Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Trimegah Sekuritas (TRIM) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp303,2 Miliar

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Trimegah Sekuritas (TRIM) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp303,2 Miliar

KABARBURSA.COM - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahun 2025 sebesar Rp303,2 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I TRIM senilai Rp1,1 triliun.

Dalam keterangan yang diunggah perseroan, penerbitan obligasi itu dijamin secara kesanggupan penuh Rp145,62 miliar serta kesanggupan terbaik sebanyak-banyaknya sebesar Rp157,57 miliar.

Adapun obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yaitu Seri A dan Seri B yang masing-masing ditawarkan sebesar seratus persen dari jumlah pokok obligasi.

"Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI)," tulis manajemen dikutip, Kamis, 26 Desember 2024.

Nantinya, obligasi itu bisa memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki. Untuk Seri A sebesar Rp250,71 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,70 persen per tahun, berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Sementara Seri B senilai Rp52,48 miliar sebesar 8,80 persen per tahun, berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.

Manajemen TRIM menyampaikan, bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi. Ini berarti bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 15 April 2025.

"Sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal

25 Januari 2026 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 15 Januari 2028 untuk Obligasi Seri B. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo," tulis manajemen.

Di sisi lain, manajemen juga menyampaikan jika dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Sekitar 70 persen akan digunakan untuk kebutuhan warehousing Perseroan. Sementara sekitar 30 peree akan digunakan untuk pembiayaan marjin Perseroan.

Kinerja Keuangan TRIM

Mengutip data Stockbit, emiten yang bergerak di jasa keuangan ini menunjukkan performa keuangan yang stabil sepanjang 2024, meskipun tantangan ekonomi global masih membayangi. Berdasarkan laporan hingga kuartal ketiga 2024, TRIM mencatatkan laba bersih sebesar Rp68 miliar, meningkat signifikan dibandingkan Rp40 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Pada tahun ini TRIM mencatatkan tren positif dengan laba bersih mencapai Rp40 miliar, naik dibandingkan Rp19 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Kuartal kedua melanjutkan tren tersebut dengan mencatatkan laba Rp43 miliar, lebih tinggi dari Rp40 miliar di tahun sebelumnya. Puncaknya terjadi pada kuartal ketiga 2024, ketika laba bersih melonjak menjadi Rp68 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.

Secara tahunan (annualised), TRIM diproyeksikan mencatatkan laba bersih Rp202 miliar pada akhir 2024, naik dari Rp162 miliar di 2023. Total laba bersih 12 bulan terakhir (trailing twelve months atau TTM) juga mencerminkan kinerja positif sebesar Rp215 miliar, jauh di atas capaian tahun-tahun sebelumnya.

Pendapatan TRIM terus mencerminkan potensi pertumbuhan yang stabil. Dengan market capitalization (kapitalisasi pasar) sebesar Rp2,602 miliar dan enterprise value Rp4,218 miliar, valuasi perusahaan menunjukkan optimisme pasar terhadap kinerja TRIM di masa mendatang.

Jumlah saham beredar TRIM mencapai 7,11 miliar lembar, memberikan gambaran bahwa emiten ini memiliki landasan yang kuat untuk terus meningkatkan daya saing di industri jasa keuangan.

Sementara untuk rasio PE (price-to-earnings) TRIM tercatat sebesar 12,86 berdasarkan laba tahunan, sedikit lebih tinggi dari rasio PE trailing twelve months (TTM) sebesar 12,10.

Angka ini mengindikasikan valuasi yang kompetitif dibandingkan dengan median rasio PE TTM Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di level 6,93. Kesenjangan ini menunjukkan ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan laba TRIM yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata emiten lain.

Earnings yield TRIM berada pada level 8,26 persen, memberikan sinyal positif bagi investor mengenai potensi keuntungan dari sisi pendapatan bersih. Sementara itu, rasio harga terhadap penjualan (price-to-sales TTM) tercatat sebesar 3,17, mencerminkan bahwa valuasi saham relatif tinggi dibandingkan pendapatan perusahaan.

Rasio harga terhadap nilai buku (price-to-book value) TRIM saat ini berada di angka 1,90. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham TRIM diperdagangkan di atas nilai aset bersihnya, yang menjadi sinyal kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan.

Namun, tantangan muncul pada rasio harga terhadap arus kas (price-to-cashflow TTM) yang mencatat angka negatif sebesar -13,46, begitu pula dengan rasio harga terhadap arus kas bebas (price-to-free cashflow TTM) sebesar -12,74. Angka negatif ini menunjukkan adanya tekanan pada efisiensi operasional dan arus kas perusahaan.

Dari sisi enterprise value (EV), rasio EV terhadap EBIT TRIM tercatat sebesar 12,22, sementara EV terhadap EBITDAberada di angka 11,62. Rasio ini mencerminkan valuasi perusahaan yang masih dalam batas wajar, meskipun beban operasional menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.

Rasio PEG (price/earnings to growth) TRIM menunjukkan angka negatif -1,43, namun jika dilihat dalam horizon tiga tahun, rasio PEG mencatat angka positif 0,15. Ini mengindikasikan bahwa meskipun perusahaan menghadapi tekanan pada beberapa indikator, potensi pertumbuhan dalam jangka panjang tetap ada, terutama di tengah peluang yang muncul dari perkembangan pasar modal Indonesia.

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.