Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

CPIN Tetap Stabil Meski Saham Labil: Mantap Dukung Makan Siang Gratis

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
CPIN Tetap Stabil Meski Saham Labil: Mantap Dukung Makan Siang Gratis

KABARBURSA.COM - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, berkode saham CPIN, tampak stabil meski harga saham per Rabu, 24 Desember 2024, turun signifikan sebesar 2,47 persen atau setara dengan 120 poin dan berada di level Rp4.730 per lembar.

Saham CPIN dibuka pada level Rp4.850, harga tertinggi yang dicapai hari ini adalah Rp4.860, sementara harga terendah berada di Rp4.730. Penurunan tajam ini mencerminkan adanya volatilitas yang moderat di pasar, dengan pergerakan harga yang cukup terbatas dalam rentang sempit.

Kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp77,56 triliun, menandakan saham CPIN merupakan entitas besar dengan pengaruh signifikan di sektor terkait. Rasio harga terhadap laba (P/E ratio) berada pada level 38,21, yang menunjukkan bahwa saham ini dihargai cukup premium dibandingkan dengan laba per sahamnya. Ini bisa mencerminkan ekspektasi investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Begitu pula dengan tingkat imbal hasil dividen (dividend yield) sebesar 2,75 persen, memberikan tambahan nilai bagi para pemegang saham. Sementara itu, dalam cakupan satu tahun, harga saham ini sempat mencapai puncaknya di Rp5.650 dan mengalami titik terendah pada Rp4.410. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa pasar telah memberikan respons beragam terhadap kinerja perusahaan sepanjang tahun.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, saham CPIN dapat menarik bagi investor yang mencari peluang dalam perusahaan dengan skala besar dan prospek pertumbuhan menarik, meskipun harus tetap memperhatikan volatilitas dan valuasi yang cukup tinggi. Pendekatan analisis yang komprehensif, mencakup fundamental dan pergerakan harga, akan sangat penting dalam mengambil keputusan investasi.

Program Makan Bergizi Gratis

Sektor perunggasan, yang menjadi fokus produksi CPIN, diprediksi akan tetap menunjukkan kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini didorong oleh berbagai faktor strategis, termasuk implementasi program makan bergizi gratis dan stabilisasi harga. Program yang didukung penuh oleh pemerintah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan permintaan daging ayam. Selain itu, langkah ini dinilai efektif untuk mengatasi tantangan oversupply yang selama ini menjadi isu utama dalam industri perunggasan.

Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, program makan bergizi gratis memiliki potensi besar untuk meningkatkan harga anak ayam umur sehari (DOC) dan ayam hidup (livebird). Dengan meningkatnya permintaan, mekanisme pasar akan mendorong stabilisasi harga, sehingga memberikan manfaat langsung bagi para peternak dan emiten sektor ini. Tidak hanya itu, program ini juga diharapkan menciptakan rantai pasok yang lebih sehat, dengan permintaan yang seimbang terhadap pasokan.

Program swasembada pangan juga menjadi katalis positif bagi industri perunggasan. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional diyakini dapat membantu stabilisasi harga pakan, yang merupakan salah satu komponen biaya produksi terbesar dalam bisnis perunggasan. Hal ini, pada gilirannya, akan menekan biaya produksi dan membuka peluang peningkatan margin keuntungan bagi emiten.

Namun, prospek positif ini tidak terlepas dari tantangan. Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi harga komoditas, termasuk pakan ternak.

Nafan Aji, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, menekankan bahwa fluktuasi harga pakan ternak harus tetap diwaspadai. Jika kenaikan harga komoditas dapat dikelola secara moderat, emiten diharapkan tetap mampu menjaga efisiensi biaya produksi mereka. Di sisi lain, potensi pelemahan daya beli masyarakat juga menjadi faktor risiko yang dapat menekan permintaan daging ayam.

Meski demikian, tren perbaikan harga diperkirakan akan terus berlanjut pada 2025.

Sementara itu, Victor Stefano, analis BRI Danareksa Sekuritas, mencatat bahwa kelebihan pasokan daging ayam yang sempat mencapai 600.000 ekor (22 persen dari total produksi 2,8 juta ekor) pada tahun 2024 diprediksi akan menurun menjadi 397.000 ekor (14 persen). Penurunan oversupply ini menjadi sinyal positif bagi stabilitas harga DOC dan livebird, yang dapat memberikan ruang bagi emiten untuk meningkatkan performa keuangan mereka.

Secara keseluruhan, sektor perunggasan berada pada jalur yang menjanjikan untuk terus tumbuh pada 2025. Dukungan kebijakan pemerintah, stabilisasi pasokan dan permintaan, serta potensi peningkatan harga menjadi faktor kunci yang memberikan optimisme bagi pelaku industri. Kendati demikian, pengelolaan risiko tetap menjadi prioritas agar sektor ini mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Laba Masih Lesu

CPIN tengah menghadapi tantangan berat sepanjang tahun 2024, dengan penurunan laba dan tekanan pada harga sahamnya. Meski demikian, program makan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintahan baru, memberikan harapan tersendiri bagi prospek perusahaan dalam jangka panjang.

Pada laporan keuangan kuartal III/2024, CPIN mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,38 triliun, turun 10,79 persen secara tahunan (YoY). Penurunan ini disebabkan oleh lonjakan beban pokok penjualan yang mencapai 6,28 persen YoY menjadi Rp42,74 triliun.

Beban tersebut membayangi kenaikan penjualan neto CPIN sebesar 5,49 persen YoY, yang tercatat mencapai Rp49,71 triliun. Kenaikan pendapatan tidak cukup untuk menahan tekanan pada profitabilitas, menunjukkan tantangan efisiensi yang harus segera diatasi perusahaan.

Mengacu pada konsensus analis dari Bloomberg, yang dikuprospek CPIN masih mendapat kepercayaan positif dari pelaku pasar. Dari total analisis, 15 sekuritas memberikan rekomendasi beli, sementara tiga sekuritas menyarankan hold, dan hanya dua yang merekomendasikan sell. Dalam pandangan mereka, target harga saham CPIN dipatok pada rata-rata Rp5.733,33 untuk 12 bulan mendatang, memberikan ruang kenaikan signifikan dari posisi saat ini.

Selain itu, sentimen positif berpotensi datang dari kebijakan pemerintah yang tengah memperluas akses gizi masyarakat, termasuk program makan bergizi gratis. CPIN, sebagai salah satu pemain utama di sektor agribisnis dengan produk unggulan seperti pakan ternak, ayam potong, dan makanan olahan, diproyeksikan akan memperoleh manfaat dari peningkatan permintaan tersebut. Kebijakan ini tidak hanya berpotensi mendorong volume penjualan tetapi juga menguatkan posisi CPIN sebagai mitra strategis dalam rantai pasok pangan nasional.

Dalam menghadapi tantangan keuangan, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah efisiensi yang lebih efektif serta memanfaatkan momentum dari potensi peningkatan permintaan domestik. Dengan fundamental bisnis yang kuat dan prospek cerah dari kebijakan pemerintah, CPIN memiliki peluang besar untuk kembali mencatatkan kinerja gemilang di masa mendatang.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.