KABARBURSA.COM - Emiten produsen furniture Chitose Internasional Tbk (CINT), menjadi salah satu perusahaan yang tahan banting di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Meski harga sahamnya per Jumat, 27 Desember 2024, turun signifikan, namun CINT berhasil mengumpulkan laba yang lumayan.
Di tahun ini, CINT memilih untuk tidak menetapkan target yang terlalu ambisius meskipun ada tanda-tanda pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Perusahaan furnitur ini menargetkan penjualan sekitar Rp450 miliar dan keuntungan sebelum pajak sekitar Rp13 miliar, sebuah angka yang menurut mereka realistis dengan mempertimbangkan situasi dunia usaha yang masih terpengaruh oleh ketidakpastian politik dan ekonomi. Pemilu dan Pilpres yang berlangsung di Indonesia menciptakan suasana "wait and see", di mana perusahaan-perusahaan cenderung lebih berhati-hati dalam merencanakan ekspansi.
Namun, meskipun target yang ditetapkan lebih konservatif, PT Chitose menunjukkan kinerja yang cukup solid pada tahun 2023. Perusahaan ini berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp456,90 miliar, naik 4,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen produk kantor dan pendidikan menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan perusahaan, dengan porsi yang sangat signifikan masing-masing sebesar 57,23 persen dan 39,54 persen.
Pencapaian positif ini juga terwujud dalam perbaikan laba, dengan CINT berhasil membalikkan posisi rugi pada tahun 2022 menjadi laba bersih sebesar Rp4,2 miliar di 2023, sebuah pencapaian yang mengindikasikan strategi perusahaan mulai membuahkan hasil.
Dalam menjaga momentum pertumbuhan ini, Chitose Internasional berfokus pada perbaikan produk dan perbaikan sisi profitabilitas melalui responsif terhadap dinamika pasar. Perusahaan berencana untuk terus mengembangkan produk baru dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak strategis guna memperluas penetrasi pasar mereka, khususnya di sektor swasta yang memiliki potensi besar.
CINT telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mendongkrak kinerja bisnis mereka tahun ini, meskipun tetap memperhatikan efisiensi di seluruh lini operasi. Salah satu fokus utamanya adalah diversifikasi strategi pemasaran yang lebih menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing pasar yang mereka tuju. Perusahaan berupaya agar produk-produknya lebih mudah diterima dengan memperkenalkan metode dan media promosi yang lebih inovatif, baik melalui saluran online maupun offline yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, CINT juga mengandalkan pengembangan produk dan peningkatan varian melalui kolaborasi dengan produsen peralatan asli (original equipment manufacturer/OEM), yang diyakini dapat memperluas kemampuan mereka dalam memenuhi permintaan pasar yang beragam. Pada sisi pemasaran, perusahaan akan memanfaatkan platform digital dan meningkatkan kinerja jaringan pemasaran melalui kampanye penjualan yang lebih efektif.
Semua ini didukung oleh upaya untuk meningkatkan kualitas produk dengan memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta standar internasional seperti ISO, sebagai nilai tambah yang sangat dihargai oleh pasar, terutama di sektor yang semakin menuntut kualitas dan kepatuhan terhadap regulasi.
Dengan langkah-langkah yang diterapkan untuk tahun 2024, PT Chitose Internasional berusaha untuk tetap menjaga profitabilitas sekaligus memperluas jangkauan pasar mereka. Sikap hati-hati namun optimistis yang diambil oleh manajemen mencerminkan langkah realistis di tengah ketidakpastian, sekaligus mengandalkan perbaikan struktur biaya dan pengembangan produk untuk meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.
Di tahun ini pula, CINT mengembangkan sayapnya dengan memasuki sektor baru yang menjanjikan, yakni perdagangan besar alat laboratorium, alat farmasi, dan alat kedokteran. Langkah ini adalah bagian dari ekspansi yang cermat setelah melalui studi kelayakan yang matang, untuk merambah pasar yang terus berkembang dalam industri kesehatan.
CINT menyadari bahwa kebutuhan akan produk furnitur penunjang kesehatan, seperti ranjang rumah sakit dan meja makan pasien, terus meningkat, terutama di tengah semakin meningkatnya perhatian terhadap kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Melalui penambahan kegiatan usaha ini, CINT tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan, tetapi juga mengisi celah pasar yang selama ini dikuasai oleh produk impor. Sesuai dengan program pemerintah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, perusahaan ini melihat peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sebagian besar masih bergantung pada produk impor di sektor kesehatan.
Keputusan ini telah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi CINT di pasar domestik.
Sebagai contoh, produk yang akan diproduksi oleh CINT meliputi ranjang rumah sakit manual dan elektrik, tiang infus, meja makan pasien, serta peralatan medis lainnya yang banyak digunakan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Menurut Direktur Sales Marketing CINT Susanto, penambahan segmen produk kesehatan ini sangat relevan dengan kondisi pasar yang saat ini masih terus berkembang, dengan prospek yang semakin cerah di masa depan.
“Tantangan dan peluang ada dalam waktu yang bersamaan. Kami melihat permintaan yang terus meningkat dan dapat menawarkan solusi lokal yang kualitasnya tak kalah dengan produk impor,” ujar Susanto dalam keterangannya.
Salah satu keuntungan besar bagi CINT dengan merambah sektor ini adalah kemandirian dalam produksi dan pemasaran.
Direktur Chitose Internasional R Nurwulan Kusumawati, menjelaskan bahwa perusahaan telah memiliki kapasitas produksi untuk segmen alat kesehatan tersebut, sehingga mereka tidak lagi perlu bergantung pada pihak ketiga untuk mendistribusikan produk. Dengan begitu, CINT dapat mengoptimalkan keuntungan yang lebih tinggi melalui penjualan langsung. Selain itu, karena bisnis ini dikerjakan dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, CINT tidak memerlukan investasi tambahan dalam bentuk pembelian mesin atau fasilitas baru.
Tahun ini, CINT menyiapkan belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp2,9 miliar, yang sedikit lebih tinggi dari capex tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,5 miliar. Belanja modal yang relatif stabil ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati, dengan lebih banyak fokus pada pemanfaatan aset yang sudah ada dan pemeliharaan operasional rutin. Investasi besar yang lebih banyak dilakukan di sektor lain tidak direncanakan untuk saat ini. Namun, meskipun CINT menggunakan dana internal sebagai sumber pendanaan utama, mereka tetap membuka kemungkinan untuk mengambil pinjaman perbankan jika diperlukan untuk mempercepat ekspansi atau pengembangan usaha di masa depan.
Secara keseluruhan, ekspansi CINT ke sektor alat kesehatan ini menunjukkan langkah perusahaan yang visioner dalam merespons kebutuhan pasar sekaligus mendukung kebijakan pemerintah. Dengan sinergi antara produk unggulan mereka dan tingginya permintaan pasar domestik untuk alat kesehatan, CINT berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun mendatang.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.