KABARBURSA.COM - PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) atau Campina mengungkapkan proyeksi pertumbuhan industri es krim pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran & Penjualan CAMP, Adji Anjono Purwo, dalam Public Expose yang digelar baru-baru ini.
Menurut Adji, perusahaan optimistis bahwa industri es krim akan terus berkembang, seiring dengan peningkatan permintaan konsumen akan produk es krim yang berkualitas dan inovatif. Dengan strategi yang matang dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar, perseroan yakin dapat memanfaatkan peluang untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Komitmen kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren pasar menjadi kunci agar Campina tetap memimpin di industri ini. Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan,” ujarnya.
Meskipun pada tahun 2024, Campina mencatatkan pertumbuhan yang relatif stabil dengan sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, Adji optimistis tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih cerah bagi perusahaan. Ia melihat adanya potensi pertumbuhan yang lebih signifikan pada tahun depan.
"Kami memperhatikan faktor-faktor seperti PPN dan daya beli masyarakat yang akan berpengaruh terhadap industri kami. Oleh karena itu, kami berencana untuk meluncurkan produk yang lebih terjangkau, guna memperluas pasar. Sebagai perusahaan, kami beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dan menghadirkan inovasi produk baru yang dapat dijangkau oleh konsumen," tambahnya.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Campina merasa lebih siap menghadapi tantangan pasar pada tahun 2025, dan tetap optimis untuk terus berkembang dengan menyesuaikan portofolio produk yang ada.
Saham Campina merujuk pada saham yang diterbitkan oleh PT Campina Ice Cream Industry Tbk, sebuah perusahaan swasta yang berfokus pada pengolahan dan perdagangan es krim. Sebagai salah satu produsen es krim terkemuka di Indonesia, Campina menawarkan berbagai varian produk mulai dari es krim stik, cup, cone, box, hingga dalam bentuk bak, yang telah dikenal luas di kalangan konsumen.
Bagi para calon investor yang tertarik dengan saham Campina, penting untuk memahami secara mendalam profil emiten ini, termasuk kinerja serta prospek sahamnya di masa mendatang.
Profil PT Campina Ice Cream
Campina telah berkiprah lebih dari 50 tahun sebagai produsen es krim andalan di Indonesia, dengan rangkaian produk yang tak pernah gagal memenangkan hati konsumen. Perusahaan ini pertama kali didirikan dengan nama CV Pranoto pada 22 Juli 1972, dan kemudian berganti nama menjadi PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 1994.
Sejak awal berdiri, Campina mengedepankan semangat inovasi tinggi, berkomitmen untuk terus menjaga kualitas terbaik pada setiap produknya. Kantor pusat dan pabrik Campina berlokasi di Jalan Rungkut Industri II No 15-17, Surabaya, di atas tanah milik perusahaan.
Pada tahun 2017, PT Campina Ice Cream Industry melakukan perubahan nama lagi menjadi PT Campina Ice Cream Industry Tbk setelah berhasil melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CAMP pada 19 Desember 2017.
Campina juga menjadi satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memegang lisensi produk es krim bertema SpongeBob SquarePants dan Avatar: The Legend of Aang, hasil kerja sama dengan Nickelodeon. Selain itu, perusahaan ini menawarkan berbagai produk yang menyasar beragam segmen pasar, seperti Fantasy, Didi Cup, dan Blue Jack untuk anak-anak, Concerto dan Tropicana untuk remaja, serta Bazooka dan Hula-Hula untuk dewasa. Untuk keluarga, Campina menyediakan berbagai varian dalam kemasan family pack. Selain es krim, Campina juga memproduksi ice cream cake.
Sebagai terobosan baru, Campina menghadirkan LuVe Litee, es krim rendah lemak dan 100 persen non-dairy pertama di Indonesia.
Hingga kuartal I/2024, komposisi pemegang saham Campina terdiri dari Sabana Prawirawidjaja yang menguasai 83,94 persen saham, sebagai pemegang saham pengendali. Pemegang saham lainnya termasuk Justiani Hadipranoto dengan 5,06 persen, Hendro Hadipranoto (direksi) sebesar 1,52 persen, Adji Anjono Purwo (direksi) sebesar <0,0001 persen, serta publik yang memegang 9,48 persen.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.