Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Punya Kinerja Apik, ini Rekomendasi Saham DAAZ di 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 January 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Punya Kinerja Apik, ini Rekomendasi Saham DAAZ di 2025

KABARBURSA.COM - PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) dinilai bisa menjadi saham rekomendasi para investor pada 2025 berkat kinerja yang apik di tahun 2024.

Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy, mengatakan DAAZ bukanlah emiten yang banyak menjadi pembicaraan publik saat listing di Bursa Efek Indonesia.

Meski begitu, dia mengakui emiten yang fokus di perdagangan batu bara hingga nikel ini memiliki kinerja positif pasca melantai di Bursa Efek Indonesia pada November 2024 lalu.

"Sejak listing itu, saham DAAZ telah naik lebih dari 300 persen, tepatnya di 334 persen. Bahkan sempat naik ke 500 persen," kata Abdul dalam acara Bursa Pagi-pagi Kabarbursa.com di Jakarta, Rabu, 1 Januari 2025.

Menurut Abdul, kinerja positif tersebut sejalan dengan investor yang mengapresiasi IPO dari DAAZ, yang memiliki oversubscribe cukup tinggi.

Lebih lanjut, Abdul memandang saham DAAZ masih memiliki prospek yang bagus pada tahun 2025. Pasalnya, lanjut dia, bidang yang dijalani emiten ini cukup diminati para investor.

Selain itu, dia juga melihat DAAZ akan memanfaatkan dana hasil IPO untuk melakukan ekspansi di industri batu bara, nikel, hingga full oil.

"Memang komoditas batu bara, oil dan juga komoditas gas akan mempengaruhi keberlanjutan dari emiten DAAZ ini," pungkasnya.

Kinerja DAAZ

Merujuk data perdagangan Stockbit, saham DAAZ ditutup melemah 110 poin atau turun 2,31 persen ke level 4,660 pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024. Meski begitu, emiten ini memiliki kinerja positif dalam satu pekan terakhir dengan performa 10,95 persen.

Laporan terbaru, DAAZ menunjukkan stabilitas solvabilitas yang cukup baik.  Rasio lancar perusahaan tercatat sebesar 1,68, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio cepat juga berada pada tingkat yang sehat di angka 1,58, menunjukkan likuiditas yang memadai. Rasio utang terhadap ekuitas berada di posisi sangat rendah, yaitu 0,18, menandakan bahwa struktur modal perusahaan lebih didominasi oleh ekuitas dibandingkan utang.

Di sisi lain, data dividen untuk tahun berjalan tidak tersedia, yang menunjukkan bahwa perusahaan mungkin belum membagikan keuntungan kepada pemegang saham atau memilih untuk menahan laba untuk reinvestasi.

DAAZ Sukses Oversubscription 323 Kali

Diberitakan sebelumnya, saat IPO DAAZ melepas sebanyak 300 juta saham, atau sekitar 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp880 per saham. Total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp264 miliar.

Henan Putihrai Sekuritas dan CGS International Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam IPO ini.

Henan Putihrai sebelumnya juga menjadi underwriter dalam IPO PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang merupakan salah satu emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu.

Dengan pengalaman tersebut, Henan Putihrai mampu mengelola IPO DAAZ dengan sangat baik.

Prestasi yang paling mencolok dari IPO DAAZ adalah oversubscription yang mencapai 323 kali. Angka ini menunjukkan minat yang sangat tinggi dari investor terhadap saham DAAZ, yang menandakan optimisme pasar terhadap potensi kinerja perusahaan di masa depan.

Tingginya permintaan ini mencerminkan keyakinan investor terhadap model bisnis dan prospek pertumbuhan perusahaan di sektor logistik dan pertambangan nikel.

Dana sebesar Rp264 miliar yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai rencana strategis perusahaan. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja guna mendukung pengembangan anak usahanya.

Berikut rincian penggunaan dana IPO DAAZ:

Sebanyak 33,34 persen dialokasikan untuk pembelian bijih nikel, yang mengacu pada perjanjian jual beli dengan PT Gag Nikel dan PT Nusanjaya Persadatama Mandiri.

Sebanyak 1,4 persen akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk biaya tenaga kerja dan logistik.

Sementara sisanya, 66,66 persen akan disalurkan sebagai pinjaman kepada dua anak perusahaan, yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) sebesar 50 persen, dengan 98 persen di antaranya dialokasikan untuk pembelian batu bara berdasarkan perjanjian dengan PT Titan Infra Energy. Sedangkan 2 persen lainnya digunakan untuk modal kerja, biaya tenaga kerja, dan logistik.

Langkah ini sejalan dengan fokus DAAZ untuk memperkuat posisinya di industri nikel, yang merupakan salah satu sektor penting dalam pengembangan energi bersih dan industri baterai.

Dengan kinerja saham yang baik, emiten ini diprediksi akan menjadi pilihan yang menarik di tahun 2025.

Namun, investor harus mencermati betul fundamental perusahaan dan aktivitas serta kinerja DAAZ sebelum mengoleksinya.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.