KABARBURSA.COM - PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Ace Hardware Indonesia Tbk, membuka lembaran baru dalam perjalanan bisnisnya dengan mengakhiri perjanjian lisensi dengan ACE Hardware International Holdings Ltd. Perubahan ini menjadi momen bersejarah setelah hampir tiga dekade bermitra, sekaligus menandai langkah besar menuju identitas baru sebagai AZKO, yang diperkenalkan tepat pada 1 Januari 2025.
Melalui perubahan ini, ACES menunjukkan komitmennya untuk menjadi lebih relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia.
AZKO, yang mengusung slogan Your Home Life Improvement Partner, dirancang tidak hanya untuk menjadi penyedia produk home improvement tetapi juga untuk memberikan solusi inovatif bagi kebutuhan rumah tangga konsumen. Dengan 245 toko yang tersebar di 75 kota di seluruh Indonesia, AZKO hadir menawarkan berbagai koleksi produk dan layanan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
AZKO muncul sebagai wujud evolusi dari perjalanan 30 tahun ACES di Indonesia, dimulai sejak 1995 saat konsep bisnis ritel modern masih asing di tanah air. Selama bertahun-tahun, ACES telah berhasil mentransformasi pasar ritel lokal dari sekadar transaksi jual-beli menjadi pengalaman belanja yang berpusat pada kebutuhan konsumen. Dengan mengganti nama menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk, perusahaan ini mempertegas visinya untuk menjadi mitra inspirasi dalam setiap aspek kehidupan pelanggan.
Dalam keterangan resmi yang dikutip pada Rabu, 1 Januari 2025, manajemen perusahaan menyampaikan bahwa AZKO hadir dengan pendekatan holistik yang mencakup ide kolaboratif, koleksi produk yang lengkap dari A hingga Z, serta layanan pelanggan yang berdedikasi. Semua elemen ini dirancang untuk memberikan nilai tambah di setiap aspek kehidupan pelanggan, dengan fokus pada inovasi yang berkelanjutan. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan, AZKO ingin menjadi bagian dari aspirasi hidup masyarakat Indonesia, menawarkan ide-ide dan solusi yang mampu memperkaya kehidupan serta rumah tangga konsumen.
Direktur ACES Gregory S Widjaja, menegaskan transformasi ini sejalan dengan fokus perusahaan untuk tetap menjadi pemimpin pasar yang kompetitif di industri ritel. Keputusan untuk mengganti nama dan identitas merek telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Juni 2024. Hal ini menjadi bagian dari strategi perseroan untuk menghadapi preferensi konsumen yang terus berkembang serta tren pasar yang dinamis. Gregory juga optimis perubahan ini akan membawa dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan, sekaligus memastikan relevansi dan daya saing perusahaan di masa depan.
Dengan semangat baru yang ditandai oleh peluncuran AZKO, ACES siap menghadapi tantangan di tahun 2025 dan seterusnya. Transformasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi, tetapi juga keberanian untuk mengambil langkah besar demi mewujudkan visi sebagai merek yang menginspirasi hidup dengan standar kelas dunia.
AZKO hadir bukan hanya sebagai toko ritel, tetapi sebagai solusi hidup bagi masyarakat Indonesia, membuka kemungkinan tanpa batas untuk masa depan yang lebih baik.
Saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang kini beroperasi dengan merek baru AZKO, terus menarik perhatian pelaku pasar modal. Dengan harga penutupan sebelumnya di Rp795 per lembar, saham ini menunjukkan pergerakan yang stabil dalam perdagangan terkini, berada di rentang harga Rp770 hingga Rp800 per saham. Kendati belum mencapai level tertinggi tahunan di Rp995, kinerja saham ACES masih mencerminkan daya tariknya sebagai salah satu emiten ritel terkemuka di Bursa Efek Indonesia (IDX).
Kapitalisasi pasar ACES saat ini tercatat sebesar Rp13,55 triliun, menegaskan posisi perusahaan sebagai pemain besar di sektor ritel modern. Dengan rata-rata volume perdagangan harian mencapai 23,78 juta lembar saham, minat investor terhadap ACES tetap kuat, didukung oleh fundamental perusahaan yang solid dan inovasi bisnis melalui peluncuran merek baru AZKO.
Dari sudut pandang valuasi, rasio harga terhadap laba (P/E ratio) saham ACES berada di angka 15,86, yang mencerminkan penilaian yang wajar dibandingkan dengan sektor ritel serupa. Dividen yield sebesar 4,24 persen juga menjadi daya tarik tambahan bagi investor yang mencari pengembalian melalui pendapatan pasif, menempatkan ACES dalam kategori emiten yang rajin memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Sementara itu, tantangan yang dihadapi oleh ACES pasca transisi dari merek Ace Hardware ke AZKO menjadi sorotan. Transformasi ini tidak hanya menuntut adaptasi strategis dalam pemasaran, tetapi juga mengharuskan perusahaan untuk terus membangun loyalitas konsumen di bawah merek baru. Kendati demikian, langkah ini mencerminkan kepercayaan diri ACES dalam membangun identitas yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar lokal, sekaligus memperkuat daya saingnya dalam industri yang semakin kompetitif.
Ke depannya, investor akan mengamati bagaimana strategi baru yang diterapkan oleh manajemen ACES dapat berdampak pada kinerja keuangan dan pertumbuhan saham perusahaan. Dengan reputasi sebagai salah satu pemain ritel terbesar di Indonesia, ACES berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan momentum transisi ini untuk memperkuat fondasi bisnisnya dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Pergerakan harga saham dalam beberapa pekan mendatang akan menjadi indikator penting untuk menilai respons pasar terhadap langkah transformasi besar yang diambil oleh perusahaan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.