KABARBURSA.COM - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan lalu lintas jalan tol selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025).
Adapun teknologi yang dimiliki Jasa Marga tersedia di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) di Bekasi, Jawa Barat yang dilengkapi dengan teknologi pemantauan lalu lintas berbasis CCTV yang dapat mengidentifikasi kondisi jalan secara real-time.
Teknologi tersebut bisa mendeteksi dini gangguan lalu lintas, seperti kendaraan mogok atau kecelakaan, sehingga langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat.
Selain itu, informasi yang didapat langsung diinformasikan kepada petugas dilapangan untuk ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian apabila diperlukan skenario rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way berdasarkan data lalu lintas terkini.
Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, mengatakan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya terbatas pada pemantauan lalu lintas, tetapi juga mendukung analisis data untuk evaluasi operasional.
"Kami memanfaatkan data historis untuk memperkirakan puncak arus lalu lintas, sehingga kami dapat mengelola operasional jalan tol secara lebih efektif selama periode libur Nataru," ungkap dia dalam keterangannya di Jakarta dikutip, Selasa, 31 Desember 2024.
Selama libur akhir tahun ini, teknologi JMTC juga digunakan untuk mendukung pengoperasian fungsional segmen Klaten-Prambanan di Tol Solo-Yogyakarta-DIY.
Hingga 26 Desember 2024, sebanyak 137.797 kendaraan telah melintasi GT Prambanan. Dengan pemantauan berbasis teknologi, lalu lintas di segmen ini dapat dikelola secara optimal, termasuk pengaturan akses keluar tol fungsional ketika terjadi lonjakan kendaraan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut bahwa JMTC berperan penting sebagai pusat kendali operasional, mengintegrasikan berbagai teknologi seperti CCTV berbasis kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dan sistem komunikasi radio.
"Data akurat yang disuplai oleh JMTC menjadi dasar dalam pengambilan keputusan strategis untuk penanganan situasi lalu lintas, termasuk rekayasa lalu lintas," ujarnya.
Dody juga membeberkan, pentingnya peningkatan teknologi untuk menghadapi tantangan lalu lintas ke depan, terutama menjelang mudik Lebaran 2025.
"Ini menjadi lesson learned yang berharga untuk terus menyempurnakan layanan berbasis teknologi dan hal-hal yang dapat kita evaluasi untuk mengoptimalkan pelayanan operasional di tahun depan," pungkasnya.
Jelang Tahun Baru 2025, 299 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
Jasa Marga mencatat sebanyak 299.805 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 sampai dengan H-2 Libur Tahun Baru 2025.
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 13,2 persen jika dibandingkan lalin normal (264.820 kendaraan). Jika dibandingkan dengan periode Tahun Baru 2024, total volume lalin ini lebih rendah 20,6 persen (377.367 kendaraan).
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 136.721 kendaraan (45,6 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 92.594 kendaraan (30,9 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 70.490 kendaraan (23,5 persen) menuju arah Selatan (Puncak).
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menyampaikan pada Senin, 30 Desember 2024, lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 158.060 kendaraan atau meningkat 21,3 persen dari lalin normal (130.258 kendaraan).
"Jasa Marga mencatat adanya peningkatan arus kendaraan menuju arah Timur dan Selatan pada Senin, (30/12) di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, sebanyak 68.434 kendaraan meningkat 30,7 persen dari lalin normal (52.374 kendaraan) dan di GT Ciawi sebanyak 38.400 kendaraan meningkat 22,9 persen dari lalin normal (31.243 kendaraan)," jelas Lisye dalam keterangannya.
Lebih jauh Lisye turut mengingatkan jika puncak arus balik periode Tahun Baru 2025 diprediksi terjadi pada hari Rabu, 1 Januari 2025. Ia mengimbau pengguna jalan untuk menghindari perjalanan di waktu puncak serta menghindari perjalanan di waktu favorit seperti pada pagi hari dan malam hari untuk menghindari penumpukan kendaraan.
Libur Akhir Tahun 2024, Berapa Perkiraan Cuan JSMR?
Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy, mengatakan jika pergerakan saham JSMR bakal positif pada libur akhir tahun yang identik dengan Natal 2024 dan tahun baru 2025.
Abdul memperkirakan, jika jalan tol yang dimiliki Jasa Marga, khususnya di Pulau Jawa, bakal dilalui banyak kendaraan. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan demand dari Perseroan.
“Nah padatnya arus lalu lintas yang ada di jalan tol nanti itu akan berpotensi meningkatkan pendapatan dari JSMR sendiri,” ujar dia kepada Kabarbursa.com, di Jakarta, Kamis 28 November 2024.
Hal tersebut dikatakan Abdul berkaca dari kondisi sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri tahun ini. Saat itu, kata dia, JSMR mendapatkan keuntungan setelah jalan tol ramai dilewati para pemudik.
“Sehingga memang untuk emiten JSMR ini, ketika adanya hari perayaan besar seperti lebaran atau hari natal dan tahun baru, potensi peningkatan pendapatannya itu sangat mungkin terjadi,” ungkapnya.
Di samping itu, Adul memproyeksikan kinerja emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2007 silam tersebut, masih sangat positif hingga akhir 2024.(*)