Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Emiten Prajogo Pangestu Mulai Produksi Batu Bara Metalurgi, Intip Peluangnya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Emiten Prajogo Pangestu Mulai Produksi Batu Bara Metalurgi, Intip Peluangnya

KABARBURSA.COM - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), melalui anak usahanya PT Daya Bumindo Karunia (DBK), telah mulai memproduksi batu bara metalurgi di area operasionalnya yang terletak di Kalimantan Tengah. Produksi batu bara metalurgi ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi portofolio perusahaan untuk memperkokoh posisi Petrindo sebagai induk perusahaan di industri pengolahan batu bara.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis, DBK sedang melakukan integrasi fasilitas produksi melalui pembangunan berbagai fasilitas pendukung, seperti kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, tempat tinggal karyawan, dan prasarana jalan tambang sepanjang ±149 km yang menghubungkan area operasional DBK dengan lokasi intermediate stockpile.

“Integrasi fasilitas produksi di area operasional anak usaha kami, DBK, merupakan langkah strategis yang dilaksanakan oleh Perseroan. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, area kantor, dan gudang penyimpanan bahan bakar ini diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi dan transportasi DBK di masa depan,” ujar Michael, Direktur Utama Petrindo, dikutip Senin, 30 Desember 2024.

Integrasi dan pembangunan fasilitas ini dilaksanakan oleh anak usaha emiten yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu lainnya, PT Petrosea Tbk (PTRO), yang dikenal sebagai perusahaan multidisiplin kontraktor pertambangan dan EPC terintegrasi.

“Petrosea yang merupakan anak usaha kami berperan sebagai kontraktor utama dalam pembangunan fasilitas ini, menunjukkan sinergi yang baik yang nantinya akan berkontribusi positif terhadap bottom line perusahaan,” tambah Michael.

Adapun sebelumnya, pada Juni 2024, Petrosea menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai bagian dari implementasi strategi jangka panjang yang mencakup ekspansi bisnis dan pengembangan usaha. Transaksi ini sejalan dengan strategi jangka panjang grup PJK yang bertujuan menciptakan sinergi dan memperluas jaringan usaha.

Selain pengerjaan jalan tambang, Petrosea juga memberikan layanan infrastruktur pendukung lainnya, seperti pembangunan camp karyawan, kantor, gudang, fuel storage, dan jetty, serta jasa pertambangan yang meliputi overburden removal dan coal production.

Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didanai melalui fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI yang diperoleh pada 23 Desember 2024, dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp2.427.444.000.000.

CUAN Tarik Kredit dari BBNI

Pada Senin, 23 Desember 2024 lalu, PT Equator Sumber Energi dan PT Daya Bumindo Karunia (rntitas anak perseroan) bersama dengan BNI menandatangani Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 358 yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, Entitas Anak Perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai maksimal sebesar Rp 2.427.444.000.000 (dua triliun empat ratus dua puluh tujuh miliar empat ratus empat puluh empat juta Rupiah).

"Pinjaman berdasarkan perjanjian ini akan jatuh tempo dalam 120 bulan (sepuluh tahun) sejak tanggal penarikan fasilitas dilakukan oleh Entitas Anak Perseroan. Seluruh pinjaman yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Entitas Anak Perseroan secara umum," ujar Michael.

Pinjaman dari BNI ini akan menambah kewajiban keuangan Entitas Anak Perseroan, namun pada saat yang sama, fasilitas ini akan sangat membantu dalam membiayai kegiatan usaha dan mendukung ekspansi bisnis yang sedang dilakukan oleh perusahaan.

Kinerja Keuangan Petrindo

Petrindo, mencatatkan performa keuangan yang sangat positif pada kuartal III 2024. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp460,8 miliar, melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp175,2 miliar. Hal ini mencerminkan kenaikan laba bersih sebesar 163 persen secara tahunan (yoy). Laba bersih per saham tercatat sebesar Rp41,14, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal III 2024, revenue Petrindo tercatat sebesar Rp8,3 triliun. Angka ini mengalami penurunan 13,5 persen secara kuartalan (qoq) dibandingkan dengan kuartal II 2024 yang tercatat sebesar Rp5,1 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal III 2023, pendapatan ini mengalami lonjakan 591,7 persen (yoy). Ini menandakan bahwa perusahaan berhasil memperoleh pertumbuhan luar biasa dibandingkan dengan tahun lalu.

Gross profit atau laba kotor juga tercatat sangat baik, mencapai Rp1,7 triliun, meskipun menurun 23,5 persen dibandingkan dengan kuartal II 2024. Meski demikian, secara tahunan (yoy), laba kotor meningkat 175,3 persen, menunjukkan adanya efisiensi dan peningkatan margin yang signifikan pada periode ini.

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perusahaan tercatat sebesar Rp1,8 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, meskipun mengalami penurunan 12,5 persen dibandingkan dengan kuartal II 2024. Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, EBITDA meningkat drastis 673,2 persen, mencapai Rp232,8 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2023.

EBITDA margin perseroan juga tercatat 21,7 persen, menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mempertahankan profitabilitas yang solid meskipun ada penurunan sementara di beberapa komponen keuangan. (*)