Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Erajaya (ERAA) Mulai Rambah Bisnis Mobil Listrik

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 January 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Erajaya (ERAA) Mulai Rambah Bisnis Mobil Listrik

KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui PT Era Inovasi Otomotif (EIO) mulai merambah bisnis mobil listrik dengan menggandeng dua perusahaan asal China yaitu Shenzhen Xiaopeng Motors Supply Chain Management (XPENG) dan Guangzhous Xiaopeng Motors Trading.

Merujuk keterbukaan informasi, yang dikutip Kabarbursa.com pada Rabu, 1 Januari 2025, EIO merupakan perusahaan afiliasi ERAA yang sahamnya dimiliki 99,995 persen oleh SES, yang merupakan perusahaan terkendali dengan kepemilikan langsung oleh Perseroan sebesar 80 persen.

Adapun Shenzhen Xiaopeng Motors Supply Chain Management merupakan produsen kendaraan listrik yang bergerak pada manajemen rantai pasokan otomotif, khususnya terkait dengan merek Xiaopeng Motors.

Sementara Guangzhous Xiaopeng Motors Trading adalah perusahaan swasta kendaraan listrik pintar terkemuka di China. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi kendaraan listrik yang diproduksi oleh XPENG.

Kepala Bidang Hukum dan Sekretaris Perusahaan ERAA Amelia Allen, mengatakan dalam kolaborasi ini XPENG berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan EIO selaku mitra resmi untuk membangun jaringan distribusi kendaraan listrik produk XPENG secara luas di Indonesia.

"EIO akan mengorganisasi penjualan, serta memastikan layanan berkualitas tinggi sesuai dengan standar XPENG dan memberikan layanan purna jual kepada pelanggan dalam rangka memperkuat posisi pasar dan memastikan keberlanjutan serta inovasi dalam industri kendaraan listrik di Indonesia," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Jakarta dikutip hari ini.

Amelia menyebut, penandatanganan perjanjian distributor antara EIO dan XPENG merupakan pencapaian penting dalam perjalanan usaha Perseroan melalui perusahaan afiliasinya, dengan langkah strategis memasuki bisnis kendaraan listrik.

Dengan penandatangan perjanjian distributor ini, lanjut dia, maka tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum serta kelangsungan usaha yang ada saat ini.

"Melainkan akan memberikan kontribusi keuangan tambahan bagi Perseroan dari lini usaha tersebut," pungkas Amelia.

Tiga Anak Usaha Erajaya Terima Suntikan Modal 

Sebelumnya, ERAA mengumumkan sejumlah aksi korporasi terkait transaksi afiliasi yang dilakukan dengan perusahaan-perusahaan terafiliasi pada tanggal 23 Desember 2024. Melalui transaksi ini, ERAA mempertahankan kepemilikan signifikan pada beberapa entitas bisnis yang berada di bawah naungan grupnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip pada Senin, 30 Desember 2024, total nilai transaksi yang diumumkan hari ini mencapai Rp18,65 triliun, terdiri dari beberapa penyetoran tambahan modal pada perusahaan terafiliasi yang melibatkan PT Era Boga Nusantara (EBN), PT Mitra Belanja Anda (MBA), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk. (SES).

Amelia Allen menjelaskan, salah satu transaksi utama yang dilakukan oleh ERAA adalah penyetoran tambahan modal pada Era Boga Kari, yang dilakukan melalui Era Boga Nusantara, sebuah perusahaan terafiliasi yang dimiliki oleh ERAA sebesar 70 persen.

“Dalam transaksi ini, EBN menyetorkan modal sebesar Rp9,5 miliar dengan rincian 133.000 lembar saham baru EBK yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp50.000 per lembar saham. Dengan transaksi ini, ERAA memastikan pengendalian penuh atas EBK, serta mempertahankan eksposur terhadap potensi pertumbuhan perusahaan ini,” ujarnya.

Menurut informasi yang disampaikan oleh ERAA, transaksi ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, atau kondisi keuangan perseroan. Penyetoran modal ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan kepemilikan perseroan di EBK.

Penyetoran Modal pada MBH

Selain transaksi dengan EBK, Erajaya Swasembada juga melakukan transaksi afiliasi dengan Mitra Belanja Anda, yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan ERAA melalui kepemilikan tidak langsung sebesar 90 persen. Transaksi ini berupa penyetoran tambahan modal pada Mitra Belanja Halal, yang dilakukan oleh MBA dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,5 miliar.

Amelia menyampaikan, penyetoran modal ini dilakukan dengan penerbitan 22.500 lembar saham baru MBH dengan nilai nominal Rp100.000 per lembar saham. Setelah transaksi, modal yang disetor pada MBH meningkat dari Rp7,8 miliar menjadi Rp10,3 miliar.

“Peningkatan modal ini bertujuan untuk memperkuat posisi MBA dan ERAA di MBH, sekaligus memastikan kelangsungan usaha MBH dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Sama halnya dengan transaksi sebelumnya, Erajaya Swasembada memastikan bahwa transaksi ini tidak menimbulkan dampak material terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perusahaan.

Penyetoran Modal pada EGI

Aksi korporasi terbesar yang diumumkan adalah penyetoran modal pada Era Gaya Indonesia, yang dilakukan oleh Sinar Eka Selaras Tbk, perusahaan terafiliasi ERAA dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 99,99997 persen.

Dalam transaksi ini, SES menyetorkan modal sebesar Rp134,1 miliar dengan penerbitan 2.682.000 lembar saham baru EGI yang bernilai nominal Rp50.000 per lembar saham. Sebagai hasil dari transaksi ini, modal ditempatkan dan disetor EGI meningkat signifikan dari Rp11,7 miliar menjadi Rp 145,8 miliar. Total dana yang disuntikkan oleh ERAA kepada seluruh anak usahanya melalui transaksi afiliasi pada 23 Desember 2024 adalah sebesar Rp146,1 miliar.

“Transaksi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan EGI, sebuah perusahaan yang penting bagi grup ERAA, dan memastikan pengendalian serta partisipasi aktif dalam pertumbuhan perusahaan di masa depan,” tutur Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Erajaya Swasembada itu.

Menurut keterangan resmi dari perusahaan, tujuan utama dari serangkaian transaksi ini adalah untuk mempertahankan dan memperkuat kepemilikan ERAA di perusahaan-perusahaan terafiliasi yang strategis.

Meskipun nilai transaksi mencapai total Rp18,65 triliun, ERAA menegaskan bahwa transaksi ini tidak memberikan dampak material terhadap operasional perusahaan. Transaksi ini lebih bertujuan untuk memastikan kelangsungan usaha dan penguatan posisi grup Erajaya Swasembada di industri terkait.

Aksi korporasi ini juga menegaskan komitmen ERAA untuk terus mengembangkan ekosistem bisnisnya yang mencakup berbagai sektor, termasuk distribusi produk elektronik, gaya hidup, dan e-commerce, serta untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di Indonesia.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.