KABARBURSA.COM - Edwin Cheah Yew Hong, Presiden Direktur PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau Mr DIY, melakukan transaksi penjualan dan pembelian pada saham MDIY pada Kamis, 19 Desember 2024 lalu. Aksi ini diikuti oleh Komisaris Darwin Cyril Noerhadi.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Jumat, 24 Desember 2024, Edwin menjual sebanyak 4.534.200 saham dengan harga Rp1.735 per saham. Sebelum transaksi ini, Edwin memiliki 49.876.000 saham atau setara dengan 0,198 persen dari total saham yang beredar.
"Setelah transaksi, kepemilikannya berkurang menjadi 45.341.800 saham, setara dengan 0,18 persen," ujar Direktur MDIY Rika Juniaty Tanzil, dalam keterangan tertulisnya.
Hal itu berarti Edwin memperoleh Rp7,86 miliar dari hasil penjualan saham tersebut. Rika menambahkan, tujuan divestasi ini adalah untuk meningkatkan partisipasi publik dalam kepemilikan saham Daya Intiguna Yasa.
Pada hari yang sama, Darwin, komisaris bukan pengendali Mr DIY, turut melakukan divestasi saham. Darwin menjual 52.144.000 saham dengan harga transaksi Rp1.735 per saham.
Sebelum transaksi, Darwin memiliki 573.584.000 saham atau 2,28 persen dari total saham yang beredar. Setelah transaksi, kepemilikan sahamnya berkurang menjadi 521.440.000 saham, setara dengan 2,07 persen. Hasil akhir menunjukkan bahwa Darwin memperoleh Rp90,47 miliar dari penjualan sahamnya.
"Transaksi ini juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi publik, sejalan dengan strategi perseroan dalam memperluas basis investor ritel di pasar modal," jelas Rika.
Menariknya, Edwin juga tercatat melakukan aksi pembelian saham pada tanggal yang sama. Edwin membeli 60.000 saham dengan harga transaksi berkisar antara Rp1.680 hingga Rp1.700 per saham.
Dari transaksi tersebut, dapat diketahui bahwa Edwin mengeluarkan uang antara Rp100 juta hingga Rp102 juta untuk pembelian 60.000 saham tersebut.
Sebelum transaksi pembelian, Edwin memiliki 45.341.800 saham atau 0,18 persen. Setelah transaksi, jumlah kepemilikannya bertambah menjadi 45.461.800 saham, namun tetap berada pada persentase yang sama sebesar 0,18 persen karena skala transaksi yang relatif kecil dibandingkan total saham beredar.
"Aksi pembelian ini bertujuan untuk keperluan investasi," ungkap Rika, sebagaimana dinyatakan dalam laporan keterbukaan informasi.
Pada Kamis, 19 Desember 2024, MDIY resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Usai IPO, perusahaan mengatakan memiliki sejumlah strategi usai meningkatkan kinerjanya di bursa saham.
Presiden Direktur MDIY mengatakan pihaknya percaya bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan efisien, perseroan akan mampu menjadi solusi utama bagi keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, tentunya dengan harga yang terjangkau.
Edwin menekankan bahwa fokus perusahaan bukan hanya pada satu segmen masyarakat, akan tetapi juga pada menciptakan akses yang lebih luas bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan terus meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan, MDIY siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar ritel non-grocery, terutama di sektor peralatan rumah tangga,” kata Edwin usai IPO pada Kamis, 19 Desember 2024.
Salah satu kekuatan utama MDIY adalah strategi operasional yang efisien dan adaptif. Perseroan mengkonsolidasikan pesanan dalam jumlah besar dari seluruh jaringan toko, sehingga mampu mencapai skala ekonomi yang signifikan.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif, sekaligus menjaga margin keuntungan yang sehat.
Di sisi lain, perseroan juga mengoptimalkan pengelolaan melalui manajemen pasokan produk. Juga, terus mendorong ekspansi yang berkelanjutan dengan menjangkau daerah-daerah baru, termasuk kota-kota kecil, secara merata.
Strategi ini bertujuan untuk mendekatkan produk-produk MR. D.I.Y. kepada lebih banyak pelanggan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan mendukung pertumbuhan yang dinamis seiring meningkatnya permintaan dan ekspansi jaringan toko MR. D.I.Y. ke berbagai wilayah.
Upayan-upaya tersebut dampaknya sangat terlihat pada pertumbuhan pendapatan perusahaan selama periode 2021 hingga 2023, yang meningkat dengan CAGR 109 persen, dari Rp 894 miliar menjadi Rp 3,9 triliun.
Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan berbalik dari rugi Rp 80 miliar menjadi laba sebesar Rp 353 miliar. Pada semester pertama tahun ini, MR. D.I.Y. Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp 3,21 triliun, naik 93 persen secara year-on-year (YoY), dengan laba bersih Rp532 miliar, meningkat 228 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun MDIY menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebesar Rp 1.650 per lembar saham. MDIY menerbitkan 2.519.039.400 saham yang berasal dari portepel.
Jumlah tersebut mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO, yang terdiri dari 1 perse saham baru yang diterbitkan oleh MDIY dan 9 persen saham milik Azara Alpina Sdn. Bhd. selaku pemegang saham penjual. Dengan demikian, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp 4,15 triliun.
Sebagaimana disampaikan dalam prospektus, dana yang dikumpulkan MDIY dari IPO ini akan difokuskan untuk mendukung pembukaan toko-toko baru serta memperluas jaringan guna semakin memperkuat kehadiran MDIY di pasar ritel domestik.
Selain itu, dana juga akan digunakan sebagai modal kerja operasional guna memastikan kelancaran operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. (*)