Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Pekan ini Alami Peningkatan 0,75 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Pekan ini Alami Peningkatan 0,75 Persen

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan data perdagangan pada pekan ini periode 23 - 27 Desember 2024 mayoritas mencatatkan performa positif. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sepekan.

"Sebesar 27,15 persen menjadi 24,40 miliar lembar saham dari 19,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya," ujar dia dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 28 Desember 2024.

Di sisi lain, Kautsar menyampaikan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen. "IHSG pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen menjadi berada pada level 7.036,571 dari 6.983,865 pada pekan lalu," katanya.

Tak hanya itu, peningkatan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,60 persen menjadi Rp12.264 triliun dari Rp12.191 triliun pada sepekan sebelumnya. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 10,48 persen menjadi 970 ribu kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

"Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 13,13 persen menjadi Rp10,64 triliun dari Rp12,25 triliun pada pekan sebelumnya," jelas dia.

Kautsar melanjutkan, investor asing pada Jumat, 27 Desember 2024, mencatatkan nilai beli bersih Rp759,38 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp15,97 triliun sepanjang tahun 2024.

Wall Street Ditutup Merah

Di Amerika, Wall Street menutup pekan dengan catatan suram, di mana ketiga indeks utama mencatat penurunan pada Jumat waktu Amerika atau Sabtu dini hari WIB. Penurunan ini terjadi secara luas, bahkan saham teknologi dan pertumbuhan yang sebelumnya mendorong pasar ikut terseret dalam aksi jual.

Dilansir dari Reuters di Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2024, Dow Jones Industrial Average menghentikan reli lima sesi berturut-turut yang sebelumnya menghapus penurunan 10 sesi, yang terburuk sejak 1974. Indeks Dow turun 333,59 poin atau 0,77 persen ke 42.992,21. Sementara itu, S&P 500 melemah 66,75 poin atau 1,11 persen ke 5.970,84, dan Nasdaq Composite terjun 298,33 poin atau 1,49 persen ke 19.722,03.

Wakil Presiden Strategi Investasi di Glenmede, Michael Reynolds, mengatakan aksi jual yang terjadi mencerminkan profit taking atau aksi ambil untung secara luas. Menurutnya, setelah lebih dari dua tahun berada dalam pasar bullish yang kuat, tidak mengherankan jika investor mulai merealisasikan keuntungan mereka dan menyeimbangkan kembali portofolio menjelang tahun baru.

Sebagai bukti kuat dari aksi ambil untung, 45 saham dengan performa terbaik di S&P 500 sepanjang tahun ini semuanya berakhir lebih rendah pada Jumat. Penurunan ini juga mengganggu pola musiman Santa Claus Rally, di mana saham biasanya menguat selama lima sesi terakhir Desember dan dua sesi pertama Januari. Sejak 1969, S&P 500 secara rata-rata naik 1,3 persen pada periode ini.

Sinyal melemahnya momentum mulai terlihat pada Kamis, saat S&P 500 dan Nasdaq membukukan penurunan kecil setelah serangkaian sesi kenaikan. Kenaikan imbal hasil obligasi AS juga menjadi perhatian investor.

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan lebih pada sesi sebelumnya dan tetap mendekati level tersebut pada Jumat, berada di 4,63 persen.

Imbal hasil yang lebih tinggi dianggap membebani saham pertumbuhan, terutama kelompok teknologi besar yang dikenal sebagai Magnificent Seven.

Saham-saham ini, yang menjadi pendorong utama reli pasar tahun 2024, ikut terseret dalam aksi jual. Tesla memimpin penurunan dengan anjlok 5 persen, sementara Nvidia melemah 2,1 persen, dan Alphabet, Amazon, serta Microsoft masing-masing turun lebih dari 1,5 persen.

Reynolds menambahkan, kenaikan biaya modal akibat peningkatan suku bunga membuat investor mempertimbangkan ulang valuasi saham teknologi besar. Beberapa mungkin mulai mencari alternatif dengan valuasi yang lebih menarik.

Sebelas sektor utama di S&P 500 semuanya mencatat penurunan. Sektor konsumsi diskresioner, teknologi informasi, dan layanan komunikasi menjadi yang paling buruk performanya, turun antara 1,1 persen hingga 1,9 persen.

Meski demikian, ketiga indeks utama masih mencatat kenaikan mingguan. S&P 500 menguat 0,7 persen, Dow Jones naik 0,36 persen, dan Nasdaq meningkat 0,75 persen selama pekan ini.

Namun, tidak semua saham tertekan. Amedisys melonjak 4,7 persen, kenaikan terbaiknya sejak 1 Juli, setelah memperpanjang batas waktu untuk merger senilai USD3,3 miliar dengan UnitedHealth. Saham Lamb Weston juga naik 2,6 persen setelah laporan menunjukkan investor aktivis Jana Partners mendorong perubahan di dewan direksi pembuat kentang goreng ini.

Volume perdagangan selama pekan liburan ini lebih rendah dibanding rata-rata enam bulan terakhir dan diperkirakan tetap sepi hingga 6 Januari. Fokus utama berikutnya bagi pasar adalah laporan ketenagakerjaan Desember yang akan dirilis pada 10 Januari.(*)