Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

SUPR Dapat Kucuran Dana Segar hingga Rp1,95 Triliun dari Bank Mizuho

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
SUPR Dapat Kucuran Dana Segar hingga Rp1,95 Triliun dari Bank Mizuho

KABARBURSA.COM - PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) telah menandatangani perubahan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mizuho Indonesia pada 20 Desember 2024.

Hartono Tanuwidjaja, Corporate Secretary SUPR, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 24 Desember 2024, menyampaikan bahwa SUPR bersama PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), PT Iforte Energi Nusantara (IEN), PT BIT Teknologi Nusantara (BIT), dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) telah sepakat untuk menambahkan IBST sebagai peminjam baru dalam perjanjian tersebut.

Berdasarkan kesepakatan, para peminjam berhak atas fasilitas pinjaman dengan rincian sebagai berikut:

  1. Pinjaman maksimum sebesar Rp1,5 triliun atau nilai setaranya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tersedia untuk Protelindo, Iforte, SUPR, dan IBST.
  2. Pinjaman maksimum sebesar Rp200 miliar atau nilai setaranya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tersedia untuk IEN.
  3. Pinjaman maksimum sebesar Rp250 miliar atau nilai setaranya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tersedia untuk BIT.

Dalam perjanjian ini, para debitur juga telah menyepakati tanggung jawab secara tanggung renteng atas seluruh kewajiban yang tercantum dalam perjanjian fasilitas tersebut. Selain itu, SUPR dan Protelindo masing-masing telah menandatangani perjanjian penanggungan perusahaan sebagai bagian dari jaminan atas pelaksanaan kewajiban.

“Struktur transaksi yang dilakukan secara kolektif dan adanya pemberian jaminan perusahaan oleh perseroan memungkinkan para peminjam untuk memperoleh pembiayaan dengan syarat dan ketentuan yang lebih menguntungkan,” ujar Hartono.

Penandatanganan perjanjian fasilitas ini dikategorikan sebagai transaksi material dan afiliasi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 17/POJK.04/2020 dan POJK 42/POJK.04/2020.

Hartono juga menegaskan bahwa perubahan fasilitas pinjaman ini tidak memiliki dampak negatif yang material terhadap operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha SUPR.

Kinerja Keuangan SUPR

SUPR membukukan laba bersih sebesar Rp743,2 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,1 persen dibandingkan dengan laba bersih yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp766,9 miliar. Meskipun mengalami penurunan, SUPR berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid dengan laba bersih per saham sebesar Rp675,61.

Secara keseluruhan, SUPR mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,37 triliun pada kuartal ketiga 2024, yang tetap stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan ini mencerminkan kinerja yang cukup stabil meskipun terdapat penurunan di beberapa pos laba lainnya.

Meskipun pendapatan dan laba kotor menunjukkan hasil yang stabil, ada penurunan signifikan pada margin laba, terutama pada laba kotor yang turun sebesar 9,1 persen secara tahunan. Margin EBITDA juga turun 18,8 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun SUPR masih mencatatkan EBITDA yang kuat di angka Rp1,3 triliun.

Meskipun laba bersih sedikit menurun, rasio laba bersih terhadap pendapatan (net margin) yang masih tinggi di level 53,1 persen menunjukkan bahwa perusahaan tetap mampu menghasilkan laba yang besar dari pendapatannya. Selain itu, perusahaan juga memiliki rasio utang yang relatif terjaga dengan Debt to Equity Ratio (DER) di angka 0,42.

Dari sisi posisi keuangan, SUPR memiliki total aset sebesar Rp 9,21 triliun dan ekuitas sebesar Rp6,46 triliun. Perusahaan juga memiliki kas yang cukup besar, yakni sebesar Rp5,1 triliun. Dengan total utang jangka pendek (S.T Debt) sebesar Rp2,07 triliun dan utang jangka panjang (L.T Debt) sebesar Rp676,8 miliar, SUPR masih berada dalam posisi keuangan yang stabil, dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah.

Meskipun terdapat penurunan laba bersih, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. tetap menunjukkan fundamental yang kuat, dengan margin yang baik dan posisi keuangan yang solid. Selain itu, perusahaan juga masih memiliki prospek yang baik untuk mempertahankan stabilitas pendapatan dan laba bersihnya di sisa tahun 2024. Perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan efisiensi operasional guna mengoptimalkan hasil dan menghadapi tantangan pasar yang ada.

Saham SUPR Disuspensi

Salah satu perusahaan infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Indonesia itu, mencatat stabilitas harga sahamnya pada perdagangan terakhir di level Rp43.875 per saham. Harga ini tidak menunjukkan perubahan dari sesi perdagangan sebelumnya.

Data menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan untuk kinerja 1 minggu, 1 bulan, maupun 3 bulan terakhir, dengan angka yang belum tercatat pada periode tersebut.

Saham SUPR saat ini memiliki notasi khusus, yang berarti efek bersifat ekuitas perusahaan berada dalam pemantauan oleh bursa. Notasi ini umumnya diterapkan untuk memberikan perhatian tambahan kepada investor atas saham tertentu, baik karena alasan tertentu terkait kinerja perusahaan atau hal lain yang relevan. (*)