KABARBURSA.COM - Pada bulan pertama di awal tahun ini, sejumlah perusahaan mencatatkan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan salah satunya adalah PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG). Delta Giri adalah sebuah perusahaan yang berfokus dalam sektor Basic Materials. Perusahaan ini membawa solusi lengkap bagi kebutuhan petani Indonesia, dengan produk-produk andalannya berupa pupuk, pestisida, dan peralatan pertanian.
Kehadiran DGWG melalui proses Initial Public Offering (IPO) tidak hanya menambah semarak sektor agrokimia di pasar modal, tetapi juga memperkuat visi perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Mengutip laman resminya pada Kamis, 2 Januari 2025, didirikan pada tahun 2001, DGWG awalnya fokus memasarkan produk pestisida dengan merek dagang Supremo. Namun, strategi perusahaan tidak berhenti di sana. Pada 2005, DGWG memperluas aktivitasnya dengan memulai proses bottling. Ekspansi berlanjut dengan penambahan fasilitas produksi baru di kawasan Jababeka III, Bekasi, yang sejak 2009 memungkinkan perusahaan melakukan proses mixing dan bottling sekaligus.
Langkah ini menunjukkan komitmen DGWG dalam meningkatkan efisiensi produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Respon positif pasar terhadap produk-produk DGWG mendorong perusahaan untuk terus berekspansi. Pada 2010, DGWG mendirikan kanal Distribusi Internal (Internal Distribution Channel), memperkuat rantai pasok, dan memperluas jangkauan hingga ke pelosok wilayah Indonesia. Strategi ini memperlihatkan keberhasilan perusahaan dalam membangun koneksi dengan jaringan distribusi yang kuat sekaligus memastikan ketersediaan produk di seluruh negeri.
DGWG saat ini mengoperasikan kegiatan usaha di berbagai lini, mulai dari industri pemberantas hama (formulasi), perdagangan besar mesin, peralatan, dan perlengkapan pertanian, hingga perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia.
Lebih dari 120 merek produk telah dipasarkan, didukung oleh lebih dari 1.000 tenaga agronomi kompeten dan infrastruktur produksi modern. DGWG tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga menjawab tantangan kebutuhan suplai agro di tingkat regional.
Visi DGWG adalah untuk meningkatkan perekonomian pedesaan dengan penerapan teknologi yang relevan. Misi perusahaan adalah memberikan solusi inovatif bagi petani sekaligus menjadi pemimpin pasar dalam bisnis sarana pertanian. Pendekatan ini menunjukkan fokus DGWG terhadap keberlanjutan sektor pertanian melalui pengembangan produk berkualitas tinggi dan efisiensi proses yang mendukung produktivitas petani.
Dari sisi struktur permodalan, DGWG didukung oleh para pemegang saham utama. Sebelum IPO, mayoritas saham perusahaan dimiliki oleh David Yaory dengan kepemilikan sebesar 85 persen , sementara 15 persen sisanya dikuasai oleh PT Agro Jaya Mandiri. Dengan komitmen yang kokoh terhadap industri agrokimia, DGWG membawa harapan baru dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih maju dan mandiri.
Kehadiran DGWG di lantai bursa menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam menghimpun dana untuk mendukung ekspansi yang lebih besar. Dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan ketahanan pangan, DGWG tidak hanya menjadi mitra andalan bagi petani Indonesia, tetapi juga menunjukkan potensi sebagai pemain utama di sektor pertanian regional.
Perusahaan yang dikenal sebagai penyedia solusi lengkap bagi kebutuhan petani ini berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan, baik dari segi pendapatan maupun profitabilitas, hingga akhir tahun 2023.
Berdasarkan prospektusnya, pada periode tahunan yang berakhir 31 Desember 2023, DGWG mencatat pendapatan sebesar Rp3,03 triliun. Angka ini mengalami lonjakan luar biasa sebesar 80,1 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,68 triliun.
Kenaikan signifikan ini mencerminkan keberhasilan DGWG dalam memperluas jangkauan pasar dan memenuhi kebutuhan sektor pertanian yang terus meningkat.
Seiring dengan melonjaknya pendapatan, laba kotor perusahaan juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. DGWG berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp701,78 miliar pada akhir tahun 2023, naik 84,1 persen dari laba kotor tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp381,17 miliar.
Pertumbuhan laba ini menegaskan kemampuan perusahaan dalam mengelola efisiensi operasional dan mengoptimalkan kontribusi setiap lini bisnisnya.
Dari sisi rasio keuangan, DGWG memperlihatkan fondasi fundamental yang solid. Gross Profit Margin (GPM) pada akhir 2023 mencapai 23,09 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 22,59 persen. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan efisiensi produksi dan distribusi meskipun berada di tengah tekanan biaya operasional.
Selain itu, Return on Asset (RoA) sebesar 0,82 persen dan Return on Equity (RoE) sebesar 2,76 persen mencerminkan kemampuan DGWG untuk memanfaatkan aset dan modal yang dimiliki secara optimal untuk menciptakan laba.
Pencapaian ini juga didukung oleh strategi bisnis yang fokus pada diversifikasi produk dan ekspansi jaringan distribusi. Dengan lebih dari 120 merek produk yang sudah terpasar di seluruh Indonesia, DGWG mampu menjawab kebutuhan petani mulai dari pupuk, pestisida, hingga alat-alat pertanian.
Upaya untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat jaringan distribusi, serta memanfaatkan tenaga agronomi yang kompeten turut menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan industri pertanian.
Melihat kinerja yang positif ini, DGWG menawarkan prospek yang menjanjikan sebagai emiten baru di sektor barang baku. Dengan strategi bisnis yang solid, inovasi produk yang berkesinambungan, dan komitmen terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan, DGWG tidak hanya siap menghadapi persaingan pasar, tetapi juga mendukung terciptanya ketahanan pangan nasional.(*)