KABARBURSA.COM – PT Daya Bumindo Karunia (DBK) mulai memproduksi batu bara metalurgi di Kalimantan Tengah. Upaya anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ini dilakukan sebagai bentuk diversifikasi portofolio CUAN di industri pengolahan batu bara.
Selain memproduksi batu bara, DBK juga sedang mengintegrasikan fasilitas produksi melalui pembangunan gudang penyimpanan bahan bakar, fasilitas kantor, tempat tinggal karyawan dan fasilitas jalan tambang sepanjang 149 km yang menghubungkan wilayah operasional DBK dan intermediate stockpile.
Terkait dengan proses integrasi ini dilakukan oleh PT Petrosea Tbk yang juga merupakan anak usaha Petrindo yang merupakan perusahaan multidisiplin kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi.
Direktur Utama Petrindo Michael mengatakan, integrasi fasilitas produksi di area operasional anak usaha Petrindo yaitu DBK merupakan langkah strategis yang dilaksanakan oleh Perseroan.
“Pembangunan infrastruktur seperti jalan, area kantor serta gudang penyimpanan bahan bakar ini akan memperlancar kegiatan produksi serta transportasi DBK di masa depan,” ujar Michael dalam keterangannya, Minggu, 29 Desember 2024.
Michael menuturkan, Petrosea merupakan anak usaha Petrindo ditunjuk untuk menjadi kontraktor utama dari pembangunan fasilitas ini.
“Hal ini menunjukkan sinergi yang baik yang nantinya akan berkontribusi positif terhadap bottom line dari Perseroan,” tambah Michael.
Sebelumnya, Petrosea telah menandatangani perjanjian layanan pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai bagian dari implementasi strategi jangka panjang yang mencakup pengembangan usaha dan ekspansi bisnis.
Transaksi ini sejalan dengan strategi jangka panjang grup PJK untuk menciptakan sinergi sekaligus memperluas jaringan bisnis. Selain jalan tambang, Petrosea juga menyediakan layanan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya untuk DBK, seperti camp karyawan, kantor, gudang, penyimpanan bahan bakar, jetty, serta jasa pertambangan meliputi aktivitas pengupasan lapisan tanah (overburden removal) dan produksi batu bara.
Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didukung oleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang diperoleh pada 23 Desember 2024, dengan plafon maksimal senilai Rp2.427.444.000.000.
Tambah Kepemilikan Saham
Emiten tambang batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), melalui anak usahanya PT Kreasi Jaya Persada, telah menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang PT Petrosea Tbk. (PTRO). Pada tanggal 7 Juni 2024, Kreasi Jaya Persada membeli sebanyak 75.836.700 saham PTRO.
Mengutip keterbukaan informasi, harga pembelian saham tersebut adalah Rp2.741 per saham, sehingga total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp207,87 miliar. Sebelum transaksi ini, Kreasi Jaya Persada yang merupakan pengendali PTRO sudah memiliki 342.925.700 saham atau sekitar 34 persen dari total saham PTRO. Setelah transaksi, kepemilikan Kreasi Jaya Persada meningkat menjadi 418.762.400 saham atau sekitar 41,5 persen.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi. Status kepemilikan saham adalah langsung,” kata Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya, dalam keterbukaan informasi, Selasa, 11 Juni 2024.
Pada Februari lalu, CUAN yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu, mengakuisisi PTRO yang sebelumnya dimiliki oleh konglomerat Haji Romo “Robert” Nitiyudo Wachjo melalui Kreasi Jaya Persada. CUAN mengakuisisi 34 persen saham PTRO dari pemegang saham pengendali PTRO, PT Caraka Reksa Optima (CRO) milik Haji Robert, dengan harga pembelian sebesar Rp940 miliar.
Akuisisi ini menjadikan Prajogo Pangestu sebagai salah satu penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham PTRO, menggantikan posisi Haji Robert. Saat ini, jumlah penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham PTRO bertambah menjadi sebelas nama, termasuk Prajogo, Haji Robert, dan “Happy” Hapsoro, pebisnis terkenal di pasar modal dan suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani.
Mengutip data dari RTI Business, saham PTRO mengalami koreksi sebesar 3,76 persen ke posisi Rp8.950 per saham pada pukul 11.43 WIB perdagangan hari ini. Di sisi lain, saham CUAN mengalami apresiasi sebesar 0,29 persen ke posisi Rp8.625 per saham pada waktu yang sama.
Penambahan kepemilikan saham ini mencerminkan langkah strategis CUAN untuk memperkuat posisi investasinya di sektor tambang melalui PTRO. Dengan menguasai lebih banyak saham, CUAN memiliki kontrol yang lebih besar dalam pengambilan keputusan strategis PTRO, yang dapat memberikan sinergi positif bagi operasional dan kinerja keuangan kedua perusahaan.
Selain itu, langkah ini juga menegaskan komitmen CUAN dalam memperluas portofolio investasinya di sektor tambang, yang merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Dengan semakin besarnya kontrol CUAN di PTRO, perusahaan dapat lebih efektif dalam merespons dinamika pasar dan mengoptimalkan aset serta sumber daya yang dimiliki.
Transaksi pembelian saham PTRO oleh Kreasi Jaya Persada dari CUAN menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam memperkuat posisinya di industri tambang. Dengan kepemilikan saham yang semakin besar, CUAN diharapkan dapat memaksimalkan manfaat strategis dari PTRO dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Sementara itu, fluktuasi harga saham PTRO dan CUAN di pasar menunjukkan respons investor terhadap dinamika terbaru ini, yang menjadi indikator penting bagi kedua perusahaan dalam mengelola strategi bisnis mereka ke depan. (*)