Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pengunjung Pantai Ancol Melonjak, PJAA Siapkan Kejutan di 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Pengunjung Pantai Ancol Melonjak, PJAA Siapkan Kejutan di 2025

KABARBURSA.COM - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui berbagai upaya di tahun 2025. Hingga September 2024, kinerja perseroan mengalami penurunan, dengan laba yang dibukukan anjlok sebesar 41 persen menjadi Rp100,59 miliar.

Direktur Utama PJAA, Winarto, menjelaskan bahwa manajemen akan melakukan berbagai inovasi di tahun 2025, termasuk renovasi cottage, penerapan sistem sentral parkir, penyediaan depo MRT, serta strategi dynamic pricing.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kondisi keuangan perseroan dapat pulih, dengan perolehan laba bersih yang meningkat pada tahun depan.

"Kami juga telah menyiapkan alat produksi baru berupa robot yang didatangkan dari Amerika dan China," kata Winarto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 25 Desember 2025.

Dalam laporannya, Winarto menyebutkan bahwa hingga September 2024, terjadi peningkatan jumlah pengunjung di wahana favorit, seperti pantai yang mencatat jumlah pengunjung sebesar 7,5 juta orang, diikuti oleh Dufan dengan 1,6 juta pengunjung.

Konten baru, seperti satwa Alpaca, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, khususnya di Samudra Ancol.

Untuk proyek MRT, perusahaan telah menjalin kerja sama terkait pembuangan tanah galian. PJAA menyediakan tempat pembuangan, sementara pihak MRT bertanggung jawab atas proses penggalian dan pengangkutan tanah hingga ke lokasi yang telah disediakan.

Kinerja Keuangan PJAA

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat penurunan laba bersih pada kuartal ketiga 2024 sebesar Rp 100,6 miliar, turun signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 170,8 miliar. Penurunan ini setara dengan laba bersih per saham sebesar Rp 62,87 per lembar.

Pendapatan PJAA selama sembilan bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp 881,4 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 902,6 miliar, atau turun 2,3 persen. Laba kotor turun 10,9 persen menjadi Rp 438,3 miliar dari sebelumnya Rp 491,9 miliar, dengan margin laba kotor mencapai 49,7 persen. EBITDA tercatat sebesar Rp 335,4 miliar, turun 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Margin EBITDA berada pada level 38,1 persen, sementara margin laba bersih hanya sebesar 11,4 persen.

Jika dibandingkan secara kuartalan, laba bersih PJAA pada kuartal ketiga 2024 mengalami penurunan sebesar 12,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dari Rp 59,8 miliar menjadi Rp 100,6 miliar. Pendapatan kuartalan juga menunjukkan pertumbuhan tipis sebesar 0,4 persen, dari Rp 568,0 miliar pada kuartal kedua 2024 menjadi Rp 881,4 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, total aset PJAA hingga akhir kuartal ketiga 2024 tercatat sebesar Rp 3,63 triliun. Posisi kas perusahaan mencapai Rp 269 miliar, sementara total utang jangka pendek dan panjang masing-masing sebesar Rp 386,7 miliar dan Rp 1,52 triliun. Total ekuitas perusahaan berada di level Rp 1,72 triliun.

Dalam rasio keuangan, nilai buku per saham (BVPS) tercatat sebesar Rp 1.073,11, sementara price-to-book value (PBV) berada di level 0,58 kali. Price-to-earnings ratio (PER) tercatat sebesar 9,94 kali, mencerminkan penilaian yang relatif murah di pasar. Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) masing-masing berada pada level 5,86 persen dan 2,77 persen.

Meskipun menghadapi tantangan, PJAA tetap berupaya menjaga kestabilan operasional dan keuangan. Rasio utang terhadap ekuitas tercatat sebesar 1,11 kali, dengan rasio utang terhadap EBITDA mencapai 5,70 kali. Sementara itu, EBITDA mampu menutupi beban bunga dengan rasio 4,39 kali.

Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1 triliun dan harga saham terakhir di level Rp 625 per lembar, manajemen PJAA optimis dapat memperbaiki kinerja pada kuartal mendatang melalui berbagai strategi, termasuk optimalisasi operasional dan efisiensi biaya.

Performa Saham PJAA

Harga saham PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menguat tipis pada penutupan perdagangan Selasa, 24 Desember 2024, naik sebesar Rp 5 atau 0,91 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 550. Saham PJAA ditutup di level Rp 555, mencerminkan tren positif meski pergerakan harga masih terbatas.

Pada perdagangan hari ini, saham PJAA dibuka di level Rp 550, sesuai dengan harga penutupan hari sebelumnya. Sepanjang sesi, harga saham sempat menyentuh titik tertinggi di level Rp 560 dan terendah di Rp 545. Total volume perdagangan tercatat sebanyak 99.000 lot, dengan nilai transaksi mencapai Rp 54,3 miliar.

Rata-rata harga perdagangan saham PJAA berada di level Rp 548, sedikit di bawah harga penutupan. Jika dilihat dari data perdagangan, harga saham berada jauh dari Auto Rejection Atas (ARA) di Rp 685 dan Auto Rejection Bawah (ARB) di Rp 414, mencerminkan volatilitas yang terkendali.

Volume perdagangan hari ini masih di bawah rata-rata volume harian sebesar 204.542 lot, menunjukkan aktivitas pasar yang relatif stabil. Meski demikian, kenaikan harga saham PJAA menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar yang terus memantau kinerja perusahaan, terutama setelah laporan keuangan kuartal ketiga menunjukkan penurunan laba bersih sebesar 41,1 persen secara tahunan. (*)