KABARBURSA.COM - Pembagian dividen interim PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) sudah semakin dekat. Hari ini adalah terakhir kali jadwal cum date dividen, yang menentukan apakah investor akan mendapatkan keuntungan dari perseroan.
ADRO telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2024 senilai USD200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun. Keputusan ini didasarkan pada kinerja perusahaan yang solid, dengan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai USD1,18 miliar hingga 30 September 2024.
Pembagian dividen ini setara dengan Rp105 per saham, menggunakan asumsi kurs Rp16.146 per dolar AS, yang mencerminkan komitmen ADRO untuk terus memberikan imbal hasil menarik kepada para investornya.
Pembagian dividen interim akan dilakukan berdasarkan jadwal penting yang meliputi cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 27 Desember 2024, serta ex date pada 30 Desember 2024. Bagi investor yang ingin mendapatkan hak dividen ini, mereka perlu membeli saham ADRO sebelum cum date dan memegangnya setidaknya sampai ex date.
Daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen akan ditentukan pada 2 Januari 2025, dengan pembayaran dijadwalkan pada 15 Januari 2025.
Saham ADRO pada perdagangan 24 Desember tercatat melemah sebesar 1,18 persen ke level Rp2.510 per lembar. Dengan harga tersebut, yield dividen interim yang ditawarkan mencapai 4,2 persen, memberikan nilai tambah signifikan bagi investor dalam kondisi pasar yang penuh tantangan.
Analis dari Macquarie telah meningkatkan peringkat saham ADRO menjadi netral dengan target harga baru Rp2.500, naik dari sebelumnya Rp2.000. Revisi ini mencerminkan perubahan proyeksi yang mempertimbangkan dampak dari pembagian dividen, kepemilikan saham di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), serta estimasi capex perusahaan. Namun, proyeksi ini belum memasukkan potensi dari proyek energi hijau ADRO, yang masih berada dalam tahap awal.
Meskipun ADRO terus berupaya mengembangkan proyek energi hijau untuk mendiversifikasi portofolionya, fluktuasi harga dan volume batu bara metalurgi tetap menjadi risiko signifikan terhadap proyeksi kinerja masa depan. Penundaan dalam realisasi proyek energi hijau juga berpotensi menekan ekspektasi pasar terhadap emiten ini.
Namun, dengan strategi pembagian keuntungan yang konsisten, termasuk dividen final tambahan sebesar Rp41,7 triliun atau Rp1.358,18 per saham yang diberikan pada tahun buku 2023, ADRO memperlihatkan komitmennya untuk menjaga kepercayaan investor.
Dividen interim ini menjadi salah satu katalis utama yang menopang daya tarik saham ADRO, di samping proyeksi pertumbuhan dari inisiatif energi terbarukan di masa depan. Keputusan ADRO untuk membagikan dividen pada tingkat yang kompetitif menegaskan posisi kuat perusahaan sebagai salah satu pemimpin sektor energi di Indonesia.
Dengan pendekatan strategis dan berorientasi pada pemegang saham, ADRO berpeluang terus mencatatkan kinerja positif sekaligus membuka jalan bagi ekspansi ke arah bisnis yang lebih berkelanjutan.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.