan menerbitkan sekitar 17,2 miliar saham baru pada harga Rp65 per saham.
Upaya ini ditujukan untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan yang selama ini menjadi sorotan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, Darma Henwa memproyeksikan bahwa rasio kewajiban terhadap ekuitas (liability-to-equity ratio) akan mengalami perbaikan signifikan dari 1,32 kali menjadi 0,73 kali. Meskipun demikian, dampak dilusi yang cukup besar, yaitu mencapai 44 persen, menjadi konsekuensi langsung dari aksi korporasi ini.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI dan dikutip di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025, private placement tersebut akan melibatkan dua kreditur besar, yakni PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP). MTN, yang memiliki piutang usaha kepada Darma Henwa senilai sekitar Rp757 miliar, akan memiliki porsi kepemilikan sebesar 29,8 persen pasca-transaksi.
Sementara itu, ATP, dengan piutang lain-lain sebesar Rp358,9 miliar, akan menguasai 14,2 persen saham perusahaan. Menariknya, sebelum aksi ini, kedua kreditur tersebut tidak memiliki saham di Darma Henwa.
Namun, analis Stockbit Sekuritas Hendriko Gani, berpendapat dengan pelaksanaan harga saham pada level Rp65, jauh lebih rendah dibandingkan harga penutupan pada akhir tahun 2024 di level Rp111, langkah ini diperkirakan akan memberikan tekanan pada sentimen pasar dalam jangka pendek.
Diskon harga sebesar 41,4 persen menjadi salah satu isu yang berpotensi menimbulkan reaksi negatif dari pemegang saham eksisting, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap nilai kepemilikan mereka.
Meski demikian, konversi utang ini juga membawa harapan jangka panjang bagi Darma Henwa. Selain mengurangi beban utang, kehadiran pemegang saham baru diharapkan mampu mendukung pertumbuhan perusahaan di masa mendatang, baik melalui pengalaman maupun jaringan bisnis mereka.
Rencana ini akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 13 Februari 2025.
Selanjutnya, langkah ini sekaligus menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga kesinambungan operasional dan stabilitas keuangan di tengah tekanan pasar. Meskipun dilusi kepemilikan menjadi tantangan utama, manfaat jangka panjang dari restrukturisasi utang ini berpotensi membawa perubahan positif bagi Darma Henwa.
Kini, perhatian investor tertuju pada hasil RUPSLB serta bagaimana manajemen memanfaatkan peluang yang dihasilkan dari langkah strategis ini untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Jika melihat pergerakan harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) hari ini, tampak dinamika yang cukup menarik. Saham DEWA mencatat kenaikan signifikan sebesar 7,21 persen, ditutup di level 119 setelah mencatat harga pembukaan di 109.
Penguatan ini menunjukkan adanya minat beli yang tinggi dari investor, meskipun saham sebelumnya berada di level 111 pada sesi penutupan sebelumnya.
Sepanjang sesi perdagangan, saham DEWA sempat menyentuh level tertinggi 123, mendekati batas atas auto rejection (ARA) di 149. Di sisi lain, tekanan jual membuat saham ini sempat turun ke level terendah 106 sebelum kembali mengalami rebound.
Volume perdagangan juga cukup aktif, dengan total 4.325 ribu lot yang berpindah tangan, mencerminkan tingginya likuiditas saham pada hari ini.
Dengan total nilai transaksi yang mencapai Rp49,7 miliar dan harga rata-rata di level 115, pergerakan saham ini menegaskan daya tariknya di kalangan pelaku pasar. Perkembangan ini tidak lepas dari sentimen positif yang menyelimuti perusahaan, termasuk rencana aksi korporasi melalui konversi utang menjadi saham, yang berpotensi memperkuat struktur keuangan perseroan.
Momentum ini memberikan sinyal optimisme terhadap prospek jangka pendek saham DEWA, di tengah dinamika pasar yang lebih luas. Keberhasilan mempertahankan tren penguatan ini akan menjadi penentu arah selanjutnya, terutama jika diiringi oleh berita fundamental yang mendukung dan minat beli dari investor institusi maupun ritel.
Darma Henwa Tbk (DEWA) mengambil langkah signifikan dalam mendukung transformasi internal perusahaan dengan mengumumkan perubahan logo serta pindah lokasi kantor utama. Langkah ini bukan hanya sekedar perubahan visual, tetapi menjadi simbol dari fase baru yang sedang dijalani perusahaan, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memperkuat citra dan kapasitas operasional mereka di pasar.
Logo baru yang diresmikan pada 7 November 2024, adalah bagian dari keputusan yang diambil melalui rapat direksi dalam sebuah pernyataan resmi yang mengisyaratkan bahwa perusahaan sedang bergerak menuju era baru yang lebih dinamis dan siap menghadapi tantangan industri pertambangan yang terus berkembang.
Pergantian logo tersebut diharapkan mampu mencerminkan komitmen perusahaan dalam beradaptasi dengan perubahan zaman, serta memperkuat fondasi mereka sebagai salah satu perusahaan terkemuka di sektor kontraktor pertambangan.
Selain perubahan identitas visual, Darma Henwa juga memindahkan kantor pusat mereka ke lokasi yang lebih strategis. Sebelumnya, perusahaan ini berlokasi di Bakrie Tower, kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta. Sejak 7 November 2024, alamat kantor utama mereka beralih ke Prosperity Tower di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, yang menawarkan fasilitas yang lebih modern dan representatif untuk mendukung aktivitas operasional dan manajerial mereka. Alamat baru ini diharapkan memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi para karyawan dan klien perusahaan.
Perusahaan yang kini dipimpin oleh Direktur Utama Teguh Boentoro ini merupakan pemain besar di sektor pertambangan Indonesia. Darma Henwa telah dikenal sebagai emiten yang memiliki reputasi kuat dalam mengelola proyek-proyek pertambangan, terutama dalam hal konstruksi dan penyediaan layanan kepada sejumlah perusahaan besar.
Terkait dengan kepemilikan dan pengelolaannya, Teguh Boentoro disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan Grup Salim, yang semakin mengukuhkan posisi Darma Henwa di pasar.
Perubahan logo dan relokasi kantor utama Darma Henwa ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat branding serta memperluas jaringan yang ada, sebagai upaya menumbuhkan potensi mereka di pasar domestik dan internasional. Perusahaan berharap langkah-langkah transformasi ini tidak hanya membawa keberhasilan dalam bisnis, tetapi juga membangun hubungan yang lebih solid dengan klien, mitra, dan para pemangku kepentingan lainnya.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.