Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Rencana IPO Saham CBDK dan RATU, Mana bakal Paling Cuan?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Rencana IPO Saham CBDK dan RATU, Mana bakal Paling Cuan?

KABARBURSA.COM - Pasar saham Indonesia diperkirakan akan kembali diramaikan oleh gelaran Initial Public Offering (IPO) dari sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat besar pada tahun 2025. Langkah strategis ini diyakini mampu menarik minat investor, sekaligus menjadi ajang untuk memperluas basis modal perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

Salah satu aksi korporasi yang mencuri perhatian di awal tahun 2025 adalah IPO dua entitas anak usaha yang terkait dengan konglomerat ternama. Yang pertama adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), anak usaha dari kelompok usaha Aguan melalui PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Langkah ini diprediksi akan memperkuat posisi grup di sektor properti, seiring dengan perkembangan kawasan Pantai Indah Kapuk sebagai destinasi hunian dan komersial terkemuka.

Sementara itu, sektor energi hulu migas juga ikut bergeliat dengan rencana IPO PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Kehadiran RATU di pasar saham diperkirakan akan mendukung eksplorasi dan produksi migas dalam negeri, serta memberikan nilai tambah bagi induk perusahaannya.

Tak hanya itu, rumor terkait aksi IPO dari perusahaan besar lainnya juga mulai berkembang. Anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu, disebut-sebut siap melantai di bursa. Dengan latar belakang industri petrokimia yang kuat, IPO ini dinilai dapat menarik perhatian investor yang mencari peluang di sektor dengan pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, perusahaan investasi properti milik grup Summarecon turut menjadi perbincangan di kalangan pelaku pasar. Summarecon, yang dikenal dengan proyek-proyek properti besar di kawasan urban, diperkirakan akan memanfaatkan IPO untuk meningkatkan portofolio bisnisnya, terutama di tengah peningkatan permintaan properti yang didukung oleh pemulihan ekonomi nasional.

Gelombang IPO ini tidak hanya menjadi katalis bagi pasar modal, tetapi juga menunjukkan kepercayaan konglomerat terhadap prospek ekonomi Indonesia di tahun depan. Dengan melibatkan nama-nama besar dalam industri properti, petrokimia, dan energi, potensi raihan dana jumbo dari IPO ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sektor-sektor strategis, sekaligus meningkatkan minat investasi domestik maupun asing.

Para pelaku pasar akan menanti realisasi dari rumor IPO ini, sambil melihat bagaimana emiten-emiten tersebut dapat memanfaatkan momentum untuk memperkuat kinerja dan daya saing di tengah persaingan bisnis yang semakin dinamis.

CBDK Lepas 566.894.500 Lembar Saham

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Berdasarkan prospektus yang dirilis melalui situs e-IPO pada Jumat, 13 Desember 2024, CBDK akan melepas sebanyak-banyaknya 566.894.500 lembar saham, setara dengan 10 persen dari modal disetor.

Rentang harga penawaran awal atau bookbuilding ditetapkan pada Rp3.000–4.060 per saham, yang berlangsung mulai 13 hingga 20 Desember 2024. Dengan demikian, nilai maksimal dari IPO ini diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun. Trimegah Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Saat ini, Bangun Kosambi Sukses atau CBDK berfokus pada pengembangan real estate di kawasan Tangerang, bekerja sama dengan entitas anak perusahaan lainnya. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024, pendapatan perusahaan mayoritas berasal dari sektor real estate, yang menyumbang lebih dari 99 persen dari total pendapatan neto konsolidasian.

Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk penyertaan modal kepada entitas afiliasi, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN), dalam bentuk ekuitas.

Apabila harga penawaran umum ditetapkan pada batas minimum, dana tersebut akan dialokasikan untuk pembelian 11.271.224 saham baru berupa saham seri B yang diterbitkan oleh IPN. Kepemilikan ini setara dengan 99,9114 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di IPN setelah peningkatan modal disetor.

Selanjutnya, dana yang diperoleh IPN dari penerbitan saham baru akan digunakan untuk mendanai proyek pembangunan gedung yang dirancang untuk kegiatan meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE).

Harga Awal RATU Dibuka Rp1.150 per Saham

Adapula RATU, anak usaha dari PANIA. Berdasarkan prospektus IPO yang diterbitkan di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024, RATU akan menawarkan sebanyak 543.010.800 saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun kisaran harganya adalah Rp900 hingga Rp1.150 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang dapat dihimpun dari IPO ini mencapai Rp624,46 miliar.

Rencana IPO ini terdiri dari penerbitan 190.053.800 saham baru dan divestasi 352.957.000 saham milik RAJA.

Untuk proses penawaran awal dijadwalkan berlangsung pada 17 hingga 23 Desember 2024, sedangkan penawaran umum dilakukan pada 2 hingga 6 Januari 2025. Saham ini dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025.

Adapun hasil dana IPO akan digunakan untuk berbagai keperluan strategis. Sebagian besar dana, yakni sekitar Rp157,36 miliar, akan dipinjamkan kepada anak perusahaannya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ). Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran Cash Call kepada PetroChina International Jabung Ltd., yang merupakan bagian dari pengelolaan Blok Jabung.

Selain itu, sebesar Rp34,96 miliar akan dialokasikan kepada perusahaan asosiasi PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) untuk kebutuhan operasional, termasuk pembayaran Cash Call kepada ExxonMobil Cepu Ltd. dalam mengelola Blok Cepu. Sisanya akan digunakan untuk studi kelayakan dalam pengembangan proyek baru di sektor minyak dan gas.(*)