Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Peringkat WIKA Turun ke idBB- Akibat Masalah Pembayaran Utang

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Peringkat WIKA Turun ke idBB- Akibat Masalah Pembayaran Utang

KABARBURSA.COM - PEFINDO telah menurunkan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi idBB- dengan prospek CreditWatch yang menunjukkan Implikasi Negatif, dari sebelumnya idBBB-/stabil.

Selain itu, peringkat surat utang yang masih beredar, seperti Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III, juga diturunkan menjadi idBB-, begitu pula dengan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, II, dan III yang kini berstatus idBB-(sy). Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis 2 Januari 2024.

Penurunan ini merupakan dampak dari ketidakmampuan WIKA untuk mendapatkan persetujuan pemegang Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A sebesar Rp593,9 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A sebesar Rp412,9 miliar yang jatuh tempo pada 18 Februari 2025.

Dalam situasi ini, WIKA mengajukan rencana pembayaran sebagian utang tersebut dan memperpanjang sisa pokoknya, sambil tetap membayar kupon dengan nilai yang sama serta menambahkan opsi beli untuk Seri A, B, dan C.

Menurut kami, WIKA menghadapi tantangan besar dalam hal pembiayaan ulang untuk memenuhi kewajiban pokok Obligasi dan Sukuk tepat waktu, terutama dengan kinerja keuangan yang lemah dan kondisi likuiditas yang semakin tertekan.

Peringkat ini mencerminkan posisi WIKA yang sudah mapan dalam industri konstruksi tanah air. Namun, peringkat tersebut terhambat oleh profil keuangan dan likuiditas yang lemah, risiko dari ekspansi sebelumnya, serta kondisi pasar yang volatile. Ketidakmampuan WIKA dalam menyelesaikan kewajiban utangnya bisa menyebabkan penurunan peringkat lebih lanjut.

Kami akan mempertimbangkan untuk meninjau kembali peringkat dan prospek WIKA jika perusahaan berhasil mengatasi masalah terkait pembayaran utang sebelum jatuh tempo.

Didirikan pada tahun 1961, WIKA adalah salah satu BUMN terkemuka di sektor konstruksi Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam berbagai segmen, termasuk investasi, real estate & properti, infrastruktur & gedung, energi & pabrik industri, serta industri. Hingga 30 November 2024, Pemerintah Indonesia menguasai 91,02 persen saham WIKA, sementara publik memegang 8,98 persen.

Soroti Dampak Positif

Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap oleh PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) terus menunjukkan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonom Piter Abdullah menyoroti dampak positif jangka panjang yang dihasilkan oleh infrastruktur seperti bendungan, irigasi, jalan tol, hingga kereta api.

Proyek-proyek ini tidak hanya mempercepat produktivitas tetapi juga membuka akses ekonomi yang lebih merata di seluruh penjuru negeri, memberikan pondasi kuat bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Sepanjang 2024, WIKA berhasil menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur strategis dengan kualitas tinggi, termasuk Bendungan Ameroro, Flyover Madukoro, dan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3. Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

Dukungan anggaran dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp6 triliun di tahun 2024 serta pengajuan tambahan sebesar Rp2 triliun untuk tahun 2025 juga menjadi katalis penting dalam mendorong kelancaran pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Dari sisi keuangan, WIKA menunjukkan pemulihan yang menjanjikan setelah mencatat kerugian besar di tahun sebelumnya. Pada kuartal III-2024, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp741 miliar, berbalik arah dari kerugian Rp5,84 triliun pada tahun 2023.

Total aset perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1,52 persen secara tahunan menjadi Rp66,98 triliun, sementara liabilitas turun signifikan sebesar 10,08 persen menjadi Rp50,72 triliun. Di sisi lain, ekuitas perusahaan melonjak tajam hingga 214,47 persen menjadi Rp16,26 triliun, mencerminkan penguatan fundamental WIKA dalam menghadapi tantangan bisnis.

Piter Abdullah menegaskan, infrastruktur yang dibangun oleh WIKA akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, WIKA telah membuktikan kemampuannya sebagai salah satu BUMN yang mendukung realisasi visi pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing. Dengan pencapaian ini, WIKA tidak hanya memperkuat posisinya di industri konstruksi tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemakmuran bangsa.(*)