KABARBURSA.COM - Emiten properti dan real estate, PT Metro Realty Tbk (MTSM), berencana meminang sebuah rumah sakit. Ini menjadi aksi korporasi terbesar bagi MTSM, di mana nilai transaksi yang digelontorkan untuk akuisisi tersebut sebesar Rp200 miliar.
Menurut keterangan resmi MTSM yang dikutip pada Rabu, 25 Desember 2024, langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk melakukan diversifikasi bisnis dan memasuki sektor kesehatan, yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang sangat menjanjikan.
Menurut Saleh Basir, Investor Relations & Business Development Manager PT Metro Realty Tbk, akuisisi ini akan didanai melalui penerbitan saham baru dalam mekanisme rights issue, yang direncanakan akan dilaksanakan pada semester kedua 2025.
Proses due diligence terhadap rumah sakit yang akan diakuisisi sudah sedang berlangsung, dan PT Metro Realty berkomitmen untuk mematuhi semua regulasi pasar modal yang berlaku dalam seluruh tahapannya. Informasi lebih lanjut mengenai harga pelaksanaan rights issue, rincian skema penerbitan saham, dan jadwal pasti pelaksanaannya akan diumumkan setelah proses due diligence selesai.
Selain sebagai sumber pendanaan untuk akuisisi, rights issue ini juga diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perusahaan. Lebih dari itu, mekanisme ini memberikan kesempatan kepada pemegang saham eksisting untuk berpartisipasi dalam perkembangan perusahaan seiring dengan pengembangan dan ekspansi bisnis baru ini.
Dengan rencana untuk masuk ke sektor kesehatan, PT Metro Realty Tbk berharap dapat memperkaya portofolio bisnisnya dan membuka peluang untuk meraih manfaat dari sektor yang sedang berkembang di Indonesia.
Pada Selasa, 25 Desember 2024, saham MTSM mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp30 atau sekitar 6,00 persen, mencapai harga Ep500 per saham. Harga pembukaan tercatat di Rp510, sementara harga tertinggi yang tercapai pada sesi perdagangan ini adalah Rp515, dengan harga terendah di Rp500.
Volume perdagangan untuk saham MTSM tercatat sebanyak 2.556 saham, menghasilkan nilai transaksi sebesar IDR 100.000.000, dengan frekuensi transaksi mencapai 58 kali.
Dari segi fundamental, perusahaan ini tidak menunjukkan laba per saham (EPS) atau laba bersih untuk periode ini, yang berarti rasio harga terhadap laba (PE ratio) juga tercatat sebagai 0. Meskipun demikian, kapitalisasi pasar MTSM berada pada angka Rp116,42 miliar, yang menempatkannya di peringkat 68 dalam kapitalisasi pasar industri terkait, serta peringkat 760 di antara seluruh perusahaan yang terdaftar di pasar saham.
Kinerja ini memberikan gambaran mengenai daya tarik investasi saham MTSM, meskipun dengan situasi yang masih terbilang baru dalam hal keuntungan perusahaan. Namun, pergerakan harga yang positif dapat menarik perhatian investor yang mencari peluang dalam sektor ini.
PT Metro Realty Tbk (MTSM), yang awalnya didirikan dengan nama PT Melawai Indah Plaza pada Februari 1980, telah mengalami evolusi yang signifikan seiring berjalannya waktu. Dimulai dengan fokus pada manajemen properti dan pengembangan real estat, perusahaan ini pertama kali memulai operasional komersialnya pada tahun 1982 di Metro Pasar Baru, Jakarta. Sejak awal, PT Metro Realty telah berkomitmen untuk menciptakan dan mengelola pusat-pusat perbelanjaan serta properti komersial lainnya yang menjadi bagian penting dari ekonomi Jakarta.
Perusahaan ini melakukan penawaran umum perdana sahamnya (IPO) pada Agustus 1992, langkah strategis yang semakin membuka peluang ekspansi dan pengembangan portofolio properti perusahaan. Setahun setelahnya, pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Metro Supermarket Realty Tbk, mencerminkan fokus baru pada pengelolaan supermarket dan pusat perbelanjaan yang semakin berkembang.
Sebagai pemain utama dalam sektor real estat dan pengelolaan properti, PT Metro Realty Tbk telah meluncurkan sejumlah proyek unggulan yang mencakup beberapa pusat perbelanjaan dan kompleks bisnis. Proyek-proyek ikonik mereka, seperti Metro Pasar Baru, Melawai Plaza, dan Metro Sunter Plaza, telah memberi kontribusi besar terhadap perkembangan kawasan di Jakarta dan sekitarnya. Masing-masing proyek ini tidak hanya menjadi tempat yang menyediakan berbagai kebutuhan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kesuksesan perusahaan dalam menciptakan ruang yang mendukung kehidupan bisnis dan sosial.
PT Metro Realty Tbk terus memperlihatkan komitmennya terhadap pengelolaan properti berkualitas tinggi dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek baru yang menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dengan pengalaman lebih dari empat dekade dan sebuah portofolio yang kaya, perusahaan ini berada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan serta meraih peluang di industri properti Indonesia yang kompetitif.
Pada tanggal 8 Januari 1992, PT Metro Realty Tbk (MTSM) melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menjadi momen penting dalam perjalanan perusahaan.
Dalam IPO tersebut, sebanyak 1.500.000 lembar saham ditawarkan kepada publik, dengan harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp5.000 per saham. Jumlah saham yang terdaftar setelah IPO mencapai 6.000.000 lembar, di mana 4.500.000 saham di antaranya merupakan saham milik pendiri perusahaan.
Dengan jumlah saham yang ditawarkan sebesar 1.500.000 lembar, maka sekitar 25 persen dari total saham perusahaan dilepas ke publik, memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam perkembangan perusahaan.
Proses IPO ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp7.500.000.000, yang tentu memberikan suntikan modal yang signifikan untuk mendukung ekspansi dan pengembangan perusahaan ke depan.
Penjamin emisi utama yang menangani IPO ini adalah PT Pentasena Arthasentosa, sementara PT Datindo Entrycom bertugas sebagai biro administrasi efek, memastikan kelancaran proses administratif dan pencatatan saham. Untuk pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia, MTSM terdaftar di papan pencatatan "Development," yang mencerminkan posisi perusahaan sebagai entitas yang sedang berkembang namun memiliki prospek yang cukup menjanjikan.(*)