KABARBURSA.COM - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) mengumumkan pencapaian bisnis yang didukung oleh sinergi antara dua segmen bisnis utama: manufaktur keramik premium dan perhotelan.
Sinergi kedua segmen ini tercermin pada rata-rata gross profit margin (GPM) perusahaan yang mencapai 48 persen, jauh melampaui rata-rata industri keramik nasional sebesar 38 persen.
“Kami percaya bahwa kombinasi segmen manufaktur keramik dan perhotelan tidak hanya memberikan daya tahan finansial yang signifikan bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang kuat dan margin yang optimal,” ujar Yohas Raffli, Direktur Utama IKAI, dalam keterangan resminya, Selasa, 31 Desember 2024.
Pada segmen keramik, salah satu produsen ubin porselen terbesar di Indonesia ini, terus mengedepankan inovasi produk dan teknologi. Produk unggulan perusahaan, smooth grip porcelain tiles, mencatatkan lonjakan penjualan hingga 185 persen dari 53.820 m² pada 2023 menjadi 153.195 m² pada 2024. Produk ini dilengkapi teknologi no slip resistance dan desain premium bernuansa alam, menjadikannya pilihan utama bagi arsitek dan pengembang.
IKAI juga memperluas jangkauan distribusinya hingga ke 38 provinsi di Indonesia serta mempersiapkan ekspansi internasional ke Jepang dan Australia. Strategi ini diperkuat dengan kerja sama strategis bersama mitra asing, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk di pasar global.
Di segmen hospitality, IKAI mengusung konsep "Hospitality Redefined" dengan fokus menciptakan pengalaman menginap yang berkesan. Strategi ini berhasil meningkatkan tingkat okupansi rata-rata hotel IKAI menjadi 82,3 persen sepanjang Januari hingga November 2024, melampaui rata-rata industri sebesar 74,4 persen. IKAI juga mencatatkan market penetration index (MPI) sebesar 110,7, menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar.
Keunggulan ini didukung oleh lokasi strategis hotel, standar kebersihan dan kenyamanan yang tinggi, serta layanan tamu yang berkualitas. Produsen yang memiliki merek dagang Essenza ini, menargetkan pasar bisnis dan leisure, menjadikan properti perhotelannya pilihan utama di tengah persaingan ketat.
Memasuki 2025, IKAI merancang langkah strategis berbasis tiga pilar utama: manufaktur, hospitality, dan properti. Strategi ini dirancang untuk memperkuat daya saing perusahaan di pasar domestik maupun global.
IKAI memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional. AI diterapkan pada predictive maintenance dan pengelolaan rantai pasok, memungkinkan perusahaan merespons pasar dengan lebih cepat.
Di tengah regulasi anti-dumping di China, India, dan Uni Eropa, IKAI juga memperkuat kerja sama strategis dengan mitra internasional untuk mengoptimalkan kapasitas produksi.
“Kerja sama strategis dan inovasi teknologi adalah inti dari langkah kami untuk membawa manufaktur IKAI ke tingkat global,” ujar direktur utama perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Juni 1997 ini.
Dalam sektor hospitality, IKAI mengimplementasikan model light on asset, yang fokus pada restrukturisasi properti hotel, pelatihan SDM, dan pemasaran strategis melalui axis hospitality solution. Pendekatan ini menciptakan arus kas positif sekaligus meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
Pada pilar properti, IKAI berencana mengoptimalkan landbank untuk menciptakan peluang investasi baru. Strategi ini dirancang untuk meningkatkan nilai aset sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
“Transformasi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat daya saing saat ini dan membangun fondasi kokoh untuk masa depan. Dengan inovasi teknologi, efisiensi operasional, dan fokus keberlanjutan, IKAI siap menjadi pemain utama yang menciptakan nilai berkelanjutan di tengah dinamika pasar global,” tutup Yohas.
Pada perdagangan Senin, 30 Desember, saham IKAI menunjukkan performa yang mengesankan dengan mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen. Saham IKAI ditutup pada level Rp11, naik 1 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp10.
Volume perdagangan saham IKAI pada hari ini tercatat sebesar 3,16 juta lot, sedikit di bawah rata-rata volume harian sebesar 3,95 juta lot. Nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai Rp34,3 miliar, dengan rata-rata harga per saham pada angka Rp11.
Sepanjang hari, saham IKAI diperdagangkan dalam rentang harga antara Rp10 sebagai level terendah hingga Rp11 sebagai level tertinggi. Harga saham berhasil menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) pada level Rp11, mencerminkan minat beli yang kuat dari investor.
Kenaikan saham ini mengindikasikan optimisme pasar terhadap kinerja perusahaan, terutama setelah IKAI melaporkan pertumbuhan konsisten dalam beberapa tahun terakhir dan berhasil mencatatkan tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) sebesar 18 persen dari 2019 hingga 2024.
Sinergi antara segmen keramik premium dan hospitality yang menjadi andalan IKAI dinilai mampu menciptakan portofolio bisnis yang kokoh dan berkelanjutan. (*)