KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tipis sebesar 0,05 persen atau 4 poin pada sesi pertama perdagangan Selasa, 24 Desember 2024. IHSG sesi pertama ditutup di level 7.092, setelah dibuka menguat pada posisi 7.096.
Meskipun sempat berada di zona hijau dengan level tertinggi 7.120, pasar saham tidak mampu mempertahankan momentum positif tersebut dan berakhir melemah.
Pergerakan pasar saham Indonesia pada hari ini menunjukkan adanya perbedaan kinerja antar-sektor. Sektor transportasi berhasil mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,04 persen, disusul sektor energi yang melesat 1,28 persen.
Untuk sektor kesehatan naik 1,25 persen, sektor infrastruktur yang tumbuh 0,38 persen, dan sektor properti yang mengalami kenaikan 0,34 persen.
Kendati demikian, sebagian besar sektor mencatatkan penurunan, terutama sektor teknologi yang merosot tajam hingga 1,44 persen. Sektor konsumer primer juga turun 1,09 persen, diikuti dengan sektor bahan baku yang melemah 0,06 persen. Sektor industri dan keuangan masing-masing turun 0,63 persen dan 0,02 persen.
Dalam hal pergerakan saham per individu, emiten-emiten besar turut mencatatkan transaksi yang signifikan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat sebagai emiten dengan nilai transaksi tertinggi pada hari itu, mencapai Rp432,31 miliar, disusul PT Adi Sarana Armada Tbk (AADI) yang mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp334,92 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Cuan Tbk (CUAN) juga berhasil menyelesaikan perdagangan dengan nilai transaksi yang cukup besar, masing-masing sebesar Rp167,54 miliar, Rp150,92 miliar, dan Rp124,21 miliar.
Dengan dominasi sektor yang mengalami pelemahan, seperti sektor teknologi dan konsumer primer, sentimen pasar terlihat kurang optimis pada sesi pertama perdagangan ini. Meskipun ada sektor-sektor yang mampu mencatatkan penguatan, terutama sektor energi dan kesehatan, IHSG pada akhirnya tergerus dengan selisih tipis.
Investor tampaknya masih mencermati berbagai faktor yang mempengaruhi pasar global dan domestik, yang dapat mempengaruhi arah pergerakan pasar saham Indonesia dalam beberapa hari mendatang.
Berikut adalah beberapa rekomendasi saham dengan analisis teknikal dari CGS Internasional. yang bisa menjadi acuan bagi para investor dan trader.
Pertama, ada CLEO. Saham ini menjadi perhatian dengan support kuat di level 1455. Jika harga tetap bertahan di atas level ini, saham ini berpotensi mengalami kenaikan jangka pendek menuju kisaran 1505 hingga 1530. Namun, jika harga menembus batas support di bawah 1430, langkah pemotongan kerugian (cutloss) sebaiknya dilakukan.
Selanjutnya, TLKM. Saham juga masuk dalam kategori speculative buy, dengan level support di 2600. Kemampuan harga bertahan di atas angka ini dapat mendorong kenaikan menuju target 2700 hingga 2750. Akan tetapi, jika saham ini menembus 2550, disarankan untuk memotong posisi.
Kemudian ada JSMR, dengan support di level 4270. JSMR memperlihatkan potensi kenaikan menuju kisaran 4430 hingga 4510, jika harga tetap stabil di atas level support tersebut. Jika harga turun di bawah 4190, maka keputusan cutloss akan sangat disarankan.
GOTO menunjukkan potensi menarik bagi para pelaku pasar dengan support di 69. Jika harga tetap bertahan di level tersebut, saham ini diprediksi bisa bergerak naik menuju target harga jangka pendek di 73 hingga 75. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah level 67, pemotongan posisi bisa dipertimbangkan.
ANTM masuk dalam radar. Perusahaan tambang emas ini juga berada dalam kategori speculative buy dengan support di 1430. Potensi kenaikan jangka pendek dapat mencapai 1480 hingga 1505 jika harga mampu bertahan di atas level support ini. Namun, jika harga menembus 1405, maka langkah cutloss perlu diambil.
Saham BBCA memiliki support kuat di 9625. Dengan kondisi pasar yang stabil, saham ini memiliki potensi bergerak menuju level 9925 hingga 10075 dalam waktu dekat. Jika harga turun ke bawah 9475, maka cutloss bisa dipertimbangkan untuk meminimalkan risiko kerugian.
Secara keseluruhan, trader diharapkan memonitor perkembangan harga masing-masing saham, dan melakukan langkah strategis berdasarkan tingkat support yang telah dianalisis. Selalu jaga risiko dengan menerapkan prinsip cutloss pada setiap posisi yang berpotensi menembus support.
Pagi tadi, IHSG dibuka menguat sebanyak 14 poin atau naik 0,21 persen ke level 7,111. Merujuk data perdagangan RTI Business, sebanyak 162 saham terpantau menguat, 73 saham melemah, dan 231 saham mengalami stagnan.
Sementara mengutip data perdagangan Stockbit, AYLS sukses menduduki posisi pertama top gainer dengan performa +19,05 persen. Diikuti JAST +17,54 persen, PNSE +10,71 persen, dan NANO +10,00 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami koreksi signifikan di antaranya DPUM -16,05 persen, BEER -10,34 persen, SPRE -9,68 persen, dan SKBM -9,17 persen.
Di sisi lain, Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7,021 dan resistance pada level 7,175.
“Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk white marubozu didukung indikator stochastic yang golden cross pada area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya,” tulis Reliance dalam risetnya.
Reliance menyampaikan, sejumlah saham memiliki potensi kenaikan pada beberapa hari mendatang seperti HEAL, BRPT, TPIA, dan SSIA.
Reliance juga melaporkan, Bursa Asia, pada pagi ini mayoritas diperdagangkan di zona hijau, saat laporan ini ditulis perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (+0.09 persen). Sedangkan, index Kospi diperdagangkan menguat (+0.02 persen).(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.