KABARBURSA.COM - PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menegaskan komitmennya dalam mengembangkan serta menyediakan layanan berbasis AI guna membantu perusahaan menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
Terbaru, JAST telah mengambil langkah dengan mengintegrasikan teknologi AI dalam layanan yang disediakan, dengan fokus pada beberapa area strategis.
Pertama, adalah otomatisasi dan efisiensi bisnis. Terkait hal ini, JAST akan membantu perusahaan mengotomatisasi berbagai tugas rutin dan proses bisnis, yang memungkinkan bisnis untuk fokus pada inovasi dan pengembangan strategis.
"Layanan chatbot dan asisten virtual AI yang ditawarkan dapat merampingkan pelayanan pelanggan, mempersingkat waktu respon, dan mengurangi biaya operasional," tulis manajemen JAST dalam keterbukaan informasi dikutip di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.
Lalu ada personalisasi pengalaman pelanggan. Dalam hal ini, JAST mengembangkan platform AI yang dapat mempelajari preferensi konsumen, memberikan pengalaman yang lebih personal, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
"Solusi ini memungkinkan bisnis untuk menyediakan rekomendasi yang lebih relevan dan menawarkan pengalaman yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan individu," tulis perusahaan.
Selanjutya, ada strategi pengambilan keputusan berbasis data. Dengan kemampuan AI dalam menganalisis data dalam jumlah besar, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat.
Nantinya, JAST menyediakan solusi AI yang mendalam dalam analisis data, sehingga perusahaan dapat memprediksi tren pasar dan perilaku konsumen dengan lebih efektif.
Kemudian, ada Keamanan dan Pencegahan Penipuan. Dengan menggunakan AI untuk mendeteksi pola yang mencurigakan, JAST akan membantu perusahaan memperkuat sistem keamanan mereka dan melindungi data penting dari risiko yang dapat merugikan.
Yang terakhir, inovasi dan pengembangan produk. JAST memanfaatkan AI untuk mempercepat inovasi dalam pengembangan produk, dengan menganalisis umpan balik pelanggan dantren pasar untuk menciptakan produk yang lebih relevan.
"Teknologi AI membantu perusahaan dalam menciptakan solusi yang lebih efektif,efisien, dan memenuhi harapan pelanggan," tulis manajemen.
Sebelumnya diberitakan, JAST telah meluncurkan Omnichannel Chat yang hadir sebagai solusi yang memungkinkan bisnis memberikan pengalaman komunikasi yang lebih lancar dan terintegrasi.
Omnichannel chat adalah sistem komunikasi yang memungkinkan bisnis berinteraksi dengan pelanggan melalui berbagai saluran, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, email, telepon, atau live chat di situs web, dalam satu platform terintegrasi.
Dengan sistem ini, semua percakapan pelanggan terekam dalam satu alur yang jelas, sehingga pelanggan tidak perlu mengulang penjelasan setiap kali mereka berganti saluran komunikasi. Solusi ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang mulus bagi pelanggan sekaligus memudahkan tim customer service dalam mengelola komunikasi.
Teknologi omnichannel chat yang dikembangkan oleh JAST memungkinkan perusahaan untuk:
Lebih lanjut, dalam dunia yang semakin terhubung, pelanggan tidak hanya menginginkan layanan yang cepat, tetapi juga layanan yang personal dan mudah diakses melalui berbagai platform. Omnichannel chat membantu bisnis memenuhi harapan ini dengan:
Jasnita berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menyediakan solusi omnichannel yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus memperbaiki efisiensi bisnis.
Dengan omnichannel chat, pelanggan akan merasakan manfaat komunikasi yang lebih mudah, cepat, dan efektif, sementara perusahaan dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan secara konsisten dan efisien.
Omnichannel chat bukan hanya alat, tetapi juga strategi untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan di dunia bisnis yang semakin kompetitif. Dengan hadirnya teknologi ini, PT Jasnita Telekomindo Tbk. terus mendukung perusahaan dalam menciptakan pengalaman komunikasi yang optimal bagi pelanggan di era digital.
Jasnita Telekomindo melaporkan hasil kinerja keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024 (9M24). Meski perusahaan masih mencatat kerugian, hasil ini menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
JAST mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,3 miliar pada kuartal III 2024, jauh lebih baik dibandingkan rugi bersih sebesar Rp5,1 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Kerugian per saham setara dengan Rp1,23 per lembar saham, menandakan langkah progresif menuju perbaikan kinerja. Perbaikan ini didukung oleh peningkatan efisiensi operasional serta strategi bisnis yang lebih terarah.
Pendapatan JAST tumbuh sebesar 10,3 persen secara tahunan (yoy), dari Rp94,0 miliar pada 9M23 menjadi Rp103,7 miliar pada 9M24. Pada basis kuartalan (qoq), pendapatan kuartal III meningkat sebesar 6,1 persen dari Rp69,0 miliar pada kuartal II 2024 menjadi Rp36,3 miliar. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan JAST dalam menjaga momentum pertumbuhan di tengah persaingan industri yang ketat.
Margin kotor JAST juga mencatatkan peningkatan, mencapai 34,5 persen pada 9M24 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun, margin EBITDA turun menjadi 6,4 persen, mencerminkan tekanan pada profitabilitas operasional meskipun terjadi peningkatan pendapatan. Margin bersih tetap negatif di 1,3 persen, namun kerugian bersih yang lebih kecil menunjukkan langkah ke arah stabilitas keuangan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.