Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Tunda Right Issue, TOWR Ambil Langkah ini

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 27 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Tunda Right Issue, TOWR Ambil Langkah ini

KABARBURSA.COM - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) resmi menunda pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue yang kini tengah dalam proses memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sekretaris Perusahaan Monalisa Irawan, dalam keterbukaan informasi, Jumat, 27 Desember 2024, mengatakan penundaan tersebut tidak lepas dari perkembangan makro ekonomi dan pasar.

"Termasuk pergerakan harga saham Perseroan, serta mempertimbangkan kebutuhan internal perusahaan," ujar dia.

Irawan menerangkan, Perseroan akan mengkaji ulang struktur rights issue (termasuk total peningkatan modal dan harga penawaran per saham) agar lebih sesuai dengan perkembangan ekonomi dan pasar saat ini.

Dia mengatakan, seluruh aksi korporasi yang ke depannya dilakukan oleh Perseroan akan dijalankan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku.

"Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, TOWR mengumumkan rencana untuk melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Dalam rencana ini, perusahaan berencana menerbitkan hingga 5 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900 per saham, yang diperkirakan dapat mengumpulkan dana sekitar Rp4,5 triliun.

Pelaksanaan PMHMETD ini akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan.

Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk pembayaran pinjaman dan keperluan modal kerja perusahaan serta untuk PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak perusahaan yang dimiliki 99 persen oleh Sarana Menara Nusantara. Penentuan pinjaman yang akan dibayar dari Sarana Menara Nusantara dan/atau Protelindo akan dilakukan kemudian.

Pemegang saham yang tidak memanfaatkan haknya dalam PMHMETD ini akan menghadapi potensi dilusi kepemilikan, yang diperkirakan maksimum sebesar 9,12 persen atau 8,93 persen jika memperhitungkan saham treasury.

Mengintip Besaran Cuan yang Diberikan TOWR Saat Pembayaran Dividen Interim

Di sisi lain, TOWR mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk tahun buku 2024. Dividen tunai ini ditetapkan sebesar Rp6 per saham, dan merupakan bagian dari kebijakan distribusi keuntungan yang telah mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan serta prospek bisnis ke depan.

Sekretaris Perusahaan TOWR Monalisa Irawan, dalam keterangan resminya, Senin, 23 Desember 2024, mengungkapkan bahwa keputusan ini telah mendapat persetujuan bulat dari Dewan Komisaris dan berlaku mulai 23 Desember 2024.

Proses pembayaran dividen salah satu emiten menara terkemuka di Indonesia dan bagian dari Grup Djarum ini dijadwalkan dilakukan pada 22 Januari 2025, dengan pemegang saham yang tercatat pada tanggal 8 Januari 2025 berhak menerima dividen ini.

Menurut jadwal, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung pada 6 Januari 2025, sementara ex dividen di pasar reguler akan jatuh pada 7 Januari 2025.

Dengan total jumlah saham yang tercatat sebanyak 51,01 miliar per November 2024, total alokasi dividen mencapai Rp306 miliar. Alokasi ini diambil dari laba bersih yang hingga September 2024 telah mencapai Rp2,44 triliun, mengalami sedikit kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,42 triliun.

Pendapatan TOWR juga menunjukkan performa positif, tumbuh dari Rp8,71 triliun pada September 2023 menjadi Rp9,44 triliun pada periode yang sama tahun ini. Meski demikian, laba per saham dasar tercatat mengalami penurunan dari Rp51 menjadi Rp 50 per saham.

Kinerja solid ini mencerminkan stabilitas operasional TOWR yang terus memperluas jaringan bisnisnya di sektor menara telekomunikasi. Monalisa menegaskan bahwa pembagian dividen tidak akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban krediturnya ataupun keberlanjutan kegiatan usaha. Langkah ini juga sesuai dengan aturan yang memastikan kekayaan bersih perusahaan tetap lebih besar dari modal ditempatkan, disetor, dan cadangan wajib.

Kabar positif mengenai dividen tersebut turut berdampak pada pergerakan saham TOWR di bursa. Pada penutupan perdagangan Senin, 23 Desember 2024, saham TOWR mencatat penguatan sebesar 0,82 persen, naik 5 poin menjadi Rp615 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 454.128 saham dalam 3.384 transaksi.

Langkah pembagian dividen ini menjadi bukti komitmen TOWR dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya, sekaligus mempertegas posisinya sebagai pemain kunci di sektor menara telekomunikasi yang terus berkembang di Indonesia.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.