Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Berada dalam Skenario Potensial, Perhatikan Saham-Saham ini

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
IHSG Berada dalam Skenario Potensial, Perhatikan Saham-Saham ini

KABARBURSA.COM - Pada perdagangan saham Kamis, 2 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat 0,62 persen mencapai angka 7.079, didorong oleh peningkatan volume pembelian. Dengan pola tersebut, IHSG terlihat sedang berada dalam dua skenario potensial.

Berdasarkan analisis MNC Sekuritas yang dipublikasikan di Jakarta pada hari ini, dalam skenario pertama, yang lebih konservatif, diperkirakan IHSG tengah membentuk bagian dari wave C pada wave (2), yang berarti pasar masih berisiko mengalami koreksi. Jika skenario ini terbukti akurat, IHSG berpotensi terkoreksi menuju rentang 6.835-6.922.

Namun, jika skenario lainnya lebih tepat, yaitu IHSG sedang memulai bagian awal dari wave 1, maka ada potensi penguatan lebih lanjut yang dapat membawa IHSG menguji level resistance lebih tinggi antara 7.217 hingga 7.394, asalkan IHSG dapat bertahan di atas level support 6.931.

Adapun level support terdekat IHSG berada di angka 6.951 dan 6.843, sementara resistance berada di kisaran 7.118 hingga 7.263, yang menjadi tantangan bagi IHSG untuk mempertahankan momentum kenaikannya.

Untuk saham individu, beberapa perusahaan menunjukkan potensi teknikal yang menarik bagi para investor.

Saham ARTO, yang menguat 2,97 persen hingga ke level 2.430, menunjukkan volume pembelian meskipun tidak terlalu besar. Berdasarkan analisis teknikal, ARTO saat ini diperkirakan tengah berada dalam wave c dari wave (y) pada wave [ii], sehingga ada peluang untuk mengalami koreksi terlebih dahulu sebelum melanjutkan penguatan.

Oleh karena itu, para investor dapat mempertimbangkan untuk membeli ARTO pada rentang harga 2.180 hingga 2.360, dengan target harga yang lebih tinggi di 2.580 hingga 2.700, namun berhati-hatilah karena stoploss disarankan di bawah 2.130.

Saham BUKA juga menunjukkan potensi kenaikan, tercatat menguat 1,63 persen ke 125, didorong oleh peningkatan volume pembelian meskipun tertahan oleh garis MA200. Posisi saham BUKA saat ini diperkirakan berada pada tahap awal wave [iii] dari wave C, memberikan peluang bagi harga saham ini untuk melanjutkan penguatannya.

Oleh karena itu, strategi "buy on weakness" di kisaran 121-125 menjadi pilihan yang baik, dengan target harga 132 dan 139, serta stoploss di bawah 119.

DEWA, dengan kenaikan sebesar 5,71 perseb ke harga 111, juga menunjukkan potensi lanjutan penguatan, didorong oleh volume pembelian yang meningkat. Saat ini, DEWA diperkirakan berada pada tahap awal dari wave [c] dalam wave B, memberikan ruang bagi saham ini untuk melanjutkan penguatannya. Buy on weakness di rentang 106-110 dengan target harga 117 dan 130, sementara stoploss ditetapkan di bawah 103.

Saham PTBA turut mengalami penguatan 4,96 persen ke 2.750, disertai dengan peningkatan volume pembelian yang cukup signifikan. Mampu menembus level MA20, PTBA saat ini diperkirakan berada dalam bagian wave [b] dari wave [b] dalam wave Y. Untuk saham PTBA, rentang harga beli yang disarankan adalah antara 2.660 hingga 2.710, dengan target harga di kisaran 2.800 hingga 2.880.

Namun, perlu diingat untuk mempertimbangkan stoploss di bawah 2.640 jika ada tanda-tanda pergerakan yang kurang mendukung.

Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia masih menunjukkan dinamika yang kuat dengan potensi kenaikan, namun tetap disertai dengan risiko koreksi yang harus diperhatikan oleh para investor. Saran teknikal pada berbagai saham tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai level entry yang tepat serta target harga dan level risiko yang harus dikelola dengan hati-hati.

Menutup Tahun di Zona Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 43 poin atau naik 0,62 persen ke level 7,079 pada akhir perdagangan tahun ini, Senin, 30 Desember 2024.

Merujuk data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG pada hari ini terpantau bervariasi dengan level tertinggi 7,079 dan terendah 6,993. Sebanyak 338 saham terpantau menguat, 251 saham melemah, dan 210 saham mengalami stagnan.

Sementara mengutip Stockbit, WAPO sukses menduduki peringkat teratas top gainer dengan performa 34,65 persen, diikuti MMIX 34,02 persen, hingga KEJU 24,62 persen.

Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam di antaranya VTNY -14,57 persen, BBHI -13,04 persen, INPC -13,01 persen, dan BBSS -12,94 persen.

Penguatan juga dialami indeks LQ45 usai ditutup dengan 0,18 persen. Adapun saham yang menjadi pendongkrak menguatnya LQ45 adalah GOTO yang mencatatkan performa paling tinggi sebesar 11,11 persen.

Dari sisi sektoral, hampir semua sektor ditutup menghijau. Hanya ada satu sektor yang terpantau berada di zona merah yakni finance dengan -0,28 persen.

Pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono, memprediksi IHSG masih sulit bangkit dari level 7,000. Menurut dia, momentum santa rally, window dressing, dan January effect tidak berdampak signifikan terhadap IHSG.

“Jadi, kisaran terbaiknya (hingga akhir tahun) IHSG di level 7,000-7,500. Kisaran wajarnya 6,900-7,200,” kata Wahyu kepada Kabarbursa.com di Jakarta dikutip, Kamis, 26 Desember 2024.(*)